2. The Girl

590 27 1
                                        

Seusai pertandingan bulutangkis, Fuji, Fadly dan Becca berjalan beriringan untuk menuju ketempat makan yang sudah disepakati tadi. Yaitu nasi padang. Sepanjang perjalanan Fuji, Fadly dan Becca tak berhenti bersendau gurau.

Dan tanpa disadari Fuji, sedari tadi ada yang memperhatikan tingkahnya dari arah belakang. Mata itu terus tertuju pada Fuji, tak lepas sedikitpun dari Fuji.

Hingga sebuah suara membuatnya mengalihkan pandangan dari Fuji. "Wi, gimana setuju ngga makan nasi padang dulu"
Ya, orang itu adalah Asnawi.
"Ngikut aja gue"jawab Asnawi kelabakan karena terkejut.

"Ngeliatin siapa sih Wi?"Tanya Ernando.

"Ngga ngliatin siapa-siapa"jawab Asnawi.
Setelah menjawab pertanyaan Ernando, Asnawi tenggelam lagi kedalam pandangannya kedepan, karena Fuji masih ada disana.

Ia masih tidak menyangka jika akan langsung bertemu dengan Fuji diistora senayan ini. Tadi saat akan keluar stadion, ia dan teman-temannya menyempatkan keruangan vip untuk bertemu dengan Fajar dan Rian yang mengundang mereka. Begitu keluar dari Vip room, mereka memutuskan untuk keluar stadion dan pulang.
Namun tanpa disangka begitu keluar dari stadion ia mendengar seseorang menyebut nama Fuji dan meminta foto, dari situ Asnawi perhatikan dan benar Fuji yang dipanggil sama dengan Fuji yang memenuhi pikirannya malam ini.

"Kita makan di Nasi Padang mana?"Tanya Asnawi pada Marselino yang berjalan disampingnya, Namun matanya tak lepas dari Fuji yang sudah mulai masuk kedalam Rumah Makan Padang.

"Tuh didepan Capt, ngapa? Udah laper banget?"tanya Marselino.

Asnawi hanya menggeleng sembari tersenyum. Ia akan makan ditempat makan masakan Padang yang sama dengan Fuji.

"Gue ke toilet bentar ya"ucap Asnawi begitu sampai ditempat makan padang tersebut dan hanya diangguki oleh teman2 yang lain.

Disisi meja makan lain, Fadly yang menyadari bahwa anggota tim sepak bola nasional juga masuk kedalam tempat makan ini langsung memusatkan perhatian pada mereka semua, yang membuat Fuji ikut menolehkan kepalanya kearah pandang Fadly.

"Ngeliatin apa Dai?"Tanya Fuji.
"Itu loh, ada timnas makan disini"
"Yang bertiga itu?"
"Iya, tadi berempat sama captennya, tapi captennya ketoilet kayanya."
"Oh Dai tau semua nama mereka?"tanya Fuji.
"Tau lah, itu ada Marselino, Ernando dia kiper trus sama Arhan noh"jelas Fadly satu satu.
Fuji yang tak asing dengan nama yang Fadly sebut terakhir langsung memastikan kembali, "siapa Dai yang terakhir?"
"Arhan, kenapa? Kenal?"
"Arhan timnas bola?"
"Iya"

Fuji membelalakan matanya lalu bertanya yang mana bernama Arhan, begitu mengetahui Fuji langsung melangkahkan kaki kearah sang penggawa timnas tersebut, tak memperdulikan panggilan dari sang kaka dan becca.

"Arhan ya?"tanya Fuji, dan yang dipanggil langsung memusatkan pandangannya pada Fuji.

"Iya"jawab Arhan langsung ikut berdiri dan menyunggingkan senyum pada Fuji.
"Fuji, temennya Zizah"ucap Fuji sembari mengulurkan tangan kanannya pada Arhan dan langsung mendapat sambutan dari Arhan dengan senyum merekah.
"Oh hallo, gue Arhan"Ucap Arhan dengan suara medoknya yang sukses membuat Fuji menahan tawanya.
"Salam kenal ya, dah gitu aja gue balik kesana dulu ya"ucap Fuji berpamitan, namun dicegah oleh Arhan "Foto dulu ngga sih, kita" ucap Arhan dan diangguki Fuji.

"Wi.. wi.. fotoin wi"ucap Arhan menyerahkan ponsel miliknya pada Asnawi yang kebetulan baru datang dari toilet dan belum menyadari Fuji yang berdiri disamping Arhan, karena kebetulan mereka berdiri membelakangi Asnawi.

Asnawi menerima ponsel Arhan lalu mengarahkan ponselnya kedepan untuk memotret Arhan, begitu melihat siapa yang ada disamping Arhan, Asnawi mendongakan pandangannya untuk memastikan siapa yang dia lihat.

"Apa? Ayo cepat wi fotoin"Protes Arhan pada Asnawi yang menatap kearahnya.

"Iya iya, ayo aku hitung 1.. 2.. 3.. sudah"ucap Asnawi lalu mengembalikan ponsel pada Arhan dan menyempatkan untuk memandang Fuji disebelah Arhan, dan ternyata Fuji juga memandangnya. Mereka bertatapan selama 3 detik sampai Asnawi menyunggingkan senyum manisnya pada Fuji untuk gesture menyapa, Fuji juga membalas senyumannya sebelum memutus kontak mata dan berpamitan untuk kembali kemeja tempat ia makan bersama kedua kakaknya.

Sepeninggalan Fuji, Arhan sontak membuat kedua temannya heboh karena dihampiri oleh gadis cantik.

"Asik lah Arho disamper cewek cantik dong"goda Marselino yang membuat Arhan menggelengkan kepalanya sembari mengirimkan foto yang diambilnya bersama Fuji tadi pada Azizah sang pujaan hati.

"Dia itu temannya Azizah, ngga dengar tadi lu"ucap Arhan menyahuti Marselino setelah berhasil mengirimkan foto.

"Azizah calon istrimu itu"tanya Asnawi menyahuti Arhan.
"Iya, namanya Fuji"
Asnawi hanya manggut manggut, kebetulan macam apa ini dalam semalam banyak sekali kebetulan yang terjadi.
Asnawi hanya bersyukur dalam hati, dan berdoa semoga perasaannya ini bukan hanya sekedar perasaan penasaran.

Fuji yang baru kembali dari meja tempat anak-anak timnas makan, langsung mendapat pertanyaan dari sang kakak.
"Sejak kapan lu ngefans sama pemain bola?"tanya Fadly.

"Siapa yang bilang Uti ngefans?"
"Lah lu minta foto tadi?"
"Dia yang minta foto duluan kali, tadi gue cuma bilang kalo gue temennya Zizah. Ngga minta foto"
"Berarti Arhan yang minta duluan?gileee"
"Iyaa, dia minta foto mau dikirim keZizah. Nih Zizah WhatsApp Gue"ucap Fuji seraya menyerahkan ponselnya pada Fadly.
"Emang Arhan siapanya Zizah"tanya Becca mengembalikan ponsel pada Fuji.
"Calon suaminya, ntar Agustus nikahan mereka. Gue kemarin abis ambil baju Bridesmaids ketempat Zizah"ucap Fuji yang diangguki Becca.
Mereka lalu larut dalam makanan yang dipesan sembari bersenda gurau bersama.

Cintanya CaptTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang