3

83 7 0
                                    

Happy reading






    pada jam setengah dua pagi, Mingi keluar dari kamarnya. dia kalau malam memang masih bekerja. diluar sepi, anak anaknya pasti sudah tidur semua. Mingi menjengukkan kepalanya kedalam kamar porselen, Yunho masih tidak menunjukkan tanda tanda kehidupan. 

Mingi menatap sedih Yunho sebelum dia menutup pintu kamar porselen dan beranjak kekamar anak anak untuk mengecek apakah mereka bergadang atau sudah pada tidur. Mingi pertama kekamar Keeho dan Theo. dia mendengarkan sejenak, tidak terdengar bunyi apa apa didalam kamar. 

karena itu Mingi segera mendorong pintu secara perlahan dan menjengukkan kepalanya masuk kedalam kamar. Keeho dan Theo tidur berpelukan berdua. Mingi tersenyum tipis dan keluar dari kamar. tidak lupa dia menutup pintunya.

setelah kamar Keeho dan Theo, Mingi pergi kekamar Intak. sikembar sekarang tidurnya memang pisah karena Minjeong bilang dia muak liat muka Intak kalau bangun tidur. Mingi hanya mengintip karena dia tahu Intak selalu tidur cepat kalau dia besoknya sibuk distable. 

sesudah Intak, Mingi pergi kekamar putri bungsunya. dibukanya pintu kamar Minjeong pelan. lampu kamar Minjeong menyala. apa Minjeong bergadang? Mingi melihat jika Minjeong tidur bergelung diranjang pinknya dengan banyak buku berserakan disekitarnya. Mingi mengernyit, Minjeong ketiduran? 

Mingi tidak ingin menganggu tidur Minjeong. dia maju dan masuk dalam diam. secara perlahan dia meraih salah satu buku yang agak jauh dari Minjeong. begitu dia membuka buku itu, Mingi mengerutkan keningnya. 

apa? buku buku sihir? sejak kapan Minjeong senang akan sihir? Mingi secara diam diam mengambil buku buku Minjeong yang lain. semuanya tentang sihir, dan salah satu buku yang ada didekat kepala Minjeong. Mingi mengenali buku itu. dia ingat dulu saat dirinya dan Jongho masih remaja, mereka selalu membawa buku tentang penangkal sihir itu. 

senyum sangat lembut menghiasi wajah Mingi. dia mengumpulkan buku buku itu dan menyusunnya dengan rapi dimeja kecil disebelah ranjang Minjeong. Mingi meraih selimut Minjeong yang terjatuh dan segera menyelimuti putri bungsunya. 

"Mommy-mu nanti pasti akan bahagia dan bangga jika kamu berhasil, Minjeong" Mingi bergumam lembut sembari mengusap rambut Minjeong. 

gadis itu hanya menggeliat kecil dan bergumam dalam tidurnya. "Daddy.." 

Mingi mengelus lagi rambut Minjeong sebelum menyalakan lampu tidur Minjeong dan mematikan lampunya. "Tidur nyenyak, Minjeong. jangan terlalu memaksakan dirimu" gumam Mingi lembut sebelum keluar dan menutup pintu. 

_____________________________________________

  "Minjeoong!" 

dari luar terdengar suara Danielle. pagi ini, Minjeong sedang sarapan sendirian ditemani Theo. karena Mingi sudah berangkat kerja karena hari ini dia ada kerjaan penting. jadi yang mengurus Minjeong adalah Theo. karena Keeho kuliah pagi, jadi dia berangkat cepat. sedangkan Intak juga sudah pergi kestable sejak subuh, bersamaan dengan Mingi. 

"Jangan bandel disekolah ya" Theo melepas Minjeong diteras. Minjeong mencium pipi Theo sebelum melambaikan tangannya dan berlari kearah mobil Jongho yang sudah menunggu. Minjeong kadang berangkat sama Jeno atau Danielle dan Gunwook. karena yang lain biasanya sibuk. 

Minjeong masuk dibagian belakang. dia duduk bersama Danielle. didepan Jongho yang menyetir dan Gunwook sedang setengah tidur disebelahnya. "Nanti sore kalian minta jemput sama Keeho aja ya? daddy lagi sibuk soalnya" Jongho bicara kepada Danielle dan Gunwook dan juga Minjeong. 

Jongho membahasakan dirinya dengan random jika dengan Minjeong. kadang 'daddy', kadang 'uncle'. "Oke uncle" sahut Minjeong. Danielle menggeleng pelan. "Enggak usah dad. aku nanti sore mau pergi sama kak Minji. si-Gunwook juga katanya mau latihan basket sama teman temannya" Danielle menjawab. 

Did i Make it? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang