BTH 1

1.1K 27 5
                                    

Bebas memberikan komentar apapun, asalkan positif ya readers. Aku menerima semua pendapat kalian, So... ikuti terus ceritanya

──══─━══─|✠|─══━─══──
Happy Reading
──══─━══─|✠|─══━─══──

Seorang wanita dengan balutan gaun berdiri di tengah studio yang penuh dengan cahaya lampu sorot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang wanita dengan balutan gaun berdiri di tengah studio yang penuh dengan cahaya lampu sorot. Dia telah menguasai pose yang sempurna-bahu sedikit miring, dagu terangkat, dan senyum tipis yang memancarkan kepercayaan diri. Gaun yang ia kenakan, rancangan desainer terkenal, membalut tubuhnya dengan sempurna, membuatnya tampak anggun dan mempesona.

"Bagus, Eliana! Tetap seperti itu... sempurna," seru fotografer, Julian, dari balik kameranya.

Eliana menghela napas pelan, mengabaikan rasa lelah yang merayap di kakinya. Dia telah berada di sini selama lebih dari enam jam, berganti pakaian dan bereksperimen dengan berbagai konsep. Tapi ini bukan sesuatu yang baru baginya-dia sudah terbiasa dengan tuntutan tinggi dari profesinya sebagai model. Di balik setiap pose yang anggun dan senyum yang menawan, Eliana menyembunyikan kelelahan dan rasa kosong yang semakin hari semakin dalam.

Sesi pemotretan akhirnya selesai, dan begitu lampu-lampu padam, kilauan di mata Eliana perlahan menghilang. Ia melangkah keluar dari set dengan langkah yang ringan namun tanpa semangat, menuju ruang ganti. Di dalam cermin, ia melihat pantulan dirinya-seorang wanita muda dengan kulit yang mulus dan riasan sempurna, namun matanya tampak sayu, tanpa cahaya yang biasanya memikat banyak orang.

Ponselnya berbunyi, mengalihkan perhatiannya dari cermin. Nama agen modelnya, Karen, muncul di layar. "Hai, Karen," sapa Eliana, mencoba terdengar ceria meski tubuhnya meronta untuk beristirahat.

"Eliana, ada berita bagus! Aku mendapatkanmu slot untuk acara amal tahunan perusahaan Bradford. Kau akan menjadi model utama mereka," suara Karen terdengar antusias.

Eliana mengernyit. Bradford? Perusahaan yang terkenal dengan jaringan hotel mewah dan investasi besar-besaran di berbagai sektor. "Apa hubungannya Bradford dengan fashion?" tanyanya, sedikit bingung.

"Tidak ada secara langsung, tapi mereka mengadakan acara amal besar, dan Kau tahu, banyak dari CEO dan pemilik besar akan hadir. Ini kesempatan bagus untukmu, bukan hanya untuk karier modelling-mu, tapi juga untuk memperluas jaringan. Plus, bayarannya sangat besar!" Karen menjelaskan dengan nada penuh semangat.

Eliana merenung sejenak. Ia tak bisa menolak kesempatan ini, terutama karena setiap pekerjaan baru berarti peluang untuk keluar dari bayang-bayang tekanan yang ia rasakan. "Baiklah, kapan itu?"

"Minggu depan. Aku akan mengirimkan semua detailnya. Kau akan terlihat luar biasa di sana, percaya padaku!" Karen menutup telepon dengan cepat setelah mengucapkan selamat tinggal, meninggalkan Eliana dengan pikiran yang berkecamuk.

Sementara itu, di lantai tertinggi sebuah gedung pencakar langit di pusat kota, Nicolas Bradford duduk di belakang meja kantornya, mengamati laporan keuangan yang menumpuk. Kantornya, dengan dinding kaca yang memberikan pemandangan seluruh kota, memancarkan kekuatan dan otoritas yang tak terucapkan. Namun, pikirannya jauh dari laporan-laporan itu. Ia terus memikirkan acara amal yang akan diadakan perusahaannya minggu depan.

Behind the Glamour Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang