Happy reading
~~~~~~~~
Hari itu, suasana di apartemen Jay terasa sedikit santai setelah minggu yang penuh ketegangan. Jay sedang bersantai ketika tiba-tiba dia mendengar ketukan di pintu. Ketika dia membukanya, dia sangat terkejut melihat Sunghoon berdiri di depan pintu dengan ekspresi yang tidak biasa—muka dinginnya kali ini terlihat lebih lembut, bahkan terkesan manja.
“Jay, gue datang lagi. Gue pengen ngobrol sama lo,” kata Sunghoon dengan nada suara yang lembut, berbeda dari biasanya.
Jay merasa agak bingung tapi mempersilakan Sunghoon masuk. “Oh, Sunghoon. masuk. Ada yang bisa gue bantu?”
Sunghoon melangkah masuk dengan sikap yang tampaknya lebih santai daripada sebelumnya. Dia duduk di sofa dengan sedikit ekspresi manja dan berkata, “Gue pikir sudah saatnya kita bicara lebih serius tentang perjodohan ini. Gue mau lo tahu kalau gue benar-benar tulus sama perjodohan ini.”
Jay terkejut dengan pernyataan Sunghoon. Biasanya, Sunghoon selalu tampak dingin dan serius, tetapi kali ini dia menunjukkan sisi yang berbeda. “Tulus? Maksud lo gimana?”
Sunghoon menatap Jay dengan mata lembut. “Maksud gue, gue serius tentang perjodohan ini. Gue tahu gue mungkin kelihatan gak peka dan kurang perhatian sama lo, tapi gue sebenarnya berusaha untuk menjalani ini dengan sebaik mungkin. Gue pengen lo tahu kalau gue benar-benar pengen kita sukses dalam perjodohan ini, demi keluarga kita”
Jay merasa sedikit bingung tapi juga merasa hatinya tergerak. “Gue nggak tahu harus bagaimana, Sunghoon. Kita baru ketemu, dan gue juga nggak mau terlarut dalam perasaan jatuh cinta begitu saja. Tapi gue bisa buka hati gue buat lo, dan gue akan coba untuk memahami dan menjalani ini dengan baik.”
Sunghoon tersenyum kecil, walaupun tetap dengan ekspresi yang datar. “Gue ngerti perasaan lo. Gue juga nggak mau memaksa lo. Tapi gue mohon sama Lo jay.”
Jay mengangguk, mencoba mencerna semua yang baru saja diungkapkan oleh Sunghoon. “Oke, gue akan coba untuk terbuka dan melihat bagaimana kita bisa menjalani ini. Gue akan berusaha sebaik mungkin untuk menyesuaikan diri dengan situasi ini.”
Mereka berbicara lebih lanjut tentang bagaimana mereka bisa mencoba membangun hubungan ini dengan lebih baik, meskipun baru awal mula. Sunghoon, meskipun tetap dengan sikap dinginnya, menunjukkan usaha untuk lebih mendekatkan diri dan membuat Jay merasa lebih nyaman.
Ketika Sunghoon pamit dan meninggalkan apartemen Jay, Jay merasa campur aduk—ada sedikit harapan bahwa perjodohan ini mungkin bisa menjadi sesuatu yang lebih baik, tetapi juga ada kekhawatiran tentang bagaimana hubungan ini akan berkembang. Dia bertekad untuk membuka hatinya dan memberi kesempatan, meskipun dia tahu bahwa perjalanan ini masih panjang dan penuh tantangan, bagaimana kelanjutan nya? tunggu 15 menit nnti gue up.
Tbc
Pls vote!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My destiny || sungjay
Teen FictionKisah seorang mahasiswa Seoul cyber unversitas di Korea, tepat di Seoul, bertemu dengan takdir yang mungkin dia tidak akan bisa menerima or sebaliknya.... #sungjay 05/08/24