CHAPTER 34

1.1K 56 24
                                    

Sound,
Brisia Jodie Ft. Fabio Asher - Aku Memilihmu

Alsa masuk ke dalam kamar dengan membawa segelas teh hangat di tangannya.

seketika alisnya mengerut kala melihat ekspresi masam pada wajah Teddy, Teddy terlihat tengah mengepal tangan kanannya dan meletakannya di depan bibir dengan siku yang bertopang pada paha, posisi tersebut membuat posisi duduk Teddy menjadi sedikit berbungkuk.

"Mas? Kamu kenapa?"

Alsa langsung menghampiri dan duduk di samping Teddy, Ia meletakkan teh nya di atas meja dengan pandangan yang tidak lepas dari kekasihnya itu.

Teddy langsung bangkit berdiri dan berlutut di hadapan Alsa yang tengah duduk di sofa. "Kita harus secepatnya menikah, Sayang." ucapnya tegas sambil menggenggam kedua tangan Alsa.

"Mas, sebenarnya ad..."

belum selesai berbicara, Teddy sudah memotong pembicaraan yang hendak keluar dari mulut Alsa.

"kita urus secepatnya ya?"

Tatapan Teddy terlihat sangat penuh arti dan pengharapan, matanya sama sekali tidak lepas dari wajah Alsa seperti orang yang tengah memburu mangsa, genggamannya pun terasa sangat erat hingga menimbulkan sedikit rasa sakit.

Alsa langsung melepas genggaman itu dan memegang kedua bahu Teddy, Ia membawa kekasihnya itu untuk bangkit berdiri. "Mas? Sebenarnya ada apa? Cerita ya sama Alsa?" tuturnya lembut.

Teddy bangkit dari posisi berlututnya diikuti dengan Alsa yang bangkit berdiri juga. "Mas takut Kamu berpaling ke laki-laki lain, Sayang." Ucapnya sambil kembali menggenggam kedua tangan Alsa.

perkataan yang keluar dari mulut Teddy membuat Alsa seketika diam tertegun. "Alsa itu gak akan mudah berpaling seperti Kamu, Mas." Alsa bergumam.

"Alsa? Sayang? Kamu dengar kan apa yang Mas bilang barusan?"

"Mas, Kamu gak perlu khawatir kaya gini ya. gak akan pernah ada yang bisa gantiin posisi Kamu di hati Alsa, apapun dan bagaimanapun kondisinya." ucapnya tegas.

Teddy menjatuhkan perlahan tubuhnya hingga membuatnya kembali berada dalam posisi berlutut, Ia memegang kedua tangan Alsa sambil menangis dan menundukkan kepalanya, tangisannya terdengar sangat lirih dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Mas minta maaf Sayang."

Alsa pun tak kuasa menahan tangisnya saat kembali mengingat apa yang telah Teddy dan Nafiza lakukan sewaktu dirinya koma, sampai saat ini dirinya masih tidak menyangka kalau perselingkuhan akan ada di tengah-tengah hubungan mereka.

"Mas menyesal Sayang."

Alsa pun memposisikan dirinya menjadi ke posisi berlutut, dengan kedua tangannya Ia mengangkat lembut wajah laki-laki yang tengah menunduk itu dan mengusap air matanya. "Alsa udah maafin Kamu Mas, Alsa percaya kalau Kamu itu gak akan pernah lagi ngulangin kesalahan ya sama." ucapnya sambil tersenyum.

Tangisan Teddy terdengar semakin terisak kala perkataan tulus itu keluar dari mulut Alsa. "Demi apapun, Mas gak akan pernah sia-siain kepercayaan Kamu lagi sayang." ucapnya sambil memeluk erat tubuh Alsa.

"Pasti Mas Teddy tertekan, Alsa gak boleh terus-menerus mengungkit kesalahan yang udah Mas Teddy perbuat." gumamnya dalam dekapan Teddy.

"kita mulai hubungan yang baru ya Mas, Alsa janji gak akan pernah mengungkit lagi kesalahan-kesalahan Kamu, Alsa percaya Kamu pasti gak akan mengulang hal yang sama."

Teddy diam tertegun saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut kekasihnya itu. "betapa beruntungnya Mas bisa mendapatkan perempuan baik dan pemaaf seperti Kamu." Teddy berguman.

ALSA & TEDDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang