Happy reading
~~~~~~~~~
Setelah kejadian di pasar malam, Jay pulang ke apartemennya dengan perasaan yang campur aduk. Melihat Sunghoon begitu akrab dengan wanita lain membuatnya sangat kesal. Ketika Sunghoon datang ke apartemen Jay membawa sebuah kotak, Jay sudah siap untuk mengungkapkan kekecewaannya.
Sunghoon mengetuk pintu, dan Jay membukanya dengan ekspresi yang kurang ramah. Sunghoon tersenyum tipis sambil mengulurkan kotak kecil. “Gue beli ini buat lo. Gue pikir lo bakal suka.” Dia membuka kotak dan menunjukkan sebuah jam tangan yang elegan. “Gue beli ini bareng temen gue.”
Jay melihat jam tangan itu dengan dingin, kemudian langsung menatap Sunghoon dengan tatapan tajam. “Jadi, lo beli ini bareng temen lo? Temen yang cewek itu?” Jay bertanya dengan nada sinis.
Sunghoon agak bingung, tapi tetap berusaha tenang. “Iya, itu temen lama gue. Kenapa?”
Jay memelototi Sunghoon. “Siapa cewek itu kok kalian deket banget tadi? Gue ngeliat kalian di pasar malam di stan figuristik. Kok bisa kalian begitu akrab?”
Sunghoon mengernyit, mulai menyadari bahwa Jay mungkin cemburu. Sunghoon hanya diam tak menjawab sepatah kata pun, karna dia bingung mau jawab apa, ini hanya sebuah kesalah pahaman.
Jay semakin kesal. “Kok lo nggak jawab? Itu pacar lo ya?”
Sunghoon melihat ekspresi Jay yang sangat kesal dan cemberut. Dia tahu kalau Jay sedang cemburu dan tidak bisa menahan senyum kecil. “Gue minta maaf kalau lo merasa cemburu. Gue nggak ada hubungan romantis dengan dia. Gue cuma mau ngasih Lo hadiah dan ini barang yang mungkin Lo suka menurut temen gue.”
Jay memanyunkan bibirnya dan tampak semakin gemas. “Katanya lo tulus sama perjodohan kita, tapi kok main di belakang?”
Sunghoon melihat Jay yang cemberut dan merasa gemas. Dia mendekati Jay dan mencoba membuat suasana lebih ringan. “Oke, gue ngerti lo cemburu. Gue nggak mau bikin lo marah. Kalau lo cemburu, berarti gue mungkin harus lebih serius dalam hubungan kita gitu?” sunghoon dengan nada menggoda dan menampakan sedikit smirk
Jay masih kesal, tapi senyum kecil mulai muncul di wajahnya karena melihat usaha Sunghoon untuk meredakan suasana. “Ya udah, lo ngerti kan? Gue cuma mau penjelasan. Jangan bikin gue darah tinggi terus!, katanya mau serius!.”
Sunghoon memanfaatkan momen ini untuk menggoda Jay, “Lo tahu, cemburuan lo itu gemas banget. Jangan marah, nanti gue bakal sering-sering bawa hadiah buat lo.”
Jay tersenyum tipis, meskipun masih dengan sedikit rasa kesal. “Huh, lo jago banget ngegoda ya? Tapi jangan buat gue cemburu terus, oke?”
Sunghoon mengangguk dengan senyum. “Oke, gue bakal coba. Gue minta maaf kalau gue bikin lo nggak nyaman. Gue cuma pengen kita bisa lebih Deket nanti pas nikah nya juga gak canggung, atau hm pas bikin dedek bayi.”
"Ihh sunghoon stopp, gue masih kuliah, lo kan udah om om enak aja ngomong gitu!" Sunghoon hanya tertawa kecil.
Setelah perbincangan itu, suasana antara mereka mulai membaik, meskipun Jay masih merasa ada rasa kecewa yang tersisa. Sunghoon berusaha untuk lebih berhati-hati dalam tindakannya dan komunikasi, sementara Jay bertekad untuk terus mencoba membuka hati meskipun perjalanan mereka masih penuh tantangan.
Tbc
Pls vote!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My destiny || sungjay
Teen FictionKisah seorang mahasiswa Seoul cyber unversitas di Korea, tepat di Seoul, bertemu dengan takdir yang mungkin dia tidak akan bisa menerima or sebaliknya.... #sungjay 05/08/24