Epilog

44 4 0
                                    

Happy reading





5 tahun kemudian.





"Kak Keeho, tolongin mommy bisa tidak?" 

Keeho mendongak. dia sedang duduk dikursi dimeja makan. pria berusia 26 tahun itu itu segera menutup laptopnya dan naik keatas. dihampirinya sang ibu yang terlihat sangat cantik seperti biasanya. wajah Yunho tidak menunjukkan perubahan sama sekali sejak remaja. dia selalu terlihat seperti seorang remaja usia 17 tahun. "Bangunin dulu adeknya ya? mommy mau cari daddy dulu. kayaknya daddy ketiduran diruang kerja.." Yunho membiarkan Keeho memberinya ciuman dikening sebagai ucapan selamat pagi. 

"Oke mom" 

"Nanti jangan lupa awasin pas adek mandi. kita kan mau kerumah Karina sama Minjeong nanti jam setengah sepuluh. kemarin Karina ngabarin mommy kalau Minjeong sudah pulang dari rumah sakit" Yunho berseru sambil berlari kecil naik kelantai tiga untuk mencari Mingi yang biasanya ketiduran diruang kerjanya. 

5 tahun sudah berlalu sejak tahun mengerikan itu. Intak, Theo, Danielle, dan Wonbin dimakamkan dipemakaman elit milik keluarganya Yeosang. awalnya berat menjalani hari hari setelah perginya mereka semua. namun lama kelamaan mereka terbiasa. 

Keeho awalnya sangat terpukul karena tidak hanya kehilangan adik pertamanya, dia juga kehilangan istrinya dan juga calon bayinya. namun lukanya itu terobati saat adik keempatnya hadir. 5 tahun yang lalu, Mingi berpendapat kalau dirinya dan Yunho masih muda. sehingga mereka membuat anak lagi. 

dan sekarang rasa sedih Keeho hilang sejak kehadiran sang adik bungsu. Song Yechan. Keeho yang memberinya nama. sebenarnya, Keeho dulu merencanakan nama itu untuk anaknya dan Theo. Mingi dan Yunho tahu hal itu dan membiarkan Keeho memberi adiknya nama itu. dan sekarang Keeho sangat menyayangi Yechan. dan Keeho juga menolak untuk menikah lagi padahal usianya masih sangat muda. cintanya sudah habis kepada Theo dan Keeho tidak ingin mencurahkan rasa cintanya kepada orang lain. 

Minjeong awalnya selalu mengurung diri dikamarnya. dia jelas merasa bersalah karena dia lah yang membawa Intak, Wonbin, dan Danielle kepada San. setelah Mingi dan Yunho berkali kali menasihatinya, dan memberitahunya jika semua itu bukan salahnya, baru Minjeong mau keluar dari kamarnya. 

tapi Minjeong masih sering menangis dan dia sering sekali minta maaf kepada Mingi dan Yunho, kepada Keeho, kepada Jongho dan Yeosang, serta kepada Hongjoong dan Seonghwa. padahal orang orang itu sudah memaafkannya. 

tetapi lama kelamaan Minjeong mulai bisa kembali normal dan ceria. Karina setia selalu bersamanya. hingga akhirnya mereka menikah 3 tahun yang lalu. hal itu juga membuat Keeho gembira karena Karina dan Minjeong sering datang kerumah keluarga Song dengan membawa anak anak mereka. 

"Morning Yechan. ayo mandi. mau kakak bantu?" Keeho membangunkan Yechan yang tidur bergelung dikasur. bocah usia 5 tahun itu membuka matanya dan lalu berguling untuk memeluk sang kakak. jarak usia mereka sangat jauh. jadi mereka kadang jadi kayak ayah dan anak. "Yechan masih mau bobo.." sahut Yechan. tangan kecilnya meremat kaus Keeho. Keeho tersenyum dan menggendongnya. 

"Mommy bilang nanti kita mau kerumah aunty Minjeong loh"

ucapan Keeho sukses membuat Yechan membuka matanya. dia selalu senang bermain dirumah Karina dan Minjeong karena ada teman sepantarannya. "Ayo kita mandi!" serunya riang. Keeho tertawa dan menggendongnya dari atas ranjang. 

sementara itu, Yunho sudah turun dari lantai tiga. Mingi sendiri sudah pergi kekamar untuk mandi. Yunho mau sarapan karena dia belum makan. hari ini hari libur dan semuanya memang bangun kesiangan. "Morning mom.." terdengar suara pintu depan dibuka. Yunho menoleh dan lalu menghentikan gerakannya untuk menyendok nasi. 

Did i Make it? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang