11. Between Two Options

108 18 37
                                    

.

.

.

Buku kedua
dari seri 'Obsession'.

Happy reading ^^

.

.

.

Pada pukul sebelas di malam musim penghujan kala itu, Hoseok dan Seokjin sengaja bertemu di markas baru mereka yang mana berseberangan dengan sebuah hutan pinus. Tak banyak perumahan yang berdiri di kawasan tersebut, dan kebanyakan dari rumah-rumah di sana tak memiliki penghuninya sama sekali.

Lokasinya sendiri cukup jauh dari keramaian kota, sehingga hal apapun bisa saja terjadi di daerah yang terbilang sangat sepi itu.

Tetapi tak mengapa, sebab Hoseok sangat senang ketika dia bisa kembali melakukan pekerjaan sampingannya itu dengan hati tenang, karena tempat tersebut jarang sekali terjamah oleh khalayak umum.

"Cukup bayar aku dengan uang bensin, Hoseok," ucap Seokjin sesaat setelah dia menjatuhkan diri di sebuah sofa panjang yang ada di ruang tengah rumah tua tersebut.

Sesuai kesepakatan dan janji mereka di beberapa hari yang lalu, Seokjin kembali membantu Hoseok untuk mendapatkan mangsa baru, dan seorang wanita muda yang si jangkung bawa kali ini ialah bernama Park Chaeyoung.

Seperti biasa, Seokjin melakukan modus kepada para korbannya dengan menawarkan sebuah tumpangan untuk pulang, dan wanita berkulit pucat itu tak berpikir panjang saat dia menerima pertolongan dari pria asing seperti Seokjin.

Maka, sudah bisa dipastikan apa yang akan terjadi pada Park Chaeyoung ke depannya. Niat hati ingin menghindari siraman air hujan yang mengguyur kota dengan cukup deras pada waktu larut malam justru malah berakhir membuat wanita Park itu ketiban oleh sial.

"Sudah kusiapkan upahmu di laci biasanya," jawab Hoseok yang datang dari salah satu ruangan sembari sibuk mengetik di ponselnya sendiri.

Seokjin serta-merta tersenyum puas ketika itu, sebelum akhirnya mengalihkan perhatian ke arah langit-langit ruang tamu dengan tatapan yang tidak terbaca.

Gemuruh hujan lebat di luar sana pun masih terdengar cukup jelas, sehingga menjadikan suasana di rumah tua itu terasa semakin mencekam. Tetapi, kedua pria tersebut tampaknya tak merasa ngeri dengan suasana malam yang kian suram.

"Aku tak sengaja bertemu dengan Namjoon malam kemarin," Hoseok kembali bersuara tepat setelah dia selesai dengan ponselnya. "Kami lalu singgah di sebuah kafe dan berbincang-bincang sebentar," katanya lagi sembari mendudukkan diri di sofa tunggal dan mulai mengotak-atik laptopnya yang sedari tadi sudah menyala di atas meja.

"Apa yang kalian bicarakan?" Seokjin langsung saja tertarik dengan pemberitahuan sahabatnya itu.

"Kau," Hoseok menjawab, dan melanjutkan dengan, "Dia bertanya mengenai apa yang sebenarnya terjadi sejak kau kabur dari penjara, dan Namjoon kelihatan muram luar biasa kau tahu," pria Jung itu lalu menarik seringai kecil di bibirnya. "Kau menekannya terlalu kejam, kawan," komentarnya kemudian.

Mendengus geli, Seokjin yang merasa tidak peduli itu membalas, "Aku hanya mencoba mengambil apa yang telah menjadi milikku. Namjoon bahkan tahu jika aku akan segera kembali, tapi dia malah berani menjalin hubungan dengan pemuda sialan itu."

Benar-benar keparat.

Hoseok melirik sekilas ke arah Seokjin yang tengah berekspresi geram setelahnya. "Apa rencanamu selanjutnya?"

Obsession 2 [진남 × 잭남]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang