Fakta

279 19 4
                                    

Pagi-pagi sekali Anindyta sudah bangun dan menyiapkan sarapan untuk saudari-saudarinya yang tentu saja saat ini masih nyaman berada di alam mimpi mereka masing²

"Aku seperti orang paling sibuk saja hari ini"

"Aku harus pergi ke sekolah Bella untuk menemui orangtua anak² itu dan pastinya aku harus melaporkan kejadian yang di alami Anggita 2 hari lalu"

"Semangat, aku pasti bisa. Ini semua demi saudari ku" Ucapnya penuh keyakinan

"Kakak pagi² seperti ini mengapa sudah bangun?"

"Tumben?" Lanjutnya

"Hehe kakak sengaja bangun lebih awal karena jadwal hari ini sepertinya sangat banyak"

"Seperti presiden saja kak" Candanya

"Haha, bisa saja"

"Masak apa nih? wangi amat" Ucap seseorang yang baru saja turun

"Masak daging lu kak"

"Bisa² nya"

"Ya lagian pake nanya, bisa liat sendiri kan"

"Mata gw masih burem dek"

"Mines?"

"Burem anjing, kalo habis bangun tidur kan gitu"

"Bukannya lu gak tidur yak semalem?"

"Stttt"

"Sudah², jangan berantem terus, Zila sama Dera mending bantu kakak"

"Anu kakkk.....Zila mau mandi duluuu yakkk"

"Eitss sinii" Anindyta menarik lengan Azila

"Kakkk...Zila udah telat nih" Rengeknya

"Bantuin dulu sebentar sayang"

"Gausah sayang² an kak" Zila memutar bola matanya

"Dera bangunin yang lain ya, dan tolong bantu kak Lea buat mandi"

"Siap kak" Dera dengan sigap membungkuk dan segera pergi untuk membangunkan yang lain

...

"Eh kak, liat deh! itu kak bintang"

"Apa? yang mana?"

"Yang itu, yang paling tinggi" Tunjuk nya

"Eh tu cewe kenapa nunjuk elu?"

"Nge fans kali. Tapi tunggu dulu, itu Aurora kan? adek nya si Anggita?" Tanya nya

"Heeh, tapi itu yang di sebelahnya siapa?"

"Cantik banget weh" Ucapnya

Anindyta tak segan² menghampiri Bintang dan teman² nya

Plakkk!

"Lu yang udah buat adek gw babak belur kan? lu yang udah nge bully Anggita kan?" Anindyta tak bisa mengontrol emosinya

"Kak udah kak" Aurora mencoba untuk menenangkan Dita, namun nihil. Dita malah semakin menjadi jadi

"Kenapa harus adek gw si? lu cowo apaan?"

"Itu kenapa?" Samar² bisikkan para murid yang ada di koridor terdengar di telinga Aurora

"Kak udah kak...."

"Kakak kali ini gak bisa tenang Ra, gimana bisa adek kakak di gituin, kakak pastinya gak akan terima" Lirih nya

"Maaf kak, lebih baik jangan disini kalau ingin menyelesaikan masalah" Ucap Bintang pelan

"Lalu dimana lagi? kau mempunyai kekuasaan bukan berarti kau bisa menindas adik ku!" Bentak Dita

MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang