Happy Reading❣
Semoga Suka
•
•
•Kalandra menghentikan larinya ia bersembunyi di semak-semak, mengatur nafasnya perlahan yang seperti akan menghilang detik ini juga. Sial sekali mereka mengejar Kalandra tanpa henti sudah sekitar sepuluh menit ia dikejar oleh preman yang tak sengaja ia senggol.
"Sial meraka gak cape apa, udah tuir juga masih kuat lari." gumamnya sambil menatap kedepan.
Kalandra merebahkan badanya di semak-semak, rasanya capek sekali dirinya terus berlari.
Tadi ketika Kalandra pulang dari rumah Alfarez ban motornya bocor beruntung sekali tak jauh dari sana ada bengkel tetapi bengkel tersebut sangat rame. Setelah Kalandra berbicara dengan orang bengkelnya ia beranjak dari sana untuk membeli minum kebetulan sekali ada warung yang tak jauh dari bengkel itu.
Kalandra mengambil kaleng soda, lalu membayarnya. Ia meneguk soda tersebut hingga tandas rasanya kerongkongnya yang kering tadi menjadi segar setelah minum. Kalandra duduk di meja yang disediakan sambil memainkan kaleng minumanya. Matanya menatap sekeliling yang ramai kebanyakan dari mereka sedang mengisi perut karena warung tersebut menyediakan kopi, gorengan, mie instan dan nasi goreng itu lah yang Kalandra lihat dari banner yang di pasang.
Karena merasa bosan Kalandra beranjak dari sana, untuk kembali melihat motornya sudah selesai atau belum. Sambil berjalan kakinya menendang kerikil, karena kaleng bekas minuman masih dipengang akhirnya ia menjadikan kaleng bekas itu seperti bola. Dan tendangan tersebut malah mengenai kerumunan orang berbadan besar bertato yang sedang duduk ruko kosong. Yang di yakini Kalandra adalah preman.
Kalandra buru-buru meminta maaf pada preman tersebut.
Tetapi mereka malah menghadang Kalandra untuk meminta biaya ganti rugi karena wajahnya terkena kaleng yang Kalandra tendang. Mereka menita ganti rugi 1 juta pada Kalandra. Tetapi Kalandra tidak mau memberinya karena dia tidak luka.
Karena kejadian tersebut kini Kalandra di kejar-kejar preman itu.
"Sial banget nasib gue." gumam Kalandra ketika mengingat kejadian tadi.
Terdengar teriakan mereka yang semakin dekat. Kalandra kini sudah berancang-ancang akan berlari lagi. Dengan cepat kilat ia berlari ketika sudah ada preman berbadan besar di belakangnya. Namun ternyata di depannya sudah ada empat preman. 'Oh, shit' batin Kalandra.
Kalandra sudah bersiap untuk kabur lagi. Namun preman tersebut sudah bersiap menyerangnya.
Detik berikut nya terjadilah saling serang, preman berbadan besar yang di yakini Kalandra ketuanya masih diam di tempatnya. Anak buahnya kini menyerang Kalandra, empat berbanding satu. Namun Kalandra sangat lihai sekali melumpuhkan lawannya, ia terus menghindar ketika anak buah preman berbadan besar itu menyerangnya ketika lengah ia melakukan tendangan di titik vitalnya juga membubuhkan pukulan membabi buta. Hingga ke empat preman tersebut sudah tumbang semua.
Tersisa preman berbadan besar yang berada di belakangnya. Ini adalah kesempatan baginya untuk melumpuhkan Kalandra, dengan cepat preman itu memberikan pukulan di rahang Kalandra lalu pukulan ditegkuk Kalandra. Kalandra yang tak siap membuatnya tersungkur, tak menyianyiakan kesempatan preman itu melayangkan pukulan pada Kalandra, membuat cowok itu mengerang kesakitan. Kepalanya berdenyut nyeri saat preman itu memukul hidungnya. Pandangannya mulai mengabur, preman itu mulai mengeluarkan pisau lipat dari kantongnya. Ketika Kalandra lengah ia menusukan pisu itu di perut sebelah kiri Kalandra, membuat cowok itu meringis.
Kalandra berusaha mengambil pasir di sebelahnya kemudian melemparkannya ke wajah preman itu. Membuat preman itu lengah, setelah itu Kalandra melayangkan tinjuan membabi buta pada preman tersebut. Setelah puas Kalandra bangkit dan pergi tergesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE'S KALANDRA
Teen FictionAlsava Agatha Putrilangii bendahara galak yang kadang merangkap menjadi ketua atau sekertaris kelas. Jika itu berhubungan dengan yang namanya Kalandra Mahatma si brandal yang di gadang-gadang penyuka sesama. Sehingga Alsava harus terus berurusan den...