(05) : Mengagumi?.

495 21 2
                                    


.....你好.....

"Banyak bahasa Cinta, namun yang paling indah adalah do'a"
~Bilfaqih Arnawama Al-latif



Sepulang nya dari taman kini Ning hilya berada di ruang keluarga untuk sekedar melempar tanya dan tawa

"Tadi Hanan nangis kenapa ya? Biasanya kalau sehabis dari luar pasti ceria'' tanya ning sila pada Ning hilya

"Tadi pas di taman sempat ketemu sama gus Akram-'' ucapan Ning hilya terpotong karena mendengar suara rengekan dari Hanan

Tanpa ning hilya jelaskan secara detail pun Ning sila sudah tau akar masalah nya, karena ia tahu betul sifat gus Akram seperti apa

"Ama? Adi anan dicana banyak teman lo" ucap Hanan kepada Ning sila saking antusias nya

"Kembali sudah mode cerewet nya" ucap gus Tsaqib

"Gitu juga anak nya Abang" timpal Zhafran

"Keponakan mu juga dek" balas Gus Tsaqib tak mau kalah

"Iya iya terserah" final Zhafran

Abi Hasan dan umi Maryam tak henti-henti nya mengucapkan syukur karena keluarganya rukun, aman, damai serta tentram

"Siapa aja nan?" Tanya umi Maryam

"Banyak Iddah" ucap Hanan

"Butik kamu gimana dek?" Tanya gus Tsaqib

"Alhamdulillah, baik bang" jawab Ning hilya

"Enggak buka cabang lagi dek?" Tanya Ning sila

"Enggak mbak, hilya capek kalau harus kesana kesini apa lagi jarak nya jauh-jauh" ucap Ning hilya

Hanan yang sedang bermain mobil-mobilan seketika langsung menoleh ke arah Ning hilya saat mendapati kata 'capek' keluar dari mulut Ning hilya

"Aunty capek?" Tanya Hanan khawatir yang kemudian berjalan mendekat

"Cebental" pamit Hanan kemudian berlalu berjalan ke arah dapur

Lima menit berada di dapur kini Hanan berjalan ke ruang keluarga sembari membawa minum untuk aunty nya itu

"Ini, inum dulu aunty" ucap Hanan yang memberikan minuman dingin kepada Ning hilya

"Makasih Hanan" ucap Ning hilya

"Cama-cama" balas Hanan yang setelah itu duduk di samping kanan Ning hilya, hal berikutnya yang dilakukan oleh Hanan adalah memeluk tubuh Ning hilya dari samping

"Ma sya Allah, anak aku perhatian sekali" ucap Ning sila terharu akan sifat Hanan

"Anak kita ya" ucap Gus Tsaqib tau kalah

''ish! Ganggu suasana aja, kan jadi enggak terharu lagi" ucap Ning sila galak

"Iya iya salah lagi" ucap Gus Tsaqib asrah

Ning hilya yang melihat itu pun merasa janggal, karena tiba-tiba kakak iparnya itu seakan-akan sangat sensitif terhadap ucapan Abang nya

Dua do'a yang terkabul [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang