BAB X[REVISI]

42 22 9
                                    

"Oh tidak!"Kami berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh tidak!"
Kami berhenti. Arthur menatapku, nafasnya tersenggal.

Tepat di depan kami banyak sekali orang berdatangan.

"Acaranya sudah dimulai Archer!"

Acara apa ini?

Saat kami hendak berlari lagi, kami menubruk seseorang. Itu Noah matanya melirik tajam pada kami.

"Darimana saja kalian berdua?"
Arthur tersenyum cengengesan.

"Ikut aku Pangeran!"

Noah menarik kami berdua.

"Waktu kita tidak banyak!"

Dia membawa kami ke sebuah ruangan.

"Aku harus segera membersihkan tubuh kalian." dengan cepat tangan nya membuka satu persatu pakaian kami.

◇◇◇

"Kerajaan Rivendell adalah negeri yang sejak dahulu dikelilingi oleh negeri kuat dan gunung berpenghuni mengerikan, yang melibatkan kita dalam banyak perang,"

"Kita patut bersyukur selama sepuluh tahun kita lewati tanpa peperangan dan sampai saat ini kita bisa menikmati kemakmuran negeri ini,"

Aku selesai di dandan. Noah mendorong ku untuk segera menyusul Arthur. Aku melihat Raja- Papa sedang berbicara. Suaranya memenuhi langit-langit istana.

"Akan tetapi, makhluk itu kembali mengganggu ketenangan negeri ini,"

Aku menghampiri Arthur yang sudah duduk rapih di sebelah kiri Mama- Ratu.

"Duduk disana Archer!" Arthur berbisik padaku. Aku mengangguk.

"Para jenderal dibantai habis, semua para saksi mata terluka parah. Dengan beraninya anak sulung ku Pangeran Arthur melawan makhluk itu hingga mundur,"

Aku pun duduk di sebelah kanan Papa yang sedang berdiri. Aku mengikuti cara Arthur duduk. Aku terkejut, didepan kami banyak sekali orang-orang menatap ke arah kami.

Inikah acara yang di maksud?

"Arthur kemarilah!"

Arthur pun melangkah menghampiri Papa, tubuhnya tegap.

"Inilah putraku Pangeran Arthur Veagance VI!"
Raja merentangkan tangannya membanggakan Arthur. Semua bertepuk tangan bangga.

Ah aku jadi teringat Ayah, apa aku pernah membuatnya bangga?

Aku tertunduk.

"Dan sebuah keajaiban itu datang kepada kami. Berkat doa kalian semua, putraku Pangeran Archer telah kembali sehat!"

"Kemari nak!"

Aku menoleh kepada Papa dan melangkah kepada nya seperti Arthur. Semua mata memandang kagum kepada ku. Jantungku berdegup kencang. Aku tidak pernah ditatap orang sebanyak itu sebelumnya.

2 Lives [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang