Ke Sekolah Cari Ilmu. X
Ke Sekolah Cari Mati. ✓
Luxury High School merupakan sekolah terpandang yang dihuni oleh para murid populer yang dikenal diberbagai sekolah.
Tapi semuanya bukan mengenai sekolah itu ...
Melainkan, suatu hal menyeramkan, di...
Cerita ini hanya fiksi, murni dari otak halu Author. Cerita ini mengandung unsur kekerasan dan pembunuhan, tidak diperkenankan untuk yang masih dibawah umur. Harap bijak dalam membaca.
Soo, Enjoy with my new story.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bigel meluncur bagai kilat, meninggalkan jejak deru mesin yang menggemparkan di jalanan yang sesak.
Sementara motor Alaska dan Kiano meliuk-liuk cepat melintas di sela-sela kendaraan kendaraan besar yang berdampingan.
Mereka berkendara bagai penantang maut yang siap dengan segala konsekuensi nya. Hingga kecepatan mereka berakhir di depan sebuah rumah tua yang dibiarkan terbengkalai.
Mereka bertiga turun dari kendaraan masing-masing. Memperlihatkan penampilan yang serupa. Menggunakan jaket kulit berwarna hitam, sebuah topi yang menutupi setiap warna surai mereka, lalu kacamata hitam gelap yang menyamarkan identitas mereka.
Cuaca mendung disertai angin kencang membuat suasana rumah itu kian mencekam.
Langkah mereka mulai pasti menyusuri rumah itu. Tangannya bergerak menyibak rerumputan liar yang menjalar tinggi.
"Lo yakin? Ini rumah Atlantis?" Tanya Bigel seraya menatap penuh selidik di area rumah yang sepi.
"Gue yakin, Zura ngasih tau gue, dan dia tau dari Dinda!" Jawab Kiano.
Sementara Alaska mencoba mendorong pelan pintu yang sedikit lagi akan ambruk itu.
Benar saja, pintu yang lapuk termakan waktu itu seketika rapuh hanya dengan sekali dorongan.
"Shit!" Kaget Alaska, ia kemudian memanggil temannya untuk segera masuk.
Tanpa mereka sadari, sesuatu memang menunggu kedatangan mereka di rumah itu.
_o0o_
Lampu warna-warni berkedip-kedip, musik berdentum, dan suara nyanyian memenuhi ruangan. Suasana riang tengah menyelimuti tempat karaoke itu. Namun, di tengah keramaian, ada tiga pasang mata yang menatap kosong ke arah mikrofon. Wajah mereka yang biasanya penuh semangat kini terlihat sayu, seakan ada beban berat yang menindih hati.
Zathura menghela napas kasar, mendengar berita dari kedua Chaser membuat nya jadi ikut frustasi.
Krystal terlihat merenung dengan begitu banyak pikiran, ia kembali mengingat suara Lily yang terisak dalam telfon. Takut jika dirinya juga akan seperti itu dalam jangka waktu kedepan.
Setelah Angkasa menitipkan Bilqis padanya, Krystal tak bisa lagi menghubungi nya. Tak satupun Chaser yang bisa dihubungi.
Mevlana hanya terus bertepuk tangan tanpa gairah dan senyum. Seluruh skater wanita berada di ruangan itu, berpesta bersama setelah lomba perbulan yang banyak disuguhi drama kematian.