CHAPTER 15

961 50 18
                                    

Sound,
Tulus - Andai Aku Bisa
(silahkan kalian download dulu ya lagunya kalau mau baca sambil denger sound ❤)

Teddy membalas pelukan Alsa yang tengah menangis dengan sangat terisak, tanpa di sadari Air Mata Teddy pun turun begitu saja tanpa bisa tertahan. "Kita ini saling cinta sayang, Kita gak bisa nyalahin perasaan yang ada di hati kita!" ucapnya dengan bibir yang bergetar seraya menahan tangis.

Alsa terlihat terus memberontak dalam tangisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alsa terlihat terus memberontak dalam tangisnya. "kalau aja dulu Alsa gak coba buat masuk ke dalam hati dan kehidupan Kamu, mungkin sekarang kita gak akan pernah ngerasain rasa sakit kayak sekarang Mas!"

Teddy pun terlihat semakin menjadi-jadi dalam tangisnya saat mendengar penyesalan keluar dari mulut kekasihnya itu. "Kamu gak perlu nyalahin diri Kamu sendiri terus kayak gini Sayang! Kalaupun Mas tau dari awal kita itu udah beda keyakinan, Mas akan tetap ngejar sampai Mas berhasil dapetin cinta Kamu!" ucapnya tegas.

Alsa langsung melepaskan pelukan Teddy. "gak usah bohong Kamu Mas!"

"kapan Mas pernah bohong sama Kamu?! Mas itu beneran tulus sama Kamu Alsa! Mas itu serius jalanin hubungan ini sama Kamu!"

"Tapi kita gak akan pernah bisa bersatu Mas!"

Alsa menangis terisak dengan tubuh yang merosot pada kursi roda, Ia menangis dengan posisi kepala mendongak ke atas dan kedua tangan yang hampir menutupi sebagian wajahnya. Emosi Alsa terlihat sangat tidak stabil dan semakin meledak-ledak, Teddy yang menyadari hal tersebut pun langsung memegang kedua bahu Alsa sambil menatapnya tajam. "sebelumnya Mas gak pernah ngerasain perasaan kayak gini sama perempuan lain, Mas baru ngerasain perasaa cinta sebesar ini cuma sama Kamu Alsa!"


Alsa mendorong tubuh Teddy untuk menjauh dari dirinya dengan tangan yang terlihat lemas. "mendingan Kamu pergi Mas dari sini, Kamu berhak bahagia sama perempuan yang satu keyakinan dengan Kamu!" Alsa menahan tangisnya tatkala menatap wajah laki-laki yang saat ini tengah menangis di hadapannya.

"Tapi Mas gak bisa sayang!"

"Kamu pasti bisa Mas!" ucapnya tegas.

Alsa pergi meninggalkan Teddy seorang diri di halaman rumahnya tanpa perasaan sedikitpun. "Maafin Alsa Mas, Alsa harus bisa tegas. ini semua Alsa lakuin demi kebaikan kita berdua." ucap Alsa sambil memutar roda pada kursi rodanya.

Teddy terus berusaha menahan kursi roda Alsa untuk tidak pergi meninggalkan dirinya seorang diri. "Alsa? kita harus bicara sayang!"

dengan sekuat tenaga Alsa terus mendorong tubuh Teddy agar tidak menghalangi jalannya. "Pergi Mas!" ucapnya tegas.

tanpa di sadari hujan mulai turun dengan sangat derasnya, semesta terlihat seolah mengerti dengan perasaan yang tengah dirasakan oleh Alsa dan juga Teddy saat ini.

ALSA & TEDDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang