Shinyu dan Youngjae melanjutkan pelarian mereka dengan napas terengah-engah dengan membopong Dohoon yang masih lemas. Mereka semakin mendekati batas kesabaran dan kekuatan mereka, tetapi dorongan untuk menyelamatkan diri dan membalas pengorbanan Hanjin serta Kyungmin memberikan mereka tenaga lebih. Mereka berlari melalui koridor-koridor fasilitas yang hancur, mencoba mencari jalan keluar dari tempat yang penuh dengan bahaya.
Namun, saat mereka berbelok di salah satu sudut koridor, mereka mendapati diri mereka dihadapkan pada kelompok petugas PLEDIZ Corp yang dipimpin oleh Seulgi. Seulgi dengan ekspresi yang dingin, berdiri di depan mereka bersama beberapa petugas bersenjata.
"Akhirnya kita bertemu lagi, kalian tidak akan bisa melarikan diri dari sini," kata Seulgi.
"Seulgi! Kami tidak ingin berkelahi denganmu," seru Shinyu, berusaha menunjukkan bahwa mereka hanya ingin keluar dari tempat itu.
"Tolong beri kami jalan keluar!" lanjut Shinyu.
Namun, Seulgi hanya menatap mereka dengan tatapan tajam, seolah menilai situasi. Petugas lainnya mulai mengarahkan senjata mereka ke arah Shinyu, Youngjae, dan Dohoon, siap untuk menyerang jika diperlukan.
Ketegangan meningkat dan suasana semakin mencekam. Youngjae bersiap untuk melawan bersama dengan Dohoon meskipun ia sangat tahu fisiknya tidak sedang mendukung untuk kembali bertarung, tetapi sebelum mereka bisa melakukan apa pun, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Seulgi mengangkat senjatanya, namun bukannya menyerang mereka, dia malah berbalik dan menyerang petugas di sampingnya.
"Seulgi, apa yang—" teriak salah satu petugas sebelum dia terjatuh, terkena serangan Seulgi.
Dalam kekacauan yang terjadi, Seulgi dengan cepat menyerang beberapa petugas lainnya. Gerakannya cepat dan terampil, seolah ia sudah lama mempersiapkan momen ini. Ketiga remaja tersebut tertegun melihat perubahan tiba-tiba ini, tetapi segera menyadari bahwa ini adalah kesempatan mereka untuk melarikan diri.
"Cepat! Ikuti aku!" teriak Seulgi sambil menyerang petugas yang mencoba menghalangi mereka. Dia mengarahkan mereka menuju koridor tersembunyi yang merupakan jalan keluar yang aman.
Dengan langkah tergesa-gesa ketiga remaja itu mengikuti Seulgi. Shinyu merasa campur aduk antara keheranan dan kekhawatiran, tetapi ia tahu mereka tidak punya banyak waktu. Seulgi memimpin mereka melewati lorong-lorong sempit yang berkelok-kelok, menghindari petugas lain yang mungkin masih berada di dekatnya.
Akhirnya, mereka tiba di sebuah ruangan kecil yang tampak seperti ruang kontrol. Di dalamnya, Seulgi membuka sebuah panel dan mengeluarkan sebuah kartu akses dari saku jasnya.
"Ini kartu akses ke jalur evakuasi yang akan membawa kalian keluar dari fasilitas ini. Gunakan dengan hati-hati," kata Seulgi dengan nada serius, menyerahkan kartu tersebut kepada Shinyu.
"Kalian harus pergi sekarang. Aku akan menghalangi mereka sebisa mungkin."
Shinyu menerima kartu akses tersebut dengan tangan gemetar. "Kenapa kamu membantu kami?"
Seulgi menghela napas dalam-dalam mengumpulkan semua kekuatan dan keberanian yang tersisa. "Aku melakukan ini karena aku tidak ingin terus menjadi bagian dari kekejaman ini. Aku pernah di posisi kalian, dan ini saatnya aku ikut membalaskan dendam."
Sebelum Shinyu bisa berbicara lebih lanjut, Seulgi mendorong mereka keluar dari ruangan dan menekam tombol untuk menutup pintu di belakang mereka, siap untuk menghadapi petugas yang datang.
"T-tunggu, Seulgi! Bagaimana denganmu!" Shinyu berteriak ikut mengkhawatirkan nasib perempuan tersebut.
"Ada mobil di perbatasan pagar bagian barat, pergilah kesana! Aku akan menyusul, jika sempat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall +TWS
FanfictionMereka berjuang untuk bertahan hidup, mengandalkan kenangan dan janji satu sama lain untuk terus berjuang demi kebebasan. Keberanian, harapan, dan cinta di tengah penderitaan, yang menjadi sumber kekuatan mereka dalam menghadapi kegelapan. TWS sci-f...