BPJS

105 27 3
                                    

( D )

************

Sejak pagi perut Hinata sakit, dirumah mana lagi nggak ada orang.

Sakitnya sampe ke ulu hati, apa kerumah sakit saja? ah tapi nggak deh, jauh soalnya.

Oh yaudah ke kimia farma depan simpang lampu merah saja, kebetulan faskes BPJS Hinata disana.

Siap-siap dulu, pake bahu anget, celana panjang dan siap jalan ke depan, nggak jauh, cuma dua menit jalan kaki. Sampai lah Hinata disana.

"Siang, silahkan duduk. Ada yang bisa di bantu mbak?" Petugasnya bertanya saat melihat Hinata yang mendekat pada meja reservasi

"Mau berobat mbak"

"Baik, mandiri apa Bpjs?"

"Bpjs"

"Baik, tolong kartunya mbak?"

Hinata menyerahkan kartu Bpjsnya pada petugas dan di minta menunggu sekitar lima belas menit.

Nggak berapa lama nama Hinata di panggil, langsung di suruh masuk ke ruangan dokter umum disana.

"Selamat siang, silahkan duduk"

Tanpa balasan hanya anggukan dan senyum tipis Hinata duduk di depan dokter itu

Dokter muda, mungkin lima tahun di atas Hinata, menggunakan snelli dan kacamata baca.

"Saya sakit dok"

"Owh, halo saya Naruto. Salam kenal mbak sakit"

Haa?? Serius Hinata diginiin?

"Maaf dok, bukan perkenalan" Sedikit jutek, Hinata menjawab, ini dokter nggak sadar apa kalau dia udah pucet.

"Hehehe, maaf, maaf. Kirain namanya sakit, mbak...?"

"Hinata dok"

"Oh ya, mbak Hinata. Jadi ada keluhan apa mbak?"

"Perut saya dari pagi sakit dok"

"udah makan? Apa ada riwayat maag sebelumnya?"

"Makan sudah, maag nggak ada dok" Hinata menjelaskan

"Okay, saya coba periksa dulu ya mbak. Mari berbaring di ranjang sebentar!"

Dengan manut Hinata menurut

Dokter mulai memeriksa, setelah itu mengangguk anggukan kepalanya sendiri

"Ok, bisa duduk kembali mbak"

Hinata duduk kembali di depan meja dokter itu

"Jadi saya kenapa dok?"

"Nggak parah kok mbak. Cuma kencing batu"

What, apa katanya? kencing batu?nggak parah? Ini dokter waras nggak sih? Hinata jadi kesal sendiri. Padahal dia udah mulai takut

"Jadi solusinya gimana dok buat kencing batunya?"

"Lawan pake kertas, biar menang!"

Seriusan Hinata di giniin lagi?
Ini dokter sawan pasti

"Dok jangan bercanda dong!" Jangan kira Hinata cewe goblok ya

"Maaf-maaf. Mbaknya jutek banget sih"

Bodo amat

"Jadi beneran saya sakit kencing batu apa nggak dok?" Hinata Mulai kesel

"Nggak mbak, cuma gejala mau menstruasi saja. Keep calm and peace✌🏻 " Si dokter gelo cengengesan, sambil liatin dua jarinya depan Hinata

Sabar Hinata, sabar

"Yaudah, bagi resep dok kalau gitu?" Nggak mau berdebat, maunya cepat keluar dari ruangan dokter sarap itu

"Wah maaf mbak, saya bukan chef, saya dokter"

Ya Allah, kalau Hinata cekek nih dokter, ketahuan nggak ya?

"Resep obatnya dok"

"Owh, resep obat, ok bentar"

Tu dokter nulis apaan Hinata nggak tau, serah dah, yang jelas gimana caranya Hinata bisa cepat kabur darisana.

"Ini mbak Hinata"

"Ok makasih dok, saya permisi"

"Eh bentar, mbak Hinata bayarnya pake mandiri atau Bpsj?"

"Bpjs dok, kenapa?"

Si dokter mengangguk, "Bpjs kelas berapa?"

"Kelas dua" Belum mampu Hinata bayar kelas satu soalnya

"Yah sayang banget kelas dua. Mau pindah kelas satu gratis..?"

Haaa, maksud ni dokter apaan, Hinata nggak paham.

"Maksudnya dok..?"

"Iya mau pindah kelas Bpjsnya jadi 1 nggak mbak?"

"Caranya..?"

"Pindak ke KK saya, nanti saya jadiin kelas 1 and free"

BODO AMAT


END



Inspired by @Je.k__

Drabble TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang