aku masa lalumu

343 40 6
                                    

Tin sudah terbangun dari tidur panjangnya sejak 10 menit lalu.

Dia menatap wajah naret seraya menyentuh rambut dan mata naret yang masih terpejam

Sejak kemarin sore setelah mereka melakukan aktivitas panasnya, membuat mereka tertidur lama karena kelelahan

Dan waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi .

Tin terus tersenyum memainkan jarinya sendiri di wajah naret, menyentuh setiap inci wajah itu hingga berakhir di bibir penuh naret yang sedikit terbuka

"Hmm.."gumam naret merasa terganggu

"Phi..."

"Hmm.."

"Kau tidak mau bangun, kita sudah tidur cukup lama"

"Yah jika kau tidak menggangguku, apa kau tidak ingat siapa yang terus meminta mengulang adegan itu setiap 2 jam"

Tin terkekeh
"Phi kita hanya melakukannya 3 ronde"

"Jika 3 ronde itu durasinya 1 jam, berapa jm waktuku tidur "

"Ehee..  maafkan aku, aku sudah lama tidak melakukannya "

"Cih... Tidak melakukannya denganku kan maksudnya! Bagaimana bisa orang yang sudah menikah tidak melakukan sex. Sangat tidak mungkin"

Tin terdiam dengan senyum simpulnya.

Naret mulai curiga karena tidak ada suara lagi hingga akhirnya dia membuka matanya untuk melihat wajah tin

"Kenapa diam?"tanyanya

"Kau ingin aku bicara apa?'

Naret menghela nafasnya lalu membenarkan posisi menjadi tdur miring dengan tangan yang menahan kepalanya

"Ceritakan bagaimana kau hidup selama 3 tahun ini. Kau belum mengatakannya padaku!"

"Haruskah?"

"Tentu saja! Kau ingin aku mati penasaran karena terus menunggumu untuk mengatakannya??"

"Jangan menggunakan kata 'mati' seolah itu kata biasa, aku tidak suka"

Naret sedikit mengenyit
"Kenapa?"

Tin lalu duduk dari posisinya dan menarik selimutnya sedikit untuk menutupi tubuh bagian bawahnya yang masih telanjang

Lalu dia bersiap untuk bercerita

"Sebenarnya... Jawaban dari pertanyaan mu tentang ibuku. Ibuku .. Dia... Sudah meninggal "

"Apa?!!"

Naret langsung membolakan matanya dan terperanjat.

Diapun duduk dengan tatapan tak percaya tanpa memperdulikan tubuhnya yang terlihat

"Tin kau serius?!"tanyanya dengan nada tinggi

Tin mengangguk lalu menarik selimutnya lagi untuk menutupi tubuh naret

"Bukankah dia sudah di operasi?ba... bagaimana bisa dia..."

"Operasinya berjalan lancar dan ibuku sehat seperti biasa lagi, namun di musim dingin kesehatannya semakin menurun bahkan lebih buruk, dan ibuku tidak bisa bertahan hingga musim berikutnya"jelas tin sedikit menunduk

Naret membuang nafasnya pelan dengan wajah sedih, dia lalu mendekati tubuh tin dan memeluk mantan kekasihnya itu

"Maafkan aku..."ucapnya

"Aku yang seharusnya minta maaf padamu"

Setelah beberapa menit mereka berpelukan mereka lalu melepaskan pelukannya dan mengusap air matanya

Until You (Poohpavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang