Assalamualaikum, apakabar semua?
Jangan lupa untuk follow akun Author, Vote, Komen, dan Share ke kawan kalian ya. Terimakasih...
Doakan ya, berharap cerita pertama saya ini bisa diterbitkan/ dipinang. Aamiin...
Happy Reading🍂
___________________________________
"Orang yang sama-sama Muslim pun terdapat tembok besar yang menjadi penghalangnya"
♡♡♡
Zavier sudah pergi dari pekarangan rumah Noura, beberapa menit lalu. Akhirnya Noura dan bang Ray bisa untuk istirahat, merehatkan badannya, namun siapa sangka terdapat tamu yang mengetuk pintu rumahnya.
"Assalamualaikum" ucap pria dihadapan Noura
"Waalaikumussalam, eh ustadz Ali, ada apa ustadz? Ingin bertemu abang?" Jawab salam Noura, dan bertanya kepada ustadz Ali
"O-oh bukan, saya bukan ingin bertemu Ray. Tapi saya ingin bertemu denganmu Noura, apa boleh?" Tanya sedikit ustadz Ali
"Boleh tadz. Tapi saya panggilkan abang dulu ya, takutnya akan menimbulkan fitnah" izin Noura
"Silahkan, Nou" jawab ustadz Ali dengan nada yang begitu lembut dan sopan
"Kalo begitu, ustadz silahkan masuk dulu saja. Tidak enak juga tamu tunggu didepan" walau hati Noura sedikit takut, karena baru kali ini ia mengizinkan laki-laki untuk masuk kerumahnya
"Baik, terimakasih"
Beliau adalah ustadz Ali, ustadz muda yang menjadi partner kerja Biya Fatih . Mereka sama-sama menjadi ustadz di pesantren "Nurul Kareem". Ustadz Ali juga salah satu mahasiswa lulusan dari universitas Al-Azhar Kairo Mesir.
Ustadz Ali sudah lama mengagumi anak dari Biya Fatih yaitu Noura. Namun mereka berbeda, orang yang sama-sama muslim pun terdapat tembok besar yang menjadi penghalangnya, bukan hanya yang berbeda agama saja.
Noura segera memanggil bang Ray, untuk menemaninya bertemu dengan ustadz Ali.
"Assalamualaikum Ustadz" ucap salam bang Ray
"Waalaikumussalam, gimana kabarmu Ray?"
"Alhamdulillah bik khair, ustadz sendiri?"
"Alhamdulillah baik, maaf jika mengganggu waktu istirahatmu Ray. Oh ya, tolong jangan panggil saya dengan sebutan ustadz, panggil saja Ali, umur dan ilmu kita tidak terlalu jauh" ucap permintaan ustadz Ali
"Oke deh, kalo begitu saya panggil nama saja?" Jawab bang Ray, yang disertai kekehan kecil
"Itu lebih baik"
"Btw, ada kerpeluan apa antum kesini?" Tanya bang Ray
"Saya ingin bertanya kepada Noura, kenapa di data kajian dia tidak ada ya? Dan saya juga tidak melihatnya pada saat kajian berlangsung. Saya khawatir jika Noura terjadi sesuatu" tanya ustadz Ali dengan nada yang begitu khawatir
"Sebelumnya saya dan Amira ingin meminta maaf, karena belum bisa hadir dikajian ustadz. Karena waktu ingin menaiki angkot kedua dompet kami dicopet, disitu terjadi konflik sedikit, alhamdulillah ada hamba Allah yang menolong kita berdua, jadi saya dan Amira selamat dari musibah itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Cinta yang Abadi
RomantizmCerita ini menceritakan tentang sosok remaja laki-laki yang tiba-tiba jauh dari Tuhannya, bertolak belakang dengan keluarganya, bar-bar, nakal, dan lebih absurdnya dia selalu nembak perempuan, tapi gak ada yang mau sama dia. Sampai lambat laun dia b...