kamu dan dia

321 39 2
                                    

Naret sudah menunduk dihadapan direktur nya dan satu orang lagi yang ada di sampingnya

" aku ingin kau minta maaf   pada Khun tin sekarang juga!"ucap sang direktur

Naret tampak terdiam menatap lantai , enggan mengeluarkan suaranya dan itu membuat direktur lebih marah

"Naret!!"
Teriaknya

"Khun jim, tidak apa-apa, kami sudah saling mengenal sejak lama , bisakah aku meminjam tempatmu ini, Aku ingin berbicara dengannya"ujar tin mencoba menenangkan atasannya itu

Direktur jim membuang nafas
"Baiklah, kau bisa memanggilku jika dia kembali melakukan hal buruk lagi padamu!"

"Hm kau tenang saja"

Tuan jim akhirnya keluar dari ruangan, menyisakan Mereka berdua.

Tin lalu duduk menyender di meja kerja dan menghadap ke arah naret yang masih menatap lantai

"Lama tidak bertemu phi"ucapnya dengan senyum simpul

"Cih, tidak usah memanggilku seperti itu, kita tidak seakrab itu"
jawab naret dengan mata mendelik

"Maafkan aku"
Tin menunduk

"Apa kau melakukan kesalahan? Bukankah aku yang menamparmu?"

"Aku minta maaf karena hal lain"

"Hal yang mana?"

"Phi..."

"Aku tidak terlalu mengingat masa lalu jadi katakan untuk hal apa kau minta maaf?"

"Semuanya"

Naret tersenyum smirk
"Sebenarnya aku menamparku karena terbawa suasana sehingga tidak berpikir dulu , jadi aku tak akan minta maaf apalagi menyesali apa yang ku lakukan barusan, itu cukup menjadi akhir dari kita"

"Hm.. aku tahu. Untuk itulah aku akan menerimanya "

"Hm baguslah, kalau begitu sudah selesaikan? Aku akan pergi!"
Naret berjalan menuju pintu

" Aku.... merindukanmu"Ucap tin pelan.

Kalimat itu membuat naret berhenti melangkah,

"Hubungan kita sudah berakhir lama. Jadi aku tidak tahu perasaan seperti itu lagi"
Ucap naret, lalu membuka pintu dan pergi dari sana

Tin menetap pintu itu dengan hati yang berkecamuk, banyak hal yang ingin dia katakan Sebenarnya

Namun melihat mata naret yang tersulut amarah membuat dia harus berhati-hati ,

Tin sudah menduga naret akan marah padanya, karena dia sudah lama tidak memberikan kabar .

Namun ada alasan di balik semua itu, dan tin hendak menjelaskan semuanya, namun tempat dan situasinya sepertinya tidak cocok untuk membicarakan masalah pribadi mereka

***

Keesokan harinya..

Joong berjalan cepat menuju ruangan ayahnya, dia lalu membuka pintu itu keras

Brakk!!

"Ayah apa yang kau lakukan pada Naret? Kenapa dia di skors?"tanyanya dengan nada tinggi

"Dia melakukan kesalahan tentu saja harus di hukum"

"Hanya menampar orang, itu hanya kesalahan kecil"

"Kesalahan kecil?Apa yang kau katakan?!! Kau tidak tahu siapa yang dia tampar?!"

"Ayah.. walau bagaimanapun naret tunanganku. Dia tidak pernah melakukan kesalahan dalam pekerjaannya , ini kesalahan pertamanya. Kau seharusnya mewajarkannya "

Until You (Poohpavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang