Episode 28

225 14 0
                                    

YUDA POINT OF VIEW

Dua tahun kemudian.

Jam sepuluh pagi aku baru selesai menyuci baju milik Kevin. Dia adalah anaku yang aku adopsi dengan suamiku sekarang. Aku merawatnya saat dia umur delapan bulan. Sebenarnya dia adalah anak teman kuliahku dulu.

Hanya karena orang tuanya tidak mengizinkan dia menikah dengan pacarnya dan akhirnya kabur dan menikah tanpa diketahui orang tuanya sampai dia hamil. Sewaktu Kevin lahir, Bianca ibu kandungnya meninggal, lalu suaminya sering menyibukan diri dengan pekerjaanya tanpa mengurus Kevin.

Sampai dia menitipkanya padaku, dan membolehkanku untuk merawatnya dan ku anggap anak sendiri. Kadang juga dia mengunjungiku untuk sekedar melihat Kevin, walaupun lima bulan sekali.

“Dit, Kevin mana?”

Aku yang baru selesai mencuci segera menghampiri Kevin untuk makan. Tapi waktu aku ke ruang keluarga hanya ada Adit yang tengah memainkan ipadnya. Mengetahui Kevin tidak ada kami segera mencarinya.

Dia memang baru saja merangkak jadi sedikit merepotkan. “Kevin!” panggilku.

“Kamu sih mainan ipad terus, suruh jaga Kevin juga.” Omelku pada Adit.

Dia hanya nyengir-nyengir tidak jelas. Sampai aku mendengar bunyi benda jatuh di ruang tamu. Kamipun segera berlari dan menghampirinya. Syukurlah, ternyata Kevin disana.

“Syukur nggak keluar.” Ujar Adit. Lalu dia mengangkat tubuh Kevin.

“Papa papa”

Aku terkejut mendengar Kevin sudah mulai bicara, sejak kapan aku tidak tau yang pasti ini adalah pertama kali aku mendengarnya.

“Udah bisa bicara Dit.” Girangku padanya.

“Sejak tadi.”

Ternyata aku telat mendengarnya, Adit lebih dulu mendengar Kevin bicara. Apalagi Kevin memanggil Adit dengan panggilan papa. Bagaimana kalau suamiku tau?

Iya, aku tidak menikah dengan Adit. Dua tahun yang lalu kuputuskan untuk berpindah hati dengan orang yang memang aku sayangi. Walaupun sedikit dramatis tapi aku senang akhirnya aku menjadi menikah denganya.

“Papa pulang.”

Aku dan Adit menoleh ke sumber suara, dan disana Mas Nugroho masuk ke dalam. Lalu beranjak menghampiriku dan mencium keningku seperti hari-hari biasanya.

“Nggak usah di depan gue juga.” Ujar Adit.

Aku cuma tertawa mendengarnya. “Kevin udah bisa bicara Mas.” Kuberitau pada Mas Nugroho kalau Kevin sudah mulai berbicara.

Mas Nugroho juga tidak kalah terkejut mendengarnya, lalu dia mengambil alih Kevin pada Adit. Sesekali kaki-kaki kecilnya menendang wajah suamiku. Kevin tertawa puas akibat perutnya yang di cium sama Papanya.

“Anak papa udah pintar hmm?” begitulah kira-kira obrolan Mas Nugroho pada Kevin.

“Dia manggil papa sama Adit” ujarku.

Adit mengangkat alisnya seperti tengah menyombongkan dirinya kalau ternyata dialah yang lebih dulu di panggil sama Kevin.

“Wah, Kevin nggak sayang papa pasti ya?” ucap Mas Nugroho masih menggoda Kevin sampai dia tertawa penuh.

“Udah Mas jangan digituin terus.”

Mungkin ada yang bertanya kenapa Adit ada di rumahku dengan Mas Nugroho. Adit memang hari ini mau menikmati hari-hari terakhir di Jogja. Sebab Adit besok bakal pindah ke Singapura. Ada cabang yang baru dibuka di sana jadi Adit harus mengurusnya.

Adit, Jogja, dan Dia Season 1 [Season 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang