20. Dealing With Bitterness

105 16 70
                                    

.

.

.

Buku kedua
dari seri 'Obsession'.

Happy reading ^^

.

.

.

Memasuki hari ketiga, penyelidikan serta pencarian Namjoon dan Jackson nyatanya tetap terhambat meski pihak berwajib telah mengantongi nama Do Gangjae.

Mengingat cukup banyak pemilik nama Do Gang yang mereka dapatkan melalui data dari program Civilian Tracking and Related Information, tim Jimin memutuskan untuk menyeret beberapa dari mereka yang dirasa sesuai dengan deskripsi si pria tua dari agen penyewa mobil untuk dibawa ke kantor polisi.

Sayangnya, tak ada satupun Do Gangjae yang mereka cari ketika pria tua itu dipertemukan secara langsung dengan para Do Gangjae tersebut.

Maka, dugaan bila pria misterius itu menggunakan identitas palsu kala menyewa sebuah mobil lantas mencuat di percakapan Jimin serta para rekannya.

Bersamaan dengan itu, Jimin yang mencurigai Kim Seokjin turut menunjukkan foto pria muda itu kepada si pria pemilik agen mobil guna dicocokkan wajahnya dengan Do Gangjae tersebut.

Sayangnya, Kim Seokjin juga bukanlah orang yang pria paruh baya tersebut temui pada malam itu.

Mereka adalah orang yang berbeda---katanya lagi.

Di lain sisi, Junmyeon dan Fang juga sama-sama mengkonfirmasi jika mereka berdua tidak mempunyai semacam musuh seperti dugaan para polisi.

"Keterlibatan Kim Seokjin dalam kasus ini sejujurnya cukup masuk akal," celetuk Yoo Seungho sesaat setelah dia dan para rekannya masuk ke dalam ruangan mereka seusai rangkaian interogasi itu selesai. "Obsesi Kim Seokjin pada Namjoon patut membuat pria itu menjadi tersangka utama dalam kasus ini."

Selain karena Kim Seokjin masih berkeliaran dengan bebas di luar sana, kebuntuan mereka pada saat ini menuntun ke-empat detektif itu untuk mempercayai segala kemungkinan yang ada; bahkan jika itu harus mencurigai seseorang yang sudah menghilang bak ditelan bumi sekalipun.

.

.

.

"Tolong lepaskan Jackson, Hyung."

Seokjin yang semula tengah sibuk mengompresi punggung serta kedua lengan sang adik yang dihiasi oleh banyak lebam keunguan itu serta-merta menghentikan gerakan tangannya, sebelum akhirnya menaruh handuk yang dia pegang ke dalam wadah berisikan air dingin.

"Apa yang akan kudapat jika membebaskan Jackson?" tanya Seokjin dengan wajah yang kelewat datar, lalu kemudian membalik paksa tubuh sang adik guna bisa bertatap muka. "Apa kau akan menuruti keinginanku jika aku mengabulkan permintaanmu itu?" tatapan Seokjin tampak begitu mengerikan, sehingga pengaruhnya membuat Namjoon meremang halus di tengah-tengah ketakutan yang sedang membelenggu diri.

"Aku tidak tahu ..." balas Namjoon pada akhirnya dengan suara lirih, dan---

Sebuah tamparan kelewat keras mendarat di pipi kiri si manis, sehingga hal itu sukses membuat Namjoon tumbang di atas ranjang yang tengah mereka berdua duduki.

"Maka diam dan jangan banyak meminta," ujar Seokjin dengan geram, disaat Namjoon merintih kesakitan karena sebelah pipinya yang terasa sangat sakit dan juga nyeri.

Obsession 2 [진남 × 잭남]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang