PLAKKK!
Aku menampar Noah. Sungguh aku marah padanya, dia berusaha mencelakai Papa dengan masakannya.
"Noah aku sangat kecewa!" aku menarik tubuhnya menuju pintu belakang Istana.
"Yang Mulia saya-"
"PERGI!!"
Noah pelayan kepercayaan Ratu Anke ternyata tidak sebaik yang dilihat. Aku masih ingat Noah meninggalkan Leah di tenda saat monster datang menerkam. Pantas saja Pablo tidak menyukainya.
"Yang Mulia maafkan saya! Saya tidak-" Noah bersujud kepadaku memohon.
"MULAI SEKARANG KAU TIDAK BOLEH MENGINJAKKAN KAKIMU DI ISTANA!!" Aku membentaknya.
"Yang Mulia-"
"PERGI ATAU AKU HUKUM MATI???" Aku mengancamnya untuk berhenti.
◇◇◇
Arthur dan para kesatria pulang menuju Istana. Mereka akan meminta keputusan Raja Archer untuk penugasan selanjutnya. Semalam Arthur menyatakan perasaannya selama ini kepada Leah, itu semua berkat bujukan temannya Thom dan Marx. Arthur yang selalu bersikap dingin pada Leah, itu semua untuk menutup rasa sukanya. Arthur adalah Pangeran paling gengsi. Sekarang Leah sangat senang ternyata Arthur mencintainya juga.
Sesampainya di Istana Arthur segera berjalan menuju kamar tidur Raja Amor. Bersama itu para kesatria menuju kamar masing-masing yang telah disediakan di Istana. Arthur menghentikan langkahnya tepat di depan pintu kamar Raja Amor yang terbuka, seorang tabib keluar bersama para pelayan.
"Selamat Siang Pangeran Arthur." Tabib menyapa Arthur yang terdiam menatap Papa terbaring lemas di atas kasurnya.
"Tabib apa yang terjadi dengan Papa?" Arthur bertanya kepada Tabib.
"Raja Amor keadaannya buruk sekali."
"Jelaskan Tabib!"
"Menurut yang diceritakan Pablo, saat makan malam penyakit jantung Raja Amor kambuh."
"Raja Amor berusaha meminum obat kuinina nya, namun sayang menu makan malam yang masuk ke perut Raja adalah olahan jeruk limau gedang. "
Arthur mengerutkan keningnya, masih tidak mengerti ucapan penjelasan Tabib.
"Pangeran Arthur, kandungan furanocoumarin di dalam jeruk limau gedang dapat meningkatkan daya kerja obat kuinina yang Raja minum secara drastis. Dan saat itu tekanan darah Raja Amor menurun dengan cepat-"
"Siapa yang mengusulkan resep jeruk limau gedang tadi malam??" Arthur bertanya memotong penjelasan tabib. Salah satu pelayan yang sedari tadi di samping tabib menjawab ragu-ragu.
"Ra- raja-"
"SIAPA??"
"Raja Archer yang-"
Arthur meninggalkan tabib dan pelayan. Langkah kakinya cepat menuju ruangan kerja Archer. Tabib dan pelayan itu terdiam ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Lives [SUDAH TERBIT]
Fantasy[SEGERA TERBIT] Bunuh diri adalah pelajaran yang baik Maka wajib dipelajari. Kata ayahku. Kata ayahku lagi, Tuhan menyukai manusia yang bunuh diri. Tuhan telah menyiapkan surga. Ibuku telah mati. Ia melakukan bunuh diri dengan sempurna. Seperti yang...