13. Make A Decision

146 18 40
                                    

.

.

.

Buku kedua
dari seri 'Obsession'.

Happy reading ^^

.

.

.

Pelarian Namjoon ketika dia tak punya daya untuk mencurahkan segala isi hatinya kepada siapapun ialah dengan pergi mengunjungi makam Ibu kandungnya. Kali ini pun, pemuda itu lagi-lagi mendatangi makam Sunkyu dengan Jackson yang setia menunggu dari kejauhan.

Ada banyak hal yang ingin Namjoon utarakan kepada sang ibu kandung sejak dia mulai kembali dihantui oleh ketakutan terbesarnya; tidak peduli bila Sunkyu tak akan pernah membalas segala kelakarnya ketika nantinya dia bercerita. Karena yang terpenting bagi Namjoon ialah kenyamanan semata. Pemuda itu sangat tak suka jika dirinya dipaksa untuk mengakui apa yang sebenarnya telah terjadi.

Sebab, momok menakutkan itu cukup sukar untuk Namjoon bicarakan dengan gamblang, baik kepada keluarganya ataupun kepada sang kekasih.

Alhasil, si manis itu tetap memilih untuk bungkam, dan diam-diam mencoba mencari jalan keluarnya sendiri.

"Kenapa jalan cintaku serumit ini, Eomma?" Namjoon terpaku saat dia memandangi batu nisan milik Sunkyu. Ada kegetiran yang terpancar, dan setetes air mata yang tiba-tiba mengalir ke pipinya membuat Namjoon refleks menyeka jejak basah yang ada.

"Aku mencintai Seokjin Hyung---tapi aku juga mencintai Jackson," kata pemuda itu lagi dengan suara yang terbilang pelan. "Aku mencintai dua orang laki-laki sekaligus ..."

Serakah memang.

Namun, Namjoon tak dapat mencegahnya. Lagipula, alasan si jelita itu ketika dia mencintai Seokjin maupun Jackson terbilang cukup logis---mengingat jika kedua lelaki tersebut sama-sama menciptakan kesan yang cukup kuat pada Namjoon.

Seokjin dengan segala kelakuan kejinya, dan Jackson dengan segala sikap eloknya.

Bila sang kakak adalah luka dan derita di hidupnya, maka pemuda Wang itu ialah obatnya.

Keduanya jelas saling melengkapi, dan itulah mengapa Namjoon tak bisa melepaskan Seokjin meski tingkah pria itu benar-benar biadab. Itulah kenapa pemuda itu tetap bungkam perihal keberadaan Seokjin sekarang kepada orang-orang terdekatnya.

Semuanya semata-mata hanya karena Namjoon merasa tidak tega.

Pemuda itu tak tega bila dia harus melihat orang yang dicintainya harus kembali mendekam di dalam penjara jika dia melapor kepada pihak yang berwajib.

Katakanlah Namjoon bodoh, namun sungguh, si empunya merasa sangat-sangat tak berdaya.

Meski begitu, ini bukan berarti jika Namjoon mau untuk kembali disakiti secara fisik oleh sang kakak. Trauma mendalam akibat insiden saat di rumah hutan pada waktu lalu benar-benar memukul Namjoon keras-keras, sehingga si empunya tidak sanggup jika dia harus kembali ke pelukan Seokjin.

Sebab, pria muda itu tak berubah sama sekali, dan Namjoon yakin jika semuanya akan sama saja bila dia kembali nekad untuk terus meladeni segala kelakuan sang kakak.

Pada titik ini, Namjoon sangat-sangat memikirkan bagaimana perasaan orang tuanya dan juga Jackson bila dirinya tetap tunduk oleh ancaman Seokjin. Bagaimanapun, pemuda itu sangat-sangat berterima kasih atas segala upaya yang dilakukan oleh orang-orang terdekatnya hanya agar dirinya bisa bangkit lagi dari segala rundungan nestapa, dan Namjoon tahu sekali jika dia hanya bisa memilih salah satu diantaranya.

Obsession 2 [진남 × 잭남]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang