CHAPTER 7

1.4K 76 31
                                    

Sound,
Alexa - Jangan Kau Lepas

Malam terasa begitu sangat indah di hiasi dengan kerlap-kerlip dari cahaya bintang di langit, suara deburan ombak pun terdengar begitu sangat nyaman di telinga. kini keduanya saling berhadapan satu sama lain dengan tangan yang saling bertaut.
Teddy benar-benar tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Alsa, dirinya semakin terpesona kala hembusan angin malam meniupkan rambut panjang gadis yang saat ini berada di hadapannya.

"Mas, terimakasih ya. Alsa bahagia banget!" ucapnya manja sambil tersenyum dengan sangat manisnya.

"Mas yang harusnya berterimakasih sama Kamu sayang." ucap Teddy dengan suara yang lemah diikuti dengan senyuman dan air mata yang jatuh membasahi pipinya.

"Mas? kok Kamu nangis?" Alsa mengusap lembut air mata Teddy dari pipinya.

Teddy mengambil lembut tangan gadis yang saat ini menyentuh pipinya.

"Mas masih gak nyangka kalau Kamu bakalan terima cinta Mas, sayang."

"Mas?"

"iya?"

"coba jawab pertanyaan Alsa, perempuan mana yang bisa nolak cinta dari laki-laki seperti Kamu? ganteng, kharismatik, baik.. Kamu tuh lebih dari kata sempurna Mas."

Teddy tak kuasa menahan tawanya saat mendengar ucapan Alsa. "udah selesai belum ngegombalnya?" celetuk Teddy sambil tersenyum.

"belum Mas, masih ada lagi!"

"apa lagi sayang?"

"Alsa adalah satu-satunya perempuan yang paling beruntung di dunia, Mas."

"beruntung karena?"

"Alsa beruntung karna bisa menjadi pemenang di antara banyaknya perempuan yang lagi pada antri lewat jalur langit."

"Hah? jalur langit? maksudnya?" Teddy mengerutkan kedua alisnya.

gak apa-apa Mas, Alsa cuma becanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gak apa-apa Mas, Alsa cuma becanda. lanjutin lagi makannya ya."

sambil tersenyum dengan sangat manisnya, Teddy menyisipkan rambut Alsa yang tertiup oleh hembusan angin. "Kamu cantik banget, Sa." ucapnya lembut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALSA & TEDDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang