Tepat hari ini sudah 2 minggu lian diperbolehkan pulang, sampai saat ini interaksi salsha dan lian pun masih sama.
Lian masih butuh waktu untuk mengingat itu semua, sedangkan salsha ia hanya bisa bersabar dan menangis jika ia cape(?)
Siang ini, cuaca di luar entah mengapa mendung dan akan turun hujan.
Seperti hati mereka yang sama sama sedang mendung.Sejak kepulangan lian dari rumah sakit, salsha meminta kepada orang tuanya, ia bisa hanya tinggal berdua saja. Maksut salsha juga agar interaksi lebih banyak dan pelan pelan lian bisa mengingat semuanya.
"Mas, mau kemana?" Tanya salsha ketika melihat lian sudah memakai jaket nya
"Keluar sebentar sama powl, ada apa?"
Salsha tampak berfikir keras, di luar sedang turun hujan deras. Ia takut terjadi apa apa lagi dengan lian dan ia pun juga takut jika sendirian ketika hujan begini
"Ada apa salsha? kok diam" Tanya lian
"Kamu gabisa di rumah aja ya?"
"Kamu takut hujan kan? Maaf, aku gajadi pergi" Sahut lian
Sebenarnya ingatan lian sudah sedikit pulih, hanya perlu waktu saja.
Salsha yang mendengar itupun kaget, ia menangis sedih.
"Hey? Kenapa nangis? Aku ada salah ya"
Lirih lian yang melihat mata salsha yang memerah"Kamu udah ingat aku ya?" Pertanyaan itu mampu membuat lian diam di tempat.
Badannya membeku."Maaf mas, udah gausah di pikirin. Aku buatin kopi ya?" Salsha mengalihkan pembicaraan dan hendak pergi dari hadapan lian
Namun, dengan cepat lian menarik tangan salsha dan membawa kedepannya.
Hangat sekali, Tubuh salsha kembali bergetar, ia menangis. Pelukan yang lama ia butuhkan, hari ini sudah terbalaskan.
Ia tak perduli jika mungkin saat ini ingatan lian belum kembali sepenuhnya."Maaf" Lian membuka suara dan mengelus punggung salsha
Bukannya menjawab, salsha terus terus an menangis. Jika ini mimpi, salsha meminta ia tak ingin bangun dari mimpinya
Lian merasakan getaran badan salsha dan suara salsha yang sudah sesegukan.
Ia paham, salsha pasti sangat membutuhkan pelukan ini, ia merasa bersalah kepada sang istri"A-ku kan-gen kamu mas hiks hiks"
Lirih salsha"Aku disini sha" Sahut lian
Lian melepaskan pelukan mereka dan membawa salsha duduk ke arah sofa. Salsha yang di perlakukan seperti itu hanya bisa diam, ia sedang bergulat dengan seribu pertanyaan di kepalanya.
Tiba tiba, lian membawa tangannya ke arah perut salsha yang belum terlalu buncit,
"Disini ada anak kita ya sha?" Lirih pelan lian
Salsha yang merasakan elusan hangat itu menahan tangis nya, ini pertama kali nya lian mengelus perutnya dan menanyakan tentang anaknya
"Dia hebat, kuat. Karena ibunya juga hebat"
"Maaf untuk semuanya ya shaa? maaf aku ninggalin kamu selama itu, maaf aku selalu bikin kamu sedih selama ini. Kamu berhasil buat aku sedikit dikit ingat tentang kamu dan anak kita. I love you sha, terimakasih sudah bertahan sampai saat ini, aku minta maaf dengan segala kesalahan ku" Lontaran lian"Kita bertahan demi kamu mas, jangan minta maaf untuk hal itu" Jawab salsha dengan tangisnya
"Maaf di awal kehamilan, aku gak ada di samping kamu. Aku sayang kamu sha, akan aku balas saat ini. Bantu aku untuk mengingat lebih dalam lagi ya sha?"
"Pasti mas, pasti"
"Udah ya nangis nya? mata kamu bengkak banget sha, kasihan matanya capek"
Ucap lian dan mengecup dua mata salsha"Aku kangen banget sama kamu"
Sahut salsha"Iya sha, aku disini sekarang, udah ya? jangan nangis lagi. aku gasuka"
"Berarti sekarang kamu udah ingat aku?"
"Menurut kamu?" Tanya balik lian
"Aku harap iya, aku gamau ini mimpi"
"Gabakal, nih aku cubit tangan kamu"
"ADUH, kenapa di cubit beneran sih!"
"Hahaha maaf sayang maaf"
~
Hi hii vren! selamat membaca guys, enjoy yakkk. Btw btw, di part ini ada pdf nya. Isi pdf nya ada 2000an lebih. menurut aku sih puas ya, buat yang mau bisa dm di tiktok minwin yah
Buat yang belum tau bisa cari:
@daily.minwinMungkin aku izin tidak up untuk beberapa hari kedepan, jadi buat yang mau baca pdf silahkan belii yaah.
Harganya cuma 5kThank you and see you!<3
Jangan lupa komen, vote n follow ya.