(04) : Taman kota.

535 32 18
                                    


.....你好.....


"Wajar saja hatimu sering sakit, yang kamu ingat hanyalah ciptaan-nya bukan pencipta-nya"
~Mahira Hilya El-malik



Setelah menidurkan Hanan dikamar, saat ini Ning hilya berada di balkon kamarnya menghirup udara pagi yang menurutnya sangat segar

Dulu saat masih mempunyai waktu luang pasti Ning hilya menghabiskan waktu bersama dengan temannya, sekarang bagaimana keadaan mereka semua?, pikir Ning hilya

Asik bergulat dengan pikirannya, suara notifikasi dari ponsel nya membuyarkan lamunan Ning hilya

Saat ia mengecek ternyata temannya mengabari bahwa hari ini ia free dan mewajibkan semuanya untuk berkumpul

Mungkin ini waktu yang tepat untuk mereka berkumpul, setelah sekian lamanya mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing

Tapi Hanan? Mungkin ia bisa mengajaknya keluar' pikir Ning hilya, mengingat bahwa keponakan nya itu jarang keluar rumah pasti membosankan jika ia terus berada di rumah

Lima belas menit ning hilya dibalkon kamar, samar samar ia mendengar suara yang memanggil nama nya, ketika ia menoleh ke belakang ternyata Hanan sudah terbangun lalu melangkah mendekati nya

"Udah bangun nan?"

Karena masih bangun dan belum mengumpulkan nyawa jadi Hanan hanya menjawab pertanyaan aunty nya itu dengan anggukan

Setelah duduk di pangkuan Ning hilya lantas Hanan memeluk tubuh dan menduselkan kepalanya ke dada Ning hilya untuk mencari kenyamanan dari Sang aunty

Ning hilya yang mendapat perlakuan tersebut terkekeh, manja sekali keponakan nya ini

Yang dapat Ning hilya lakukan adalah mengusap usap punggung kecil hanan dengan lembut

"Hanan masih ingat sama cerita-cerita yang pernah aunty ceritain ke Hanan tidak?" Tanya Ning hilya

"Asih" (masih) jawab Hanan

"Kalau aunty kasih pertanyaan hanan bisa menjawab?" Tanya ning hilya lagi

"Bica" jawab Hanan dengan percaya diri

"Oke, kiblat Umat Islam yang pertama kali dimana?"

"Masjid Al-aqsa"

"Rukun Islam ada berapa?" Tanya ning hilya lagi

"Ada lima"

"Alquran diturunkan untuk nabi siapa?"

"Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassallam"

Setelah sesi tanya jawab kini mereka sama-sama terdiam dengan pikirannya masing-masing

"Aunty pelgi kelual yuk?" Ajak Hanan

"Ke taman mau?" Tawar Ning hilya, mengingat tadi teman-temannya mengajak untuk berkumpul bersama di taman kota

Hanan yang mendapat tawaran tersebut seketika menatap wajah cantik Ning hilya yang tertutup oleh kain cadar, Ning hilya yang ditatap seperti itu pun terkekeh "kenapa ngeliatin aunty sampai sebegitu nya?" Tanya Ning hilya sembari mencolek hidung mini Hanan

Dua do'a yang terkabul [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang