CHAPTER 20

903 56 14
                                    

Sound,
Afgan - Dalam Mihrab Cinta

🌸🌸🌸🌸

semua tantangan yang datang pasti akan beriringan juga dengan cara penyelesaiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

semua tantangan yang datang pasti akan beriringan juga dengan cara penyelesaiannya.
_____________________________

"Sayang, kalau gitu Mas pulang sekarang ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang, kalau gitu Mas pulang sekarang ya." ucap Teddy sambil menyisipkan rambut Alsa.

Alsa terlihat diam tertegun usai merasakan ciuman hangat dari bibir kekasihnya itu, Ia masih bisa merasakan bagaimana rasanya saat Teddy memagut bibirnya.

"sayang? kok diem? mau lagi?" ucap Teddy yang tersenyum seraya menggoda.

"apaan sih Mas!" ucap Alsa sambil menepuk bahunya

wajah Alsa kembali terlihat memerah bagaikan udang yang di rebus, jatunganya pun terdengar masih berdetak dengan sangat kecang. lagi-lagi Teddy mendekatkan wajahnya ke wajah Alsa hingga membuatnya semakin menjadi salah tingkah. "sayang? Mas udah boleh pulang kan?"

Alsa menganggukan kepalanya sambil menatap mata Teddy dengan tatapan yang sangat tajam.
"iya Mas, Kamu hati-hati di jalan ya." ucapnya lembut.

"sampai ketemu besok ya sayang." Teddy mengusap lembut kepala Alsa.

"sampai ketemu besok Mas." ucap Alsa sambil tersenyum.

seusai Teddy pergi, Alsa langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil memegangi bibirnya. "Rasanya gak mau berakhir Mas." gumam Alsa sambil tersenyum.

disaat yang bersamaan, Alsa mendapatkan pesan masuk yang datang dari Mamahnya, Ia terlihat menghela panjang nafasnya dan membacanya sambil berbaring.

Mamah : Alsa, Mamah benar-benar gak habis fikir sama Kamu!

Mamah : bisa-bisanya Kamu lebih memilih laki-laki itu daripada orang tua Kamu sendiri?

Mamah : mamah lakuin ini semua demi kebaikan Kamu Alsa!

Alsa tidak merespon pesan dari mamahnya itu, Ia langsung melempar ponselnya dan menutupi wajahnya dengan bantal. "maafin Alsa ya Mah!" gumamnya.

ALSA & TEDDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang