berjuang sejalan

803 138 7
                                    

Yoko pov.

Hampir tengah malam phi fay dan bibi kim baru pulang dari rumah sakit.
Wajah mereka sama2 datar,
phi fay langsung naik ke kamar kami sementara bibi kim juga langsung masuk ke kamar nya.

Aku harus menemui siapa dulu ini?.
Mungkin yg pertama aku harus ke kamar bibi kim tapi sebelum itu aku membuatkan nya teh hangat dulu.

"Boleh aku masuk,bi?".

"Sebentar khun".

Pintu kamar bibi kim terbuka,
Lalu dia mengizinkan ku untuk masuk.

"Teh hangat untuk bibi".

"Khun yoko tidak perlu seperti ini.
Nanti bibi buat sendiri kalau mau".

"Tapi aku sudah membuatkan nya sekarang".

Dia mengambil teh ini dari tangan ku,
Aku mencoba membaca raut wajahnya dulu dan sekarang aku yakin ada yang tidak baik dari pemeriksaan nya hari ini.

"Apa yang dikatakan oleh dokter tadi,bi?".

"Khun yoko".

"Iya".

"Sebelum bibi menjawab pertanyaan itu.
apa bibi boleh meminta sesuatu dari  khun yoko?".

"Katakan saja.
Apa yang bibi perlukan dariku?".

Tanganku bibi kim genggam dengan erat.
Sekarang dia mulai menangis,aku ikut menangis juga sembari menghapus airmata nya.

"Bibi minta khun yoko berjanji didepan bibi sekarang.kalau sampai kapanpun khun yoko tidak akan pernah meninggalkan khun faye sendirian.
Tolong biarkan bibi mendengarkan janji itu sendiri dari khun yoko malam ini".

"Aku akan selalu berada di sisi phi fay,bi.
Dalam sakitnya,sehatnya,bahagia nya,
sedihnya,bahkan mati nya pun dia harus berada disisi ku.
aku dan phi fay sudah melewati banyak rintangan yg ada di dunia ini,kami akan terus bersama sampai kami tua nanti".

"Sekarang bibi bisa pergi dengan tenang.
Selama ini yang bibi fikirkan selalu tentang khun faye yang akan sendirian jika bibi meninggalkan nya.
namun bibi tidak perlu khawatir lagi karena sudah ada khun yoko yang akan selalu menemani dia.
bibi di uji dengan penyakit yang berat saat ini khun,mungkin melalui penyakit ini juga bibi harus pergi meninggalkan kalian lebih dulu".

Benar dugaan ku.
Kenapa harus cobaan seperti ini lagi yg melintang di depan kami.

Setelah bibi kim menjelaskan semua nya.
Aku naik ke kamar kami tapi fikiran ku kemana mana dan aku sampai tidak sadar kalau phi fay sedang memandangi ku dari depan kamar.

"Phi fay,,".

"Bahaya menaiki tangga tapi sambil melamun seperti itu.jaga dirimu dengan baik sayang,jangan sampai terluka lagi seperti dulu".

Aku langsung memeluk nya sekarang.
Isak tangis itu kembali aku dengar dan aku membawa nya masuk saja karena takut kalau Anak-anak akan terbangun.

"Menangislah,phi..
Buat hatimu lega dengan tangisan itu".

"Hikss,,hikss,,hikss.
Bibi kim,yoo~~".

"Aku sudah tahu semua nya.
Nanti Kita akan coba mencari pengobatan yang terbaik untuk bibi kim".

"Penyakit separah itu kenapa dia menyembunyikan nya dariku!.
Kenapa bibi kim menahan nya sendirian, apa aku terlalu buruk memperlakukan nya selama ini,yo?".

"Bibi kim cuma tidak mau membuat phi fay terlalu khawatir.
menurut cerita nya tadi dengan ku,
Bibi kim juga baru mengetahui penyakit nya itu sejak 3bulan yang lalu".

"tadi dokter itu cuma bilang kalau pengobatan apapun sudah tidak bisa lagi menolong nya.terapi jenis apa saja cuma akan memperburuk keadaan nya
jadi kita harus bagaimana,yo?.
Kemana kita akan membawa bibi kim berobat agar dia bisa terus bersama kita..bantu aku yoo,tolong".

Kanker hati stadium akhir tidak akan mempunyai peluang hidup yang banyak.
Fungsi hati manusia yang seharusnya bisa bekerja sebagai penyaring racun kini di dalam tubuh bibi kim hati itu sudah rusak sepenuhnya.
Mungkin phi fay sudah mengetahui fakta itu,dia cuma tidak bisa menerima nya dan aku juga belum mau menerima nya.



Pagi nya bibi kim tidak ada di dapur biasanya dia selalu berada disana sampai kami selesai sarapan.
Aku mencari nya kemana mana,
Ternyata dia sedang di taman untuk memperbaiki bunga2 nya.

"Bi".

"Khun yoko.
Bibi sudah membuat sarapan tadi.
Apa ada yang mau di buatkan lagi?.
Sebentar ya,bibi selesaikan dulu menanam bunga ini".

Tidak ada makanan apapun yg dibuat bibi kim daritadi.ini adalah salah satu tanda kalau penyakit itu semakin jauh menggerogoti nya.

"Bibi lanjutkan saja menanam bunga nya dulu.kami akan sarapan yg banyak hari ini".

"Iya khun".

Phi fay membantu ku membuatkan sarapan untuk kami.mata nya masih tetap sembab seperti semalam,
nanti aku akan Mengompres mata nya dulu sebelum phi fay pergi syuting nanti siang.

"daddy,are you okay?".

"Daddy baik2 saja zao".

"Kenapa mata daddy melah?".

"Mungkin karena daddy kurang tidur".

"Dad,apa kemarin daddy bawa nenek kim berobat?".

"Daddy sudah membawa nenek kim berobat.
nenek akan sehat terus bersama kita".

"Nenek kim sakit apa daddy?.
Nanti zee yang akan mengobati nya sampai nenek kim sehat lagi".

Aku menghentikan obrolan itu sebelum phi fay menangis juga di depan mereka.
Hari ini yg mengantarkan Anak-anak
ke sekolah,
aku meminta phi betty saja yg melakukan nya.
phi fay tidak boleh mengemudi dulu dalam keadaan fikiran nya yang sekalut ini.

"Phi fay lanjut tidur lagi ya.
Nanti akan aku bangunkan jam 1 siang".

"Aku ada urusan sebentar dengan papa.
Tolong rawat bibi kim dulu untuk sementara ini,yo.
Nanti aku akan mencari ART baru agar pekerjaan mu tidak terlalu banyak".

"Ada urusan apa dengan papa,phi?".

"Kami cuma ingin membahas tentang perlindungan hukum untuk pabrik kita.
Kemarin itu kan belum sepenuhnya di tangani oleh papa.
Oh iya satu lagi.
kalau nanti mau keluar rumah entah itu sendirian atau bersama Anak-anak,
ajak security kita untuk menemani kalian.
Atau jika tidak tunggu dulu saja sampai aku pulang".

"Iya phi".

Seperti nya ada sesuatu yang phi fay sembunyikan dariku.aku yakin ini tentang rekaman cctv yg kemarin itu paman koi tunjukkan pada nya,
nanti akan aku cari tahu juga apa yg sudah mengganggu fikiran nya dari kemarin.

Setelah hanya tinggal aku dan bibi kim saja di rumah ini.aku menemui paman koi di pos nya lalu meminta dia untuk menunjukkan rekaman cctv itu padaku.
kemarin aku tahu ada rekaman cctv yg di hapus oleh phi fay,entah untuk apa tujuan nya,aku harus tahu karena tidak adil jika hanya dia saja yg memikirkan banyak masalah.

"Tidak ada yang di hapus khun".

"Aku setiap hari memeriksa ponselnya phi fay.jadi aku tahu apa saja yang dia sembunyikan di belakang ku,paman".

"Baiklah.
Paman akan menunjukkan nya pada khun yoko.tapi tolong jangan bilang pada khun faye kalau paman yg membocorkan nya".

Kenapa ibu dan kakak nya banjingan itu bisa tahu alamat kami.
pantas saja phi fay menyembunyikan nya dariku,aku merasa cemas juga sekarang karena setelah bertahun-tahun kenapa masih ada saja pengganggu seperti ini di rumah tangga kami.




Yoko pov end.























jar of heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang