hello cintanya capt,, udah pada tidur belumm nihhh..
aku datang lagi nii, enjoy the story yaaaa
makasi banyak udah mau baca, vote dan komen dicerita ini yahhhluv bangett pokoknyaaaa🫶🫶
-------------------
Seusai pertandingan yang dimenangkan Indonesia, seperti biasa penggawa Timnas akan membuat lingkaran besar menghadap seluruh sporter untuk bernyanyi Indonesia pusaka sebagai bentuk rasa cinta tanah air mereka.
Asnawi memilih tempat yang langsung menghadap kearah Fuji yang ada ditribun di bagian bawah. Ia memang sengaja memilihkan tempat yang dekat dengan lapangan agar ia dapat leluasa untuk memastikan keadaannya. Apalagi menggunakan kacamata dan topi membuatnya semakin mencolok dan sangat mudah untuk ditemukan, Asnawi tersenyum geli kala mengingat perdebatannya dengan Fuji tadi siang perkara kacamata dan topi tersebut.
Selesai menyanyikan lagu indonesia pusaka, semua tim dan official berjalan mengelilingi lapangan untuk menyapa para suporter lebih dekat. Asnawi berjalan berdampingan dengan Egi dan sedari tadi Egi melihat keanehan dari sahabatnya ini yang terus menatap kearah tribun dengan senyum merekah, "Ku lihat-lihat ada yang beda ditribun Capt"
"Mana ada, perasaanmu aja"ucap Asnawi.
"Alah pake ngeles Segala sih Capt, siapa capt?"tanya Egi seraya tetap melambaikan tangan kearah supporter namun ia tak henti untuk bicara.
"Nanti Ku kenalin. Temennya Azizah"
"Oh, temennya Zizah. Selebgram berarti?"
"Iya"
"Udah mantep Capt?"
"Gue sih udah Mantep ya sama dia, tapi kayanya dia yang masih takut. Soalnya dia kaya jadi bulan-bulanannya Netizen gitu, jadi sasaran netizen buat dibully"
"Ahh kenapa takut? Sama lu ngga bakal dibully lah Capt! Emang dia kenapa bisa jadi sasaran netizen?"
"Panjang ceritanya, tapi yaa dimata netizen ini dia tu serba salah. Trus menurut netizen juga, Dia tuh ngga berhak terkenal karena ngga pernah ngeluarin karya. Kaya ngga adil gitu, orang yg ngga punya karya apapun tapi bisa sukses, gitu lah kira-kira pikiran netizen. Maka dari itu dia takut kalo serius sama gue, bakal banyak yg kena dampak bullyannya sinetizen"
"Complecated banget ya Capt, kalo sama lu, emang pada berani tetep ngrbully dia?"
"Ya namanya banyak orang, kita kan ngga bisa nutup mulut orang lain gi, kita cuma bisa nutup telinga kita. Nah itu dia yang belum bisa, dia masih pengen nutup mulut orang. Semoga gue bisa kaya elu sama adiba ya Gi"
"Ngga kaya Arhan sama Azizah?"
"Duh feeling gue malah bakal viral kaya Arhan lagi Gi" ucap Asnawi yang membuat keduanya tertawa bersama.
Tak terasa mereka sampai di entrance, gerbang dimana para pemain akan keluar dari ruang ganti dan masuk kembali ketika pertandingan sudah selesai.
Asnawi melihat gadisnya masih duduk dengan anteng ditribun, dengan mata fokus pada dirinya, senyuman Asnawi merekah dengan sempurna. Rasanya berbeda ketika sedang bertanding dan ada yang menemani dan menunggu ditribun. Sebenarnya keluarganya sering menonton dan menemaninya ketika bertanding, namun kali ini beda, ada pujaan hatinya yang tak pernah menonton bola,tidak mengerti sepak bola namun tetap datang jauh-jauh hanya untuk melihatnya bertanding.
Asnawi melambaikan tangannya pada Fuji dan hanya dibalas pelototan mata, yang membuat Asnawi akhirnya menghampiri tribun Fuji. Masih ada para suporter namun sudah tidak sebanyak sebelumnya. Asnawi langsung melompati pagar pembatas tribun dan menghampiri Fuji yang membuat Fuji terkejut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cintanya Capt
LosoweKisah perjuangan sang Kapten Tim Nasional sepak bola Indonesia, Asnawi Mangkualam Bahar untuk mendapatkan cintanya Fujianti Utami Putri