13. Kilasan Masa Lalu

63 11 5
                                    

Happy reading ❣

Semoga suka



Selepas mengantar putrinya ke sekolah wanita setengah baya itu gegas menuju butiknya banyak pekerjaan yang terlewatkan sebab ia baru saja sembuh, beberapa hari lalu ia drop. Karena kondisi tubuh yang di forsir. Padahal suaminya sudah mewanti-wanti agar tidak bekerja berlebihan.

Wanita dengan setalah kemaja baby blue dipadukan dengan jeans senada dengan rambut di ikat ekor kuda itu, memarkirkan mobilnya di pelataran butik, hendak keluar namun ponselnya berbunyi.

"Halo ... "

"Selamat pagi bu Amira, saya Ridho kepala sekolah SMA Sakura."

"Ah iya pak, ada yang bisa saya bantu?"

"Saya mengundang ibu untuk menghadiri rapat orang tua, dikarenakan putra ibu Kalandra kembali membuat temanya terkapar di rumah sakit." Jelas Pak Ridho disebrang sana."

Amira terdiam beberapa saat, "baik pak, saya segera kesana. Mohon maaf atas kejadian yang putra saya sebabkan."

Sambungan terputus setelah pak Ridho memastikan bahwa Amira akan datang ke sekolah.

Kepala Amira bedenyut sakit ia memijat pangkal hidungnya. Ia sangat heran dengan si sulung. Jika Amira bertanya kenapa melakukan itu Kalandra selalu menggelangkan kepala dan merapatkan bibirnya tak mau berucap.

Amira kembali mengemudikan mobilnya menuju ke sekolah, dengan rasa yang campur aduk ia menambah kecepatan laju mobilnya, hingga tak terasa dirinya sudah samapi di sekolah.

Amira gegas menuju ruang kepala sekolah untuk membicarakan hal ini. Setalah Amira duduk tak lama pintu terbuka menampilkan Kalandra beserta temanya dan seorang gadis yang dirinya tak tahu siapa.

Lalu Kalandra duduk disebelah Amira. Sedangkan kedua temannya sudah pergi selepas mengantar Kalandra. Memilih menunggu diluar.

Pak Ridho memulai rapatnya, beliau membahas mengenai kenapa Kalandra akhir-akhir ini sering bermain tangan. Namun Kalandra hanya memberikan jawaban seadanya. Jika dirinya tak terima bahwa Leo lebih dulu memukuli Alfarez, menyinggung soal ayahnya dan berkata yang tidak-tidak. Dan untuk yang selebihnya Kalandra hanya terbawa emosi saja, sebab gahar membiarkan orang yang mengusiknya.

Pak Ridho juga membahas mengani Leo yang kini terbaring di rumah sakit, pihak sekolah mendapat kabar bahwa Leo dan kedua temanya hanya luka ringan saja.

Setalah berbagai pertimbangan, akhirnya Pak Ridho juga pihak sekolah memberikan keringanan kepada Kalandra dan akan medapatkan hukuman skorsing selama 4 hari dan 4 hari membersihkan toilet dan gudang olahraga.

"Baik bu, kami pihak sekolah memutuskan tidak mendrop out Kalandra. Dan kami memberikan hukuman masa skorsing 4 hari juga 4 hari membersihkan toilet dan gudang olahraga." Jelas pak Ridho. Ia menatap Kalandra dia terlihat biasa saja.

"Ini adalah kesempatan terakhir, jika Kalandra membuat masalah lagi maka kami pihak sekolah akan mengeluarkan Kalandra."

Amira merasa lega mendengar keputusan pak Ridho, tak henti-hentinya ia mengucapkan terimakasih dan maaf kepada kepala sekolah atas kejadian tersebut.

"Terimakasih banyak pak, dan maaf atas kejadian hari ini. Saya pastikan Kalandra tidak membuat masalah lagi." Sahut Amira, karena sudah mencapai final. Akhirnya pak Ridho mempersilahkan Amira untuk pulang.

Kalandra membungkukan badannya tanda terimaksih pada pak Ridho, ia keluar dari ruangan tersebut sembari dirangkul Amira.

Amira menghentikan langkahnya, ia mentap Kalandra merapikan rambut remaja jangkung didepanya. "Kakak denger kan apa kata pak Ridho. Inget ya ka, Bunda gak mau kalo denger kaka kaya gitu lagi." Ucap Amira lembut.

HE'S KALANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang