Chapter 3 : Teman

96 6 0
                                    

Ohayou.. Sasuke. " sapa sakura yang mendekati meja Sasuke.  Sasuke menoleh ke arah sakura dan naruto yang menyapanya. " ohayou.. Sakura, naruto. Balas Sasuke. " kenapa kau disini sendirian? Ini kan jam istirahat, kau tidak ke kantin? " tanya sakura ramah. "Aku sedang tidak ingin ke kantin.. Balas Sasuke lirih. " kenapa? " tanya naruto bingung. "Aku sudah makan, aku bawa bekal. " ujar Sasuke yang berbohong. "Benarkah itu? Hmm ya sudah kalau gitu ke kantin duluan ya" ujar naruto lagi. Sasuke mengangguk kan kepala tapi entahlah mungkin sakura terlalu peka karena sejak tadi ia memperhatikan tas dan sepatunya Sasuke tampak sudah lusuh, dan sakura sempat melihat tangan Sasuke menahan perut tapi sakura tak menanyakan hal itu takut Sasuke tersinggung.

Sakura dan naruto pun pergi ke kantin, sakura tampak melamun membuat naruto heran. "Apa yang sedang kau pikirkan sakura chan? " tanya naruto. " naruto kau merasa gak kalau tadi Sasuke berbohong. " ujar sakura sambil berfikir keras. "Berbohong? Ah.. Soal itu aku juga merasa Sasuke tidak benar-benar membawa bekal. " ujar naruto yang ternyata juga memperhatikan gelagat Sasuke tadi.

"Kira-kira kenapa dia berbohong kalau dia sudah makan.. " ujar sakura penasaran. " entahlah kau tanya aku, aku tanya siapa sakura chan sudah yuk mari kita jajan. " ujar naruto sambil merangkul pundak sakura.

Naruto dan sakura memang sahabat dari kecil, anak orang kaya tapi mereka berdua tidak merasa sombong, namun mereka berdua sangat populer di kalangan murid lainnya, persahabatan murni tanpa ada perasaan saling suka karena ya naruto sudah punya pawang, Naruto yang paling peka dengan yang dirasakan sakura.

Bel istirahat selesai 

Murid-murid kembali masuk ke kelas, Sasuke masih dalam posisi yang sama belajar sambil menahan perutnya yang lapar, Tiba-tiba ada yang meletakan roti dan susu di atas mejanya membuat Sasuke melihat ke arah pemberinya. "Sakura." Panggil Sasuke bingung. " ini roti dan susu untukmu, bukankah kau lapar. " ujar sakura ramah. " sakura.. " panggil Sasuke yang masih terlihat bingung. " kau lapar jangan di tahan sasuke, nanti kau sakit. " bisik Sakura sambil tersenyum.

Sasuke hanya terpaku mendengar ucapan sakura.

Sakura kembali ke tempat duduk nya ia nampak memperhatikan gelagat Sasuke  yang berbinar langsung menyimpan 2 roti dan 1 susu yang ada di mejanya di dalam tas.

Bel pulang pun berdering murid-murid bersiap mengemas buku-buku dan tasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bel pulang pun berdering murid-murid bersiap mengemas buku-buku dan tasnya.
" sasuke. " panggil naruto santai. " hn. " balas Sasuke datar. "Pulang sekolah kita mau bermain game sekaligus nongkrong, ayo ikut bergabung. " ujar naruto sambil mengajak sasuke.

Sasuke terdiam, kepalanya mulai berdenyut saat naruto mengatakan hal yang sama yang pernah di ucapkan teman lamanya yang mengabaikan dia saat tahu bahwa waktu nongkrong bersama Sasuke ketahuan dari kalangan bawah yang tak selevel dengan mereka hingga sasuke pernah di pukulin, dibully dan di kucilkan, ada rasa trauma yang hinggap di diri sasuke, kepalanya terasa sakit sehingga tanggan gemetar.

"Oi Sasuke, Sasuke. " panggil kiba yang memegang pundak sasuke. "Kau kenapa sasuke? Kau sakit? Tanya sakura yang tiba-tiba tiba mendekati meja sasuke.

Sasuke memegang kepalanya yang terlihat sakit

Will Happiness Come?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang