(22) : Arti setiap petak bunga.

312 27 9
                                    

.....你好.....

Belajarlah menerima sesuatu yang tidak sesuai harapanmu, jangan biarkan hatimu tersakiti hanya karena kamu memaksakan semuanya akan sesuai harapanmu.
~Mahira Hilya El-malik



Setelah kepulangan kyai Zukri dan Bu nyai Ummu Salamah, Ning hilya memutuskan untuk berdiam diri terlebih dahulu di belakang ndalem sembari mengerjakan beberapa pesanan desain oleh costumer, dengan ditemani setangkai bunga pemberian Hanan

Setelah kepulangan kyai Zukri dan Bu nyai Ummu Salamah, Ning hilya memutuskan untuk berdiam diri terlebih dahulu di belakang ndalem sembari mengerjakan beberapa pesanan desain oleh costumer, dengan ditemani setangkai bunga pemberian Hanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Picture by pinterest)

Feeling Ning hilya, Hanan mendapatkan bunga ini dari depan ndalem karena sedari dari Hanan bermain mobil-mobilan dengan ditemani kang santri di pelataran ndalem

Ning hilya sendiri juga tidak tahu bunga apa ini, mungkin nanti ia bisa bertanya kepada sang umi

Tangan nya pun sedari tadi terus-menerus menari-nari di atas kertas kosong membentuk sketsa desain yang sangat menawan nan elegan

Tepat di belakang, umi maryam mengernyit heran karena mendapati seseorang di belakang ndalem, ketika menelaah lebih detail beliau tersadar bahwa yang berada di depannya adalah Putri nya

Melihat tidak ada sesuatu yang menemani Ning hilya, umi Maryam masuk kembali mengambil segelas air putih untuk putri nya

"Assalamu'alaikum, nduk" ucap umi maryam

"Waalaikumusalam, umi" ucap Ning hilya sembari agak geser ke samping mempersilahkan umi nya untuk duduk

"Minum dulu nduk" ucap umi Maryam dengan menyodorkan segelas air,  disambut baik oleh Ning hilya lalu meneguk air tersebut sedikit karena ia belum merasa haus

"Bunga dari siapa nduk?" Tanya umi Maryam sambil memperhatikan bunga putih tersebut

"Dari Hanan mi, kayaknya ambil dari depan" ucap Ning hilya kembali mengangkat bunga tadi, "ini bunga apa mi?" Imbuh Ning hilya

"Umi juga kurang tahu nduk"

"Umi, kenapa bunga yang berada di petak tengah itu lebih banyak bunganya?, hilya mau tanya dari dulu tapi enggak sempat karena lupa" tanya Ning hilya seraya menatap umi Maryam

Umi Maryam tersenyum lalu berkata "asal usul bunga-bunga yang di beri letak berbeda karena sesuai letak itu umi berbeda keinginan, begini dulu waktu umi hamil bang tsaqib ngidam umi itu lebih dominan suka menanam bunga jadi dulu umi nanem nya di petak kanan karena umi punya firasat seandainya suatu saat kalau nanti umi diberi kesempatan untuk hamil lagi ngidamnya pasti sama, dan terbukti saat umi hamil kamu ngidam umi juga sama makanya umi tanam bunga di petak tengah, hamil Zhafran juga sama jadi umi nanem nya di petak kiri, kalau dilihat urutkan? Bang Tsaqib kanan, kamu tengah, Zhafran kiri. Makanya kamu selalu dijaga sama para pangeran-pangeran tampan karena kamu berlian di antara mereka, kalau kenapa ditengah lebih banyak? Karena waktu itu umi tahu kalau umi hamil anak perempuan jadi umi sangat excited buat nanem berbagi jenis bunga" jelas umi Maryam sembari menitikkan air mata

Dua do'a yang terkabul [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang