orang datang dan pergi

298 40 13
                                    

Hari pernikahan pun tiba.

Tin sudah bersiap di ruangannya dengan tampilan terbaiknya.

Setelah dirasa cukup, dia kemudian pergi ke ruangan lain yang terdapat calon istrinya disana.

Naret masih terduduk menatap dirinya di cermin, wajahnya tampak khawatir sejak tadi,

Tin lalu mendekatinya,
"Phi... Ada apa?"tanyanya

"Aku ... Hanya sedikit gugup"jawab naret

Tin lalu memeluk tubuh naret dari belakang dan memberikan kecupan manis di pipi kirinya.

"Kau terlihat sangat cantik phi.. aku menyukainya"bisik tin

Semburat merah mulai terlihat di pipi naret, meski dia sudah terbiasa, tapi tetap saja rasanya masih sedikit aneh,

Apalagi tin membisikkan itu tepat di telinganya. Rasa senangnya membuat naret tak bisa menyembunyikan senyumannya,

"Nah begitu... Senyum seperti itu menambah kesan indah di wajahmu, phii.. sudah ku bilang semua akan baik-baik saja, jadi kau tidak perlu merasa khawatir"

Naret tersenyum lagi lalu dia menganggukkan kepalanya.
"Hm baiklah fyuhhhh... Semua akan baik-baik saja"

Setelah mereka berpelukan lagi untuk beberapa saat.

Akhirnya mereka keluar dan berjalan bersama menuju altar.

Tepuk tangan yang meriah cukup terdengar nyaring di luar ruangan,

Ya,

Tin dan naret  mengadakan pernikahan mereka di sisi laut, dimana rumah mereka berada di dekat disana.

Suasana pagi hari yang semakin siang itu kian cerah saat kedua mempelai bergandengan berjalan melewati semua tamu yang hadir,

Tidak banyak, hanya ada sekitar 50 tamu yang mereka undang, termasuk orang tua mereka dan teman temannya.

Setelah mereka berusaha menebarkan pesona kecantikan dan ketampanan bersamaan akhirnya mereka sampai di altar,

Lalu keduanya berhadapan dan saling memandang,
Dan janji sucipun di lakukan.

Angin laut yang menerpa pakaian mereka tampak menyertai acara itu, dekorasi serba putih dengan bunga mawar putih yang melengkapi cukup menjadikan tempat itu menjadi  tempat romantis yang indah,

Setelah saling mengucapkan janji suci merekapun berciuman.

"Yuuuuuuuuu....

Woahhh ....

Hoooo.....

Sorakkan para tamu terdengar lantang saat bibir mereka menyatu.

Naret lalu melepaskan tautan mereka dengan senyum malu nya.

Namun tin malah kembali menarik pinggang istrinya itu dan kembali mempertemukan bibirnya dengan bibir naret.

Hingga para penonton kembali terkejut dan sedikit tertawa.

Setelah itu kedua mempelai di persilahkan untuk mengucapkan apa yang ingin mereka katakan pada tamu undangan.

Namun keduanya tak ada bedanya. Mereka mengucapkan terimakasih pada semuanya karena menjadi saksi dari pernikahan mereka,

Dan sisanya.

Mereka lebih berterimakasih satu sama lain karena selalu setia menunggu dan tak saling melupakan meskipun faktanya tin terpaksa harus lupa karena proses penyembuhannya.

Dan karena perkataan itu membuat ayah tin dan ibu naret meneteskan air matanya.

Mereka merasa telah membesarkan anak mereka dengan baik, meskipun nyatanya mereka tumbuh sendiri tanpa bantuan orang tua lengkap.

Until You (Poohpavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang