16

38 6 0
                                    

Happy reading







 "Intak dan Minjeong akhir akhir ini berantem kah dad?" tanya Keeho heran. sudah seminggu lewat tiga hari. dua anak kembar itu tidak pernah lagi saling sapa atau memukul satu sama lain. bahkan Intak selalu kabur kalau Mingi suruh dia untuk mengantar Minjeong pergi menemui Soobin. "Entah lah. dad pun tidak tahu. Intak juga sekarang enggak mau sering sering tidur dirumah. terus dad sempat bicara sama Jiung, kata Jiung Intak sering nangis sekarang dan kalau tidur maunya ditemenin sama Jiung" 

setelah itu mereka diam. "Aku juga lihat sekarang Minjeong sering menghindari Karina, Danielle, dan Wonbin. aku pikir apa Karina sama Minjeong putus? tidak mungkin kan dad? Karina sering mendatangiku dan menanyakan kabar. katanya Minjeong tidak pernah mau mengangkat teleponnya kalau dihubungi" Keeho bicara lagi. Mingi menggelengkan kepalanya. dia tidak tahu apa yang terjadi kepada dua anak kembarnya itu. 

Mingi, Keeho, Jongho, dan Jeno masih belum berhenti mencari keberadaan Yunho, Yeosang, Wooyoung, dan Theo. mereka masih lenyap tanpa kabar. mereka semua sebenarnya sudah sangat lelah sekali mencari cari lokasi mereka. sekarang malah Jongho dan Soobin serta Jeno berangkat kejepang untuk mengecek apa San membawa empat orang itu kesana. 

sekarang Yeonjun dan Beomgyu tinggal dirumah Mingi karena Soobin menitipkan mereka disana untuk berjaga jaga. mereka tidak tahu apa yang akan San lakukan kapan pun. "Istirahat saja hari ini dad" ujar Keeho saat dia melihat Mingi hendak memakai mantelnya dan pergi keluar dari rumah. Mingi menghentikan gerakannya yang hendak meraih mantelnya. "Kamu benar" Mingi tertawa dan meletakkan kembali mantelnya digantungan. 

Keeho ikut tertawa. walaupun tawanya tidak lepas seperti dulu. "Kamu istirahat juga, Keeho" Mingi menepuk bahu sang anak sulung sebelum dia naik kelantai atas. Keeho mengangguk. dia menyandar disofa dan memejamkan matanya. dia bermaksud untuk tidur sejenak- sesaat sebelum ponselnya berbunyi. Keeho membuka matanya dan menyambar ponselnya dengan segera. "Siapa yang nelepon siang siang begi-" 

mm? Jiung? jarang jarang Jiung menghubunginya. dengan heran Keeho mengangkat telepon dari Jiung. "Halo? Jiung? ada apa?" tanya Keeho heran. dari seberang terdengar suara ngos-ngosan dan Jiung kemudan bicara dengan terputus putus seakan akan dia baru saja berlari lari. 

"T-Kak Keeho- tolong, Intak- dia disergap oleh kembarannya. Minjeong memukul kepala Intak dengan balok kayu dan kemudian dia menyeretnya pergi. Danielle dan Wonbin mengejar Intak dan Minjeong, namun kemudian mereka hilang juga. aku sedari tadi mengawasi Intak- be-berusaha untuk menjaganya-" 

suara Jiung terdengar sangat tersendat karena nafasnya yang tidak beraturan. Keeho sendiri langsung bangkit berdiri dengan syok. apa yang terjadi pada Minjeong? dia menyerang Intak?! dengan segera Keeho berlari keatas dan menggedor kamar Mingi. sang ayah keluar dengan wajah mengantuk. 

"Ha. tadi kamu suruh daddy buat tidur. sekarang dibangunin lagi-" 

"Diem dad! Intak, dia diserang sama Minjeong. sekarang Intak, Minjeong, Danielle, dan Wonbin hilang!" bentak Keeho. Mingi tersadar dengan segera. pria berusia 38 tahun itu segera mencuci mukanya. dan kemudian tidak lupa dia menyambar mantelnya. hilang sudah kantuknya. dua anaknya hilang?! dan juga Danielle serta Wonbin? 

____________________________________________





  apa yang terjadi? 1 jam yang lalu. Intak baru saja diajak bertemu dengan Danielle dan Wonbin. Intak hendak menemui mereka dan lalu bersama sama pergi kekafe. Intak pergi diantar oleh Jiung menggunakan mobilnya. saat Intak sudah turun dan bergabung bersama Danielle dan Wonbin, Jiung mendadak merasa tidak enak. jadi dia tidak langsung kembali kestable dan malah diam diam menyetir mobilnya mengikuti gerak gerik Intak, Danielle, dan Wonbin. 

Intak, Danielle, dan Wonbin pergi menuju cafe tempat biasa mereka berkumpul bertiga. tapi karena sekarang mereka berjalan kaki, mereka melewati tempat yang sepi. saat itu, Jiung yang mengawasi dari jauh mendadak melihat Minjeong yang terlihat kacau muncul dengan tangan memegang balok kayu. 

rambut panjang Minjeong saat itu berantakan sekali. seragamnya robek dibeberapa sisi. gadis itu bahkan tidak memakai sepatunya. apa yang terjadi pada adik kembar Intak itu? pikir Jiung sembari mengawasi dengan cemas. dan kecemasannya benar benar terjadi, secara sangat mendadak Minjeong berlari dan menghantamkan balok kayu itu tepat dikepala Intak. 

Jiung dengan segera memparkirkan mobilnya sembarang dan segera berlari kearah Intak, namun Minjeong sudah menyeret Intak pergi. Danielle dan Wonbin terlihat ketakutan, namun mereka mengejar Minjeong dan Intak juga. Jiung menggeram dan mempercepat larinya. saat dia berbelok disebuah gang, keempat orang itu lenyap. 

saat itu Jiung segera memutuskan untuk melaporkan hal ini kepada Keeho. sekarang Mingi dan Keeho sudah bergabung disekitar Jiung. kamera didashboard mobil Jiung  memperlihatkan kejadian bagaimana Minjeong muncul dan kemudian bagaimana gadis itu berlari dan mengangkat balok kayu yang dipegangnya tinggi tinggi sebelum menghantamkannya sekuat tenaga dikepala Intak. 

Mingi syok bukan main melihat putri bungsunya yang terlihat begitu sadis dan.. gila saat itu. dia sakit hati melihat Intak yang terpelanting. "Tidak salah lagi. ini ulah San" desis Mingi kepada Keeho. Keeho mengangguk. dia kemudian menghubungi Jongho. Mingi masih belum mau memberi tahu Seonghwa dan Hongjoong karena takut mereka malah syok. Hongjoong hari ini sedang konser. Seonghwa juga sedang ada dibackstage panggung Hongjoong. Mingi tidak ingin mengacaukan konser itu. 

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Jiung cemas. dia memandang Mingi yang terlihat cukup gelisah. namun Mingi berusaha untuk terlihat tetap tenang. sekarang yang panik malah Jiung. "Boy, kenapa panik? bukan salah kamu kok Intak hilang" Mingi mengangkat kepalanya dan menepuk bahu Jiung. Jiung malah berlutut dihadapan Mingi dan mencengkram rumput dihadapannya. 

"Maafkan saya- saya tidak bisa mengawasi Intak dengan benar, sir. sungguh maafkan saya.." seru Jiung sembari memejamkan matanya. Mingi membungkuk dan lalu menarik Jiung agar Jiung berdiri lagi. "Sudah kukatakan, ini bukan salahmu, Jiung. tenang lah dulu. tarik nafasmu" ucap Mingi tegas. Jiung menurut. dia terhuyung dan menyandar disisi mobilnya sementara Keeho sudah selesai bicara kepada Jongho. 

"Mereka akan segera kembali sesegera mungkin dengan pesawat beberapa jam lagi, dad. uncle Jongho mengamuk saat dia tahu Danielle turut diculik" lapor Keeho. tentu saja Jongho mengamuk. selain Yeosang, Danielle lah permata miliknya yang harus selalu dia lindungi. kalau Gunwook, pemuda itu bisa melindungi dirinya sendiri. "Kita harus menunggu. sampai konser kak Hongjoong selesai bertepatan jam setengah tujuh malam nanti. saat itu yang lain pasti juga sudah tiba disini" Mingi akhirnya memutuskan. Keeho mengangguk. dia menoleh kearah Jiung yang masih memegangi dadanya. 

"Calon mantu kesekian tuh dad" gumam Keeho. Mingi hanya menyeringai, dasar Keeho. sempat sempatnya ngomong gitu. "Jiung. kamu ikut kita pulang kerumah. jangan kestable. biar aku yang kasih tau coach kamu" ujar Mingi. Jiung mengangguk dan dengan patuh mengikuti Mingi dan Keeho masuk kemobil. 

mereka menggunakan mobil Jiung. tapi Keeho yang nyetir karena Jiung masih rada shock. Mingi sibuk mengecek kemungkinan lokasi lagi dengan tabnya. "M-Mr. Song?" panggil Jiung beberapa saat kemudian. Mingi mengangkat kepalanya dan lalu menyahut. "Panggil saja daddy. kamu sudah baik sama Intak, tidak perlu formal" senyum Mingi. Jiung menelan ludah. namun dia mengangguk. 

"U-um.. aku tidak tahu apakah Intak telah menceritakan hal ini kepada kalian.. namun seminggu lewat tiga hari yang lalu, ada laki laki bertubuh berotot hendak menemui Intak. dia bilang dia adalah pamannya Intak. ma-maafkan aku. aku pikir itu suami dari aunty Shuhua yang pernah mendatangi Intak, jadi aku membiarkannya saja. aku menyuruh Intak bertemu dengannya. lalu a-aku menguping. mereka membahas sesuatu yang tidak aku mengerti, dan kemudian intak jatuh berlutut dan menangis nangis" 

Mingi mengangkat kepalanya dari tab. menoleh kebelakang dimana Jiung duduk. "Pria berotot? siapa dia?" tanya Mingi. apa ada yang menghamili Intak? tidak mungkin, kan. "Na-namanya Choi San, dad" jawab Jiung. Mingi dan Keeho terkejut setengah mati. 

"Apa?!" 











Tbc. 

p. aku sangat berharap mingki ama yuyu main drama bl and mereka jadi main castnya. tapi topnya harus mingi titik gak pake koma. 





Did i Make it? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang