"Tolong jangan"
"Hahahaha"
"Jangann..."
Bugh!!
"Sakit....bunda tolong..." Lirih gadis itu
....
"Anggita! jawab kakak" Bentak gadis itu
"Kak...."
"Kenapa ini bisa terjadi, ya tuhan" Anindyta saat ini tengah memeluk Anggita sembari menangis. Kakak mana yang tidak menangis saat melihat kondisi sang adik yang saat tiba di rumah dalam kondisi babak belur dan dengan darah yang terus saja mengalir dari pergelangan kaki sang adik?
"Sayang, jawab kakak"
"Kakk..hikss" Anggita mengeratkan pelukan mereka
"Mereka lagi? dan kamu tidak melawan?"
"Kakkk..."
"Tak apa, kakak akan melaporkan ini semua" Ucap Anindyta
"Mereka tak akan menggubris apa yang kakak katakan"
"Apa maksud mu Bella?"
"Kak...papanya kak Bintang itu pemilik sekolah itu" Lirih Arabella
"Kakak tak peduli, Anggita jadi seperti ini karena mereka"
...
Hari demi hari Anindyta lewati di cafe tempat dia bekerja. Menjadi kasir tidak begitu sulit tapi jika ada uang yang hilang maka dia yang harus menggantinya
Pagi ini hanya sedikit pembeli yang singgah di cafe itu dan tentunya itu membuat Anindyta sedikit merasa sedih dan juga bosan
"Hallo mba" Ucap seorang pria yang menyadarkan lamunannya
"Ah iya, mau pesan apa?" Anindyta sontak berdiri dan tersenyum pada pria itu
"Americano....emmm lima puluh gelas kira² bisa gak ya mba?"
"Ah tentu....silahkan di tunggu mas" Anindyta tersenyum manis ke arah orang itu
"Ngomong² untuk apa ya mas?" Tanya nya
"Saya ingin mengadakan Jumat berkah mba"
"Woah...mulia sekali"
"Ah tidak juga" Pria itu menggaruk kepalanya
Beberapa jam kemudian pesanan pria itu pun jadi dan pria itu segera membayarnya lalu segera pergi dari cafe tersebut
"Terimakasih tuhan, karena mu cafe ini selalu di berikan berkah dan pastinya aku juga akan mendapatkan berkah setiap harinya" Ucap Anindyta dengan gembira
"Aku bisa membayar biaya sekolah adik² ku" Lanjutnya dengan senyuman yang terukir di wajah cantiknya
...
"Kak, makan dulu ya?"
"Tidak, kakak tidak lapar" Tolak Azalea
"Kakak harus makan, supaya kakak sembuh" Bujuknya
"Kakak gak mau makan Der..." Lirih Azalea
"Kakak..."
"Kakak hanya ingin kembali bisa berjalan lagi, kau tau itu kan?" Azalea menunduk dalam
"Kak...."
"Adera!!!" Ucap seorang wanita yang baru saja masuk ke dalam rumah
"Apasi kak? kenapa teriak² coba" Adera memutar bola matanya malas
"Kakak dapet nilai sempurna dalam ujian kali ini, itu artinya kakak bisa menjadi dokter" Anggita menunjukkan kertas ujiannya
"Kakak ini! aku kira kenapa"
KAMU SEDANG MEMBACA
MOM
FanfictionTujuh gadis yang mencari keberadaan sang ibu yang telah lama hilang Azalea Steffani Leandra merupakan gadis tertua di antara mereka. "Adera kalo udah besar pengen jadi ibu yang baik" Mereka bertujuh hidup pas pas an dan hanya Anindyta yang bekerja...