9. Are You Okay?

73 17 3
                                    

Happy reading❣

Semoga suka



"Katanya, lengkap itu cemara."

Pagi ini hujan gerimis membasahi kota, langit yang kelabu menambah kesan muram pada suasana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini hujan gerimis membasahi kota, langit yang kelabu menambah kesan muram pada suasana. Cuaca begitu mendukung seolah tahu bahwa gadis dengan rambut digerai itu sedang tidak baik-baik saja.

Alsava berdiri dihalte menunggu bus yang entah kapan datangnya. Pikirannya melalang jauh teringat kejadian semalam.

Dibenaknya, Alsava selalu bingung dengan sikap ayahnya yang semena-mena, disatu sisi Alsava sangat memebenci ayahnya disisi lain Alsava menyayanginya. Pun begitu Gio selalu memperhatikan keperluan, dan memberikan kasih sayang pada Alsava walaupun pria yang dipanggil ayah itu kerap bermain tangan dengannya.

Alsava benci jika Gio pulang, makan kejadian seperti kemarin pasti terjadi.

Namun Alsava sangat heran kenapa sikap Gio selalu membuat Wulan lepas kendali lagi, bahkan ketika pertengkaran terjadi Alsava yang menjadi imbasnya. Jujur saja sebagai anak Alsava sangat benci menghadapi situasi seperti itu, dimana ia selau kalah dengan keadaan sebelum ia mulai berperang.

Ntahlah Alsava juga tidak tahu dengan apa yang terjadi, setiap Alsava bertanya pada ayahnya Gio selalu bungkam. Yang Alsava tahu sedari ia sekolah dasar mamanya sudah mengalami depresi seperti itu tetapi tidak separah sekarang, dan ayahnya yang main perempuan pun Alsava tahu ketika ia beranjak kelas 3 Smp.

Sampai Alsava bertanya pada bi Mina yang merawatnya sedari kecil, dia hanya mengatakan belum saatnya Alsava tahu. Bahkan tantenya pun sama, dia seperti sengaja menyembunyikannya dari  Alsava.

Mau sampai kapan lagi ia harus menunggu fakta dari semuanya. Sedangkan dirinya sudah tahu, ia paham akan situasi saat ini. Bahkan Alsava sudah dipaksa dewasa diwaktu yang belum seharusnya. Dimana ia harus mengerti dan memahami keadaan. Memahami orang-orang dewasa yang terus saja beradu mulut di depannya.

Kadang Alsava selalu berfiikir kenapa meraka menikah jika setelahnya saling serang seolah membuat pertunjukan drama untuk dirinya. Jika saja Gio mau mengalah sedikit saja, menekan egonya untuk Wulan, mungkin keretakan kecil di keluarganya tidak sebesar sekarang.

Katanya, lengakap itu cemara. Itulah yang sering ia dengar dari teman-temannya, karena Gio yang orang-orang kenal adalah sosok yang selalu memproritaskan dan menyayangi keluarga. Tidak itu tidak seperti kenyataannya.

Keluarganya utuh tetapi runtuh itu lah yang Alsava pahami sampai sekarang.

Lamunan Alsava buyar ketika bus berhenti didepannya. Alsava terdiam sesaat, buru-buru dia masuk kedalam bus. Ia mengambil earphone disaku roknya lalu menyumpal telinganya.

HE'S KALANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang