BTH 4

254 10 0
                                    

Bebas memberikan komentar apapun, asalkan positif ya readers. Aku menerima semua pendapat kalian, So... ikuti terus ceritanya

──══─━══─|✠|─══━─══──
Happy Reading
──══─━══─|✠|─══━─══──

Nicolas menatap dingin ke arah Eliana, yang kini tengah berpose di depan kamera. Dia berdiri dengan percaya diri, tubuhnya yang sempurna ditunjang dengan gaun yang menawan, menyoroti setiap lekuk yang membuatnya tampak anggun. Namun, di balik penampilannya yang memukau, ada sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman.

Nicolas merasa ada api yang menyala di dalam dirinya. Tatapannya yang awalnya dingin perlahan menghangat, tetapi dia berusaha menahan emosi itu. "Tidak. Ini tidak bisa terjadi," pikirnya, menghirup napas dalam-dalam. Dalam sekejap, ia berbalik dan meninggalkan lokasi pemotretan, berusaha mengabaikan perasaan yang mengganggu.

"Perasaan apa ini?" Gumamnya

Dia kembali ke ruangannya, berusaha mengalihkan pikirannya dari sosok Eliana yang masih menghantuinya. Eliana tidak bisa membiarkan dirinya terjebak dalam perasaan yang tidak diinginkannya. Sesampainya di ruangan, dia meraih sebotol wine yang disimpan di meja kerjanya. Tanpa berpikir panjang, dia membuka tutup botol itu dan meneguknya dengan dua tegukan besar.

Rasa anggur yang tajam itu menyapu lidahnya, memberikan sedikit rasa tenang meskipun tidak sepenuhnya menghilangkan kegelisahan di hatinya. Setiap tegukan seolah membakar keraguan dan kebingungan yang melingkupi pikirannya. "Aku tidak bisa seperti ini," bisiknya pada diri sendiri, menatap kosong ke dinding.

Nicolas duduk di kursi kerjanya, merasakan ketegangan di tubuhnya. Dia berusaha keras untuk mengabaikan ketertarikan yang tumbuh terhadap Alisha. Dalam pikirannya, dia tahu bahwa terlibat dengan wanita itu hanya akan membawa komplikasi yang tidak diinginkannya. Dia tidak bisa melupakan masa lalunya yang kelam, masa lalu yang membuatnya enggan menjalin hubungan dengan seorang model.

Meskipun begitu, wajah Eliana terus mengganggu pikirannya. Senyumnya, kepercayaan dirinya, dan cara dia bergerak di depan kamera membuatnya terpesona. "Dia hanya model, bukan? Hanya seorang wanita yang berusaha mencari tempatnya di dunia ini," pikirnya. Namun, ada suara kecil di dalam dirinya yang berbisik bahwa Eliana lebih dari itu.

Setelah beberapa saat bergumul dengan pikirannya, Nicolas berusaha menenangkan diri. Dia mengalihkan perhatian dengan melihat berkas-berkas di meja kerjanya. Namun, seiring waktu berlalu, fokusnya terus buyar. Semua yang dia lihat dan lakukan selalu kembali pada sosok Eliana.

Dia mengeluarkan ponselnya dan mengamati foto-foto Eliana yang diambil oleh fotografer saat pemotretan berlangsung. Dia tahu seharusnya dia tidak melakukannya, tetapi matanya tak bisa lepas dari gambar wanita itu. Tubuhnya yang sempurna, ekspresi wajahnya yang kuat, dan aura percaya diri yang dimilikinya membuat Nicolas merasa terpesona sekaligus marah pada dirinya sendiri. "Apa yang salah denganku?" gerutunya, menahan rasa frustrasi.

Behind the Glamour Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang