takdir

320 44 6
                                    

Tin sampai di rumahnya dan sudah melihat Julia beserta suami dan anaknya disana.

Wanita berambut pirang itu melambaikan tangannya saat tin keluar dari mobilnya

" Bagaimana kabarmu tin?"tanya Julia berlari  memeluk tin

"Hm aku baik"
Jawab tin

"Tapi wajahmu tidak mengatakan itu"

"Hhhh... Jangan bahas itu"

William mendekati mereka sambil mengendong honey, anak perempuannya.

"Hai bro, lama tidak bertemu!"ujarnya ikut memeluk tin

Tin tersenyum.
"Yaa .. baru beberapa bulan memang terasa lama"
Jawab tin

"Wahhhh anak cengeng ku, kemarilah sayang ..."
Tin memangku honey yang menatapnya sedari tadi

"Dia cukup terkejut karena ini perjalanan pertamanya keluar negeri"ujar Julia saat melihat honey Hanya terdiam di pangkuan tin

"Hm sepertinya begitu, kalian pasti lelah. Masuklah "

"Yah.. kami menunggu cukup lama tin"

"Hehe. Maaf,  ada sedikit urusan"

Merekapun bersama memasuki rumah.

Setelah makan malam bersama , honey sedang bermain bersama ayahnya di ruang tamu

Sedangkan tin dan Julia masih setia duduk di meja makan sambil menyesap sodanya

"Tin... Kau sudah membuat keputusan?"tanya Julia tiba-tiba

"Keputusan apa?"

"Hey... Kau melupakan janjimu! Kau bilang akan memutuskannya saat kau pulang?"

"Keputusan apa yang kau maksud?"

"Kau bahkan belum melakukan operasi tapi sudah hilang ingatan? Haha lucu sekali "

"Yahh... Aku melakukan yang terbaik yang bisa kulakukan "

Julia lalu membuang nafasnya dan menatap tin dengan serius

"Tin... Aku serius mengatakan ini. Ini sudah berlalu hampir 4 tahun sejak dokter mendiagnosis mu, aku yakin mungkin keluhan mu semakin parah karena tumornya semakin membesar"

Tin meneguk kaleng sodanya.
"Aku... Tidak tahu"

Julia terlihat jengah, dia lalu menyenderkan tubuhnya di kursi.

"Jadi kau tetap pada pendirian mu untuk tidak melakukan operasi? Perlukah aku mendatangi pacarmu itu dan memberitahunya?!"

"Hey... It's okey. Tenanglah!"

"Tin... Aku bilang kan, kau masih bisa sembuh, tumormu Masih di stadium awal , kau bisa melakukan operasi dan melanjutkan hidupmu"

"Tapi aku tidak bisa hidup tanpa memoriku Jul! Bagaimana aku bisa hidup jika ketika aku bangun dan  aku tak kenal siapapun!"

"Tin .. aku bilang mungkin itu efek sampingnya, kita tidak tahu itu akan permanen atau sementara. Tapi aku janji aku akan membantumu untuk mendapatkan kembali memorimu"

"Bagaimana jika itu bersifat permanen?aku tidak mau melupakan p'naret, bagaimana bisa aku melupakannya, setiap malam aku selalu berusaha mengingat wajahnya dan itu cukup membuatku bahagia, aku tidak bisa membayangkan aku melupakannya"

"Lalu apa kau akan memilih mengingat nya sambil menunggu kematian mu?"

"Itu pilihan ku"

"Tin..."

Until You (Poohpavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang