Tin membuka matanya menatap langit-langit kamarnya.
Lalu dengan tahu membuka suara dengan memanggil Naret.
"Phi..."Naret yang masih membuka matanya bergumam sebagai jawaban.
"Hm""Apa kau belum tidur?"
"Belum"
"Kau... Masih merasa takut?"
"Hm"
"Apa yang harus aku lakukan agar merasa lebih baik?"
"Aku tidak tahu"
Tin membuang nafasnya belum sebelum mendekatkan tubuhnya ke arah naret
Naret masih terdiam menunggu apa yang akan di lakukan tin di belakangnya, dia bisa merasakan pergerakan disana,
Lalu sebuah tangan tiba-tiba melingkar ke perutnya,
"Apa berpelukan membuatmu merasa lebih baik?"tanya tin
Naret mengangguk pelan. Tin mengeratkan pelukannya hingga hidungnya berada di tengkuk naret.
Dan itu membuat naret sedikit terkekeh,
"Kenapa phi?"tanya tin bingung
"Ehehe .. tidak, hanya terasa geli"
"Geli?apa hidungku membuatmu geli?"
Ujar Pooh sambil sengaja meneluksuki hidungnya lebih dalam ke leher naretDan itu membuat naret tertawa, begitu juga dengan tin yang tersenyum puas
"Tin hentikkan itu geli.."
"Hidungku sangat mancung itu akan bagus untukmu"
"Hentikkan , haha ...apanya yang bagus"
"Untuk menggelitik mu"
"Tin ahh..haha ... hentikan"
Setelah beberapa lama hal itu terus di lakukan tin, mambuat naret tidak tahan untuk mendorong tin agar dia berhenti
Yang berakhir dengan dia berpaling ke arah tin dan mereka saling berhadapan
"Tin hentikkan"
Tin akhirnya berhenti dan tersenyum Menatap mata naret, dengan hidung yang memerah karena terus beradu dengan leher naret
Kedua tangan naret sudah beraksi di pundak tin sedangkan tangan tin masih setia memegang pinggang naret .
Lama pandangan mereka bertemu membuat wajah tin bersemu, lalu tin memejamkan matanya lagi dan memegang dadanya
"Tin kau tidak apa-apa?"tanya naret
Tin mengangguk sebagai jawaban, dia lalu menormalkan posisinya mencoba menjauh dari naret
Naret juga ikut bangkit dari posisinya dan kembali bertanya
"Tin kau yakin tidak apa-apa?"
Naret lalu meraih pipi tin agar dia bisa kembali melihat wajah tin yang berpaling
"Tin.."
Tin mau tidak mau kembali membuka matanya , dan jarak mereka sangat dekat
"Phi.."
"Ada apa? Kau sakit lagi?"
"Tidak fyuhhhh... Aku Hanya merasa jantung ku berdetak terlalu kencang hingga rasanya itu sedikit nyeri"
"Benarkah?apa yang harus kita lakukan?"tanya naret khawatir, dia lalu mencoba menyentuh dada tin berharap bisa mengurangi rasa nyerinya
Dan hal itu membuat perasaan tin menghangat, rasa nyaman dan bahagia tiba-tiba memenuhi hatinya saat ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Until You (Poohpavel)
Novela Juvenil3 tahun berpacaran bukanlah waktu sebentar bagi tin dan naret untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius . namun beberapa hal setelah semuanya baik-baik saja. membuat mereka harus mengakhiri hubungannya. ada alasan tertentu yang tak bisa mereka...