6. Cowok brengsek

3.7K 232 25
                                    

💋Happy reading💋


"Ekhem,"

Suara deheman tersebut mampu mengalihkan perhatian sang gadis yang tengah melamun.

Terlihat seorang pemuda yang duduk di sofa dekat pintu berjalan menghampirinya. Lucy yang tengah kesal memikirkan nasib sialnya bertambah kesal melihat salah satu pemuda yang sudah memperkaos pemilik tubuh.

Reygan berdiri tepat di samping brangkar gadis yang tengah berbaring. Dia menatap datar sang gadis kemudian berkata dengan wajah tanpa ekspresinya.

"Gugurin!"

"Hah?" Lucy menatap bingung pemuda yang memiliki tindik di telinga sebelah kirinya.

"Gue minta gugurin anak dalam perut lo itu!!" perintah Reygan dengan tangan menunjuk perut ratanya.

"Maksud lo apa bangsat!?" Lucy dengan kasar menepis tangan lancang yang sudah berani menyentuh perutnya.

Hellow,,, Lucy bahkan gak pernah ngen, lalu bagaimana bisa pria sinting ini menuduhnya yang tidak tidak. Oke, sepertinya Lucy lupa jika tubuh yang ia tempati ini sudah tidak perawan.

"Lo pikir gue gak tau kalau lo hamil! Dan itu pasti hasil dari kejadian malam itu kan?"

"Sok tau lo!" Lucy dengan senang hati meladeni bacotan pemuda tersebut.

"Gue gak mau tau, lo harus gugurin anak itu!!" Reygan menatap tajam gadis yang kini berdiri di hadapannya.

"Siapa lo? Berani-beraninya nyuruh gue begitu!!" Lucy benar-benar di buat emosi oleh ucapan tak berperasaan pemuda itu.

"Intinya gue gak mau punya anak dari wanita murahan yang udah di pake bareng-bareng kayak lo!!" Reygan menatap rendah gadis di depannya.

Dengan penuh emosi Lucy mencengkram kerah seragam pemuda yang dengan berani mengatainya rendahan.

"Lo pikir gue mau punya anak dari cowok brengsek kayak lo?" ucapnya penuh penekanan.

"Asal lo tau, gue gak cuman tidur sama lo maupun temen-temen anjing lo itu,"

"Jalang ternyata," ejek Reygan sembari tersenyum miring, dia menatap rendah gadis yang lebih pendek darinya.

"Ya, ya, terserah lo mau bilang apa. Dan yang paling penting, kalau pun gue hamil anak lo atau temen-temen lo itu, gue gak akan pernah sudi minta tanggung jawab kalian bahkan jika ada yang mau tanggung jawab sekalipun." setelah mengatakan itu Lucy langsung pergi dari UKS meninggalkan pemuda yang menatap kepergiannya dengan pikiran berkecamuk.

"Anjing babi monyet gajah beruang kambing, bangsat kesel banget gue!!" sepanjang jalan Lucy terus mengabsen semua penghuni kebun binatang.

Dia benar-benar kesal dengan pemuda sinting yang di temuinya di UKS tadi. "Gue sumpahin tu cowok bucin tolol sampe gak bisa jauh dari gue, biar mampus sekalian,"

Langkah kaki jenjangnya membawa Lucy masuk ke dalam pintu bertuliskan toilet. Dia berdiri di depan wastafel menatap tampilannya yang gak banget lewat cermin.

Dia menarik satu sudut bibirnya sebelum berkata.

"Aturan ada untuk di langgar," tepat setelah itu, Lucy kembali memperbaiki penampilannya seperti awal dia datang ke sekolah.

"Nah ini baru perfect walaupun gak ada liptintnya sih, tapi gak papa, gue bisa minta si Clavio nanti."

Lucy keluar dari toilet melangkahkan kaki jenjangnya menuju kelas si pemilik tubuh.

Langkahnya berhenti tepat di depan pintu kelas XII IPA 3 yang tertutup rapat menandakan jika ada guru yang tengah mengajar di sana.

Lucy mengetuk pintu sampai beberapa detik pintu tersebut terbuka menampakkan wanita paruh baya dengan pakaian mengajarnya.

"Permisi bu saya telat," ucap Lucy sopan.

Bu Juli, guru wanita itu menatap gadis yang baru pertama kali di lihatnya dari atas sampai bawah. "Kamu murid baru ya?" tanyanya.

Lucy menggelengkan kepalanya.
"Bukan bu, saya Lucy."

"Lucy Zlova?"

"Nah benar bu, itu nama saya," ucap Lucy membenarkan.

"Baik Lucy, kamu tau jam berapa sekarang?" tanya bu Juli.

"Gak tau bu," dengan polos Lucy menjawab.

Bu Juli menghela nafas berusaha sabar menghadapi tingkah muridnya yang berubah drastis.

"Sekarang sudah jam setengah 9 dan itu artinya kamu terlambat satu setengah jam. Apa alasannya?"

"Saya bangun kesiangan bu, lagian kan lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Saya juga udah di hukum kok bu tadi di tengah lapangan, jadi biarin saya masuk ya bu," ucapnya sok bijak, Lucy menatap melas bu Juli yang tampak menghela nafas sebelum memberikannya masuk.

"Ya sudah kamu boleh masuk!"

"Makasih bu,,," Lucy berjalan memasuki kelas menuju bangkunya yang berada di paling belakang, mengabaikan tatapan penasaran dan sinis beberapa teman sekelasnya.

"Hai Clavio,,," Lucy menyapa teman sebangkunya sekaligus sahabat pemilik tubuh.

"Lo Lucy? Buset lo cantik banget Luc kalo gak pake makeup," Clavio, sang antagonis wanita di novel yang ia masuki menatap kagum wajah cantiknya.

"Ya jelas gue gitu loh!" Lucy dengan sombong mengibaskan rambut sebahunya.

Pandangan Clavio turun menatap penampilan gadis di sampingnya. "Astaga Lucy,,, lo mau cosplay jadi lonte hah!?" Clavio menutup mulutnya karena terlalu syok.

"Yoi gue mau berubah jadi lebih baik," jawab Lucy dengan bangga.

"Lebih baik pala lo! Eh, tapi jujur aja gue lebih suka sikap lo yang sekarang dari pada pas lo pendiem kayak patung pancoran dulu,"

"Gue harap sikap lo kaya gini terus ya Luc, tetep ceria," Clavio menepuk pundak Lucy yang juga tengah menatapnya.

"Lo tenang aja gua bakal terus kayak gini kok!"

💋💋💋

Kriinggg

Suara bel berbunyi nyaring menandakan waktu istirahat bagi seluruh siswa.

Mereka berbondong keluar kelas meninggalkan sepasang sahabat yang menatap jengah teman sekelasnya yang saling berdesakan.

"Kantin?"

"Iya, ayo! gue udah laper banget ini," Lucy menarik yang barusan bertanya.

Sedangkan Clavio hanya bisa pasrah ketika tangannya ditarik sang sahabat.

Mereka berjalan santai memasuki kantin mengabaikan berbagai macam tatapan dan bisik bisik para manusia kurang kerjaan.

"Lo cari tempat aja Luc, biar gue yang pesen lo mau apa?" tanya Clavio.

"Samain punya lo," jawab Lucy, ia mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk, ketemu.

Dia melangkahkan kakinya menuju meja kosong di dekat tembok, duduk di sana menunggu Clavio selesai dengan pesanannya.

Sampai sebuah suara nyaring di susul dengan suara bentakan dan tamparan membuatnya menoleh ke asal suara.

Pranggg

Plakk

"Lo apain cewek gue jalang!!"

***

Jangan lupa tekan bintangnya 💋

Papayyy...

Me And My Four HusbandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang