7

76 9 0
                                    

Happy reading







   "Bangun princess. katanya mau kencan hari ini sama pangeran pujaan?" 

Minjeong membuka matanya dengan malas saat Mingi membangunkannya. gadis cantik itu menguap dan lalu berguling lagi kedalam selimut, kembali menutup matanya. "Memangnya Minjeong mau kencan sama siapa.." Minjeong bergumam tidak jelas. Mingi tertawa melihat tingkah Minjeong yang lucu. 

"Ayo, Karina sudah datang loh" 

mendengar itu, Minjeong terlonjak dan lalu berseru seru panik. "Aku belum mandi!!" teriaknya. Mingi tertawa lebar dan segera menyingkir untuk membiarkan sang putri bungsunya untuk mandi dan bersiap siap. 

setelah itu Mingi turun kebawah dan menghampiri Karina yang memang hendak mengajak Minjeong jalan jalan seharian. "Dia baru bangun tidur. maaf ya Karin" ujar Mingi. memang kadang Mingi memanggil Karina dengan 'Karin'. "Enggak apa apa kok dad. aku aja yang kepagian datengnya" senyum Karina. saat tahu Karina akan mengencani Minjeong, Mingi menyuruh Karina untuk memanggilnya 'daddy' aja seperti anak anaknya. 

"Udah makan belum? kalau belum makan dulu sama Minjeong" Theo muncul dari belakang. sekarang memang hari libur. hari ini Intak juga tidak pergi kestable. karena dia mau pergi bareng Mingi. ada urusan ditempat pkbm dia. 

setengah jam kemudian Minjeong berlari turun dari lantai atas. terlihat sangat cantik dengan sweater biru langit dengan bulu rubah yang hangat menghiasi bagian lengan dan kerahnya. dia memakai rok pendek putih dengan dengan sepatu boots putih. rambut pirangnya panjangnya diurai dengan dihiasi jepit rambut putih. 

"Cantik banget anak daddy" komentar Mingi sembari memberi Minjeong kecupan pagi. Minjeong tersenyum riang dan lalu menoleh kearah Karina yang terpesona melihatnya. "Pagi kak!" seru Minjeong sedikit gugup. Karina tersenyum samar dan mengangguk tipis. Mingi segera menyuruh anak anaknya untuk makan. 

setelah sarapan, Karina pamit untuk membawa Minjeong pergi seharian. Mingi mengizinkannya, namun dia mencegat Karina sebentar. Minjeong sibuk menjitak Intak yang meledeknya, jadi dia tidak memperhatikan jika Mingi berkata serius kepada Karina. "Kamu boleh bawa Minjeong nginep dirumah kamu. tapi sedia kondom" ujar Mingi. Keeho dan Theo tertawa lebar dan heran dengan Mingi yang malah membiarkan hal itu terjadi. 

eh, tapi Keeho dan Theo gitu kok, mereka pacaran, kawin dulu, baru nikah. 

 Karina tertegun sejenak dan semburat merah menghiasi wajahnya. "O-oke dad" angguk gadis dominan itu. setelah Mingi tertawa dan menyuruh mereka pergi, baru Karina segera menuntun Minjeong keluar rumah. "Kakak bawa motor?" tanya Minjeong sebelum mereka keluar rumah. Karina menggeleng dan menjawab. "Bawa mobil kok." senyum Karina. 

saat mereka keluar, Minjeong agak menganga. rupanya Karina sama kaya rayanya seperti keluarganya. mobilnya aja Rolls royce panthom. "Ayo" Karina membukakan pintu untuk Minjeong. Minjeong gembira sekali dan masuk kedalam mobil Karina. Karina masuk setelah itu kebelakang setir. 

gadis dominan itu meraih selimut dari bagian belakang dan mengelimuti paha Minjeong. tidak lupa dia memasangkan seat belt kepada Minjeong. Minjeong salting brutal. "Kamu mau main kemana?" tanya Karina sembari menyalakan mesin mobil. Minjeong berkata dengan suara gugup. "Te-terserah kakak saja" 

___________________________________________





  "Gunwook!!" 

Gunwook menoleh malas kearah Danielle yang berlari mendekatinya. "Kenapa lagi kakakku sayang?" tanya Gunwook dengan nada malas malasan. Danielle berkacak pinggang dan lalu sibuk mengguncang guncang adiknya yang ukuran badannya kekar kayak ayah mereka. "Ayo kita ngecek mommy!" seru gadis itu. 

Did i Make it? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang