CHAPTER 25

815 50 30
                                    

Sound,
Mahalini - Mati-Matian

siang ini Alsa sudah di perbolehkan untuk pulang setelah 5 hari menjalankan perawatan di Rumah Sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

siang ini Alsa sudah di perbolehkan untuk pulang setelah 5 hari menjalankan perawatan di Rumah Sakit. Teddy terlihat selalu setia berada di samping Alsa, tak pernah sedikitpun Ia pergi meninggalkan gadis yang saat ini sedang berada dalam fase pemulihan.

sambil mengunggu berkas-berkas dari Rumah Sakit keluar, Teddy menyuruh kekasihnya itu untuk beristirahat terlebih dahulu.

"Sayang, kamu coba tidurin dulu ya." ucapnya sambil mengusap lembut kepala Alsa.

Alsa mengambil tangan Teddy dari kepalanya dan mengusapnya lembut, "terimakasih banyak ya, Mas." ucapnya sambil tersenyum.

"sama-sama cantiknya, Mas." Teddy membalas senyuman Alsa.

Teddy memilih untuk duduk di kursi tunggu yang ada di dalam kamar rawat.

selama menjaga Alsa di Rumah Sakit, Teddy selalu di hantui dengan perasaan takut. bagaimana tidak? mereka berada di tempat yang mana tempat tersebut merupakan tempat bekerja Nafiza.

"Mas harus mulai darimana buat jelasin semuanya sama Kamu."

dalam lamunannya, Teddy kembali teringat bagaimana cara Nafiza saat memaksa dirinya untuk menerima cintanya dengan ancaman bunuh diri.

Masih teringat dengan jelas bagaimana cara Teddy menggenggam tangan Nafiza sewaktu di caffe dan mencium keningnya saat mengantarnya pulang. "kenapa gue goblok banget? kenapa bisa gue kebawa sama suasana?" gumamnya kesal.

Alsa terlihat tidak benar-benar pulas dalam tidurnya, sesekali Ia mengintip dan memperhatikan Teddy yang terlihat begitu gamang.

Teddy terlihat bersadar pada kursi dengan kepala mendongak ke atas, tak hanya sekali dua kali Ia menghela panjang dan menghembuskan nafasnya dengan bibir yang mengerucut.

sudah 50 pesan yang dikirimkan oleh Nafiza untuk Teddy, namun tak sekalipun Teddy merespon pesan tersebut.

Isi pesan itu bukan hanya sekedar menyanyakann "Sudah makan atau belum?" atau "lagi apa?" selayaknya orang yang baru berpacaran, Hampir rata-rata pesan yang masuk tersebut adalah long text.

Nafiza : lebih baik saya mati daripada harus hidup tanpa Kamu, Mas!

begitulah kira-kira pesan terakhir yang masuk ke dalam ponsel milik Teddy, pesan terakhir yang terlihat singkat namun membuat perasaan Teddy menjadi tidak karu-karuan.

beberapa kali Alsa melihat Teddy tengah memandangi layar ponselnya sambil menggigit bibir bagian bawah, pandangan terlihat kabur kemana-mana seperti orang yang tidak fokus.

ALSA & TEDDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang