>>>>
Setelah perkenalan antara keluarga,lian terkejut saat melihat wanita itu,Ia wanita yang menabraknya di bakery.saat makan siang di mulai,Lian sedikit mencuri pandangan kepada salsha.
Ia melihat perempuan itu cantik dan berbeda,apalagi saat tau salsha ada dokter lian semakin kagum."ternyata salsha dan lian sudah mengenal ya,sangat pas ini.." papa demis membuka suara.
"betul dem,saya pun senang kalau begini,Memang rencana tuhan itu baik ya" balas ayah aron.
"Jadi bagaimana?Kapan pernikahan mereka akan di laksanakan" tanya orang tua salsha.
"Kalau menurut saya sih minggu depan,Cepet lebih baik" balas ayah aron di angguki ibu yati
Salsha sudah melotot dan sangat kaget dengan ucapan calon mertuanya itu.
Lian mendengar itu cukup kaget tetapi ia hanya bisa diam dan malas untuk berbicara.
"Umm..mohon maaf saya membuka suara om,tan,apa itu ga kecepetan?lagian saya dan ka lian juga belum mengenal lebih jauh.."balas salsha berhati² dan sedikit melirik lian.
"Engga dek,lebih cepat lebih baik,bukanya setelah kalian menikah nanti biar lebih leluasa untuk saling mengenal? " balas mama ita
"Betul dek,papa setuju."
"izin saya mengobrol dengan salsha di taman belakang boleh?" lian membuka suara.
setelah mendapatkan anggukan dari orang tuanya dan orangtua salsha ia mengajak salsha utk mengobrol di taman.
<<<
" kamu keberatan ya ka? gimana kalau kita batalkan saja"" Enak bgt lu ngomong,kalau bisa di batalkan udah gua batalkan! "
balas ketus lian."aku juga kalau bisa di batalkan gaakan mau ka,tapi aku harus gimana.. "
air mata salsha mengalir ketika ia berbicara seperti itu."udah,ikutin kata orang tua kita ntar kan setelah nikah bisa cerai " balas santai lian
seketika salsha melihat ke arah lian tajam.
"Pernikahan bukan permainan!
dasar laki laki otak udang! "
salsha meninggalkan lian sendiri."segitunya kah lian meremehkan pernikahan? mengapa ia terlalu jahat dan licik,tolong ya allah berikanlah jalan keluar.. "
batin salsha.karena ia ingin bertemu keluarganya ia cepat cepat menghapus air matanya
"Gimana ngobrol nya?aduhh gasabarrr ya jeng bentar lagi kita besana " oceh mama ita
"alhamdullilah ya jeng...seneng bgt.."
salsha hanya tersenyum getir saat melihat lian sudah berjalan kearah tempat duduk.
.
.
.
.
Setelah mengobrol rencana pernikahan akhirnya Keluarga Liandra pamit pulang."ma ade ke kamar ya,mau beresin kerjaan sedikit soalnya hari ini kan gamasuk kerja."
"iya sayang..kamu istirahat deh ya biar besok fit,ohiya besok setelah kamu pulang dari RS fitting baju dan cari cincin nikah ya de.."
"hm ya ma" singkat salsha sambil menaiki tangga rumah mewah itu.
>>>
sedangkan di mobil lian ada sedikit membicaraan."li kamu jaga salsha baik² ya,sayangin dia pelan pelan,ayah dan ibu percaya kalian cocok dan bisa sampai kakek nenek nantinya."
"iya yah,bu"
" besok kamu jemput salsha ya di rumah sakit yang dia kerja,setelah itu kalian fitting baju dan cari cincin pernikahan.."
balas ibu yatihanya di angguki lian.
Jujur saja perasaan lian campur aduk ia binggung harus bagaimana,saat ini ia belum bisa menerima perempuan,ia trauma,Dulu ketika ia sudah sayang,dan memberi semua yang mantan kekasihnya inginkan pasti saja di turuti..lalu kenapa masalalu nya sejahat itu membohongin nya? Lian trauma menjadi orang yang terlalu baik,ia takut di manfaatkan dll.
Ia takut tidak bisa menjadi suami yang baik,luka di hatinya belum sembuh,ia terlalu sakit merasakan ini.Pikiran itu bercambuk di kepala nya.
.
.
.
Sama dengan isi kepala salsha yang sangat berisik!
ia takut jika nantinya lian akan jahat dan kasar padanya,ia belum siap untuk menjadi istri nantinya.
ketakutan salsha sangat besar..
Ia menangis dalam kamar yang bernuansa pink putih itu,Rasanya ini terlalu menyakitkan bagi salsha..
salsha berdoa semoga lian setelah menikah nantinya bisa jadi imam yang baik untuknya..~keduanya merasakan sakit yang sama.
tidak ada yang paling tersakiti,tetapi mereka berdua sama sama tersakiti dan mempunyai ketakutan sendirinya ~happy reading guyss!
maaf kalau ada typo yaa
rameinn kalau mau rajin up wkwkw
hope u enjoy it!