14

46 6 0
                                    

Happy reading









   "Song Minjeong. cukup!!" 

Soobin menyambar buku sihir hitam milik Minjeong dan membantingnya kesembarang arah. akhir akhir ini, sejak diculik oleh San, Minjeong mulai bertingkah aneh. Minjeong menatap nyalang Soobin dan berteriak. "Ke-kembalikan bukuku!" teriaknya. Soobin waspada saat melihat Minjeong yang terlihat hendak menyerangnya demi mendapatkan kembali buku tebal terkutuk itu. 

"Tidak. apa yang terjadi padamu, hah?! katanya mau menyembuhkan ibumu, tapi malah belajar hal hal yang tidak perlu. kamu ingin menolong ibumu atau mau membunuh kakak kembarmu, hah?!" bentak Soobin. sedari tadi Minjeong membaca tentang pengorbanan dua anak kembar. katanya lebih baik salah satu dari anak kembar itu disingkirkan. itu masuk akal bagi orang orang gila ataupun orang orang pecinta ilmu hitam. 

saat itu Minjeong tersadar. gadis itu cepat cepat menampar wajahnya sendiri. gila! apa dia tadi sempat berniat untuk membunuh Intak, kakak kembarnya? wajah gadis itu pucat pasi. memang sejak dia disiksa oleh San, terkadang dia seperti tidak sadar apa yang dia lakukan. "Apa yang terjadi? akhir akhir ini semuanya aneh. kamu menjadi seperti ini, lalu Yunho, Yeosang, Wooyoung hyung, dan Theo lenyap" tanya Soobin khawatir. 

"Tanya kakak tertua uncle aja. dia yang tanggung jawab atas semua ini" Minjeong mendengus sembari meraih gelas berisi air putih miliknya. Soobin menghembuskan nafasnya sambil menyandar dikursinya. tidak berkomentar apa apa lagi soal San. pria sialan itu. "Apa ada ramuan penyembuh yang bisa menyembuhkan pengaruh sihir uncle San padaku?" tanya Minjeong. 

"Masalahnya kita tidak tahu dia pakai sihir apa buat ngendaliin kamu kadang kadang" 

benar juga. Minjeong tidak bicara apa apa lagi. dia ingin berlama lama dirumah Soobin. jika sekarang dia pulang, rumahnya kosong. Intak masih sibuk latihan, Keeho tidak kuliah. dia dan Mingi pergi untuk mencari keberadaan Yunho dan Theo. Jongho dan Jeno juga bersama mereka. mereka hendak bersama sama menyelidiki dimana San menyembunyikan Yunho, Yeosang, Wooyoung, dan Theo. 

Minjeong juga takut untuk bertemu dengan Karina atau Danielle. dia takut dia dikendalikan oleh San saat bersama mereka dan mendadak menyerang mereka. sudah seminggu sejak Minjeong diculik sebentar oleh San dan dikembalikan lagi kepada keluarganya. Soobin dengan cepat sadar jika Minjeong bisa dikendalikan oleh San kapan saja San mau. 

jika bersama Soobin, pria itu bisa siap jika dirinya menyerang. "Soobin, Minjeong dijemput sama Shuhua nunna" Yeonjun menjengukkan kepalanya masuk keruangan bernuansa hitam itu. ah, Minjeong segera berkemas. dan Soobin lagi lagi menyita buku bersampul kulit berwarna hitam yang tebal dan tua itu. "Bisa bisa kamu gila membaca ini dan malah membunuh ayah dan kakak kakakmu" ucap Soobin. Minjeong mengangguk. dia berterima kasih kepada Soobin sebelum gadis itu melangkah keluar. 

"Hai Minjeong" Shuhua menyapa Minjeong. Minjeong mendekati auntynya itu dan lalu memeluknya. "Lesu banget? kenapa? ayahmu suruh aku buat bawa kamu nginep dirumahku dan Yuqi" ucap Shuhua sambil menepuk nepuk kepala Minjeong. Minjeong tidak mengatakan apa apa dan hanya mengikuti Shuhua menuju mobil dengan sikap suram. 

mereka tidak mengatakan apa apa selama diperjalanan. Minjeong tidak ingin menceritakan apapun kepada Shuhua dan Shuhua membiarkannya saja. 

_______________________________________





   "Dari sekian banyak tempat mencurigakan yang pas untuk eksperimen sihir.. dimana yang berikutnya harus kita selidiki?" tanya Keeho kepada sang ayah. Mingi tidak mengatakan apa apa dan tangannya dengan cekatan terus mengecek layar dihadapannya. mereka berempat ada didalam mobil didepan sebuah gedung besar terbengkalai yang memiliki sebuah aula besar kedap suara yang cocok untuk tempat eksperimen. tadi mereka mengecek dan tidak ada apa apa. 

Did i Make it? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang