-Bukankah cinta tak harus memiliki?-
Jam ke 4 pun di mulai
Di isi pelajaran bahasa arab
Vera menepuk pundak Elliena dari belakang bangkunya
Elliena pun menoleh
"Emmm pinjam pulpen dong" ujar Vera
Elliena pun memberikan pulpen itu pada Vera
"Thanks ya"ucap Vera yang di balas anggukan oleh Elliena
Selesai Bu Dewi menerangkan materi bahasa arab di lanjut pelajaran ke 5 yakni IPA
Pak Daniel pun memasuki kelas
Jam menunjukkan pukul 11.02
"Selamat siang anak anak"pak Daniel memulai pembicaraan
"Siang pak!!!" Seru semua siswa siswi
"Baiklah kita buka pelajaran siang ini dengan bacaan Al-fatihah"perintah pak Daniel
Lalu merekapun membaca Al-fatihah"Baiklah anak anak kita mulai pelajarannya,di bab ini kita akan mempelajari tentang sistem pengukuran dalam sains, penentuan besaran,dimensi atau kapasitas suatu benda terhadap standar ukuran atau satuan ukur" jelas pak Daniel beberapa menit pun berlalu
"Ting...tong... Di beritahukan kepada seluruh anggota OSIS untuk menjaga keamanan siswa-siswi saat jam istirahat berlangsung, terima kasih Ting...tong..." Bel berbunyi nyaring tanda istirahat telah tiba"Eh kita ke kantin ajak Rara yuk,kasian tuh dari tadi sendirian Mulu" ujar Vera
"Yok lah"sambar Aura
"Sorry guys gw ga bisa ikutan"ucap Elliena
"Napa lu?"tanya Vera
"Ada urusan"jawab Elliena sembari memasukkan bukunya ke dalam tas berwarna hitam
"Yee paling mau ketemu kak Vero itu"sindir Aura
"Owalah ketemu kak Vero toh"kompor Vera
"Mana ada gw ketemu Ama kak Vero"elak Elliena
"Halah ga usah bohong El"ucap Vera sembari menepuk nepuk pundak Elliena
"Ish apaan si,Udah ah"Elliena pun beranjak dari tempat duduknya menuju ke belakang sekolahDisana Elliena melihat Angkasa yang sedang menunggunya
"Sorry kas gw lama ya?"ucap Elliena
"Gapapa"balas Angkasa lalu menepuk kursi di sebelahnya
Seketika Elliena pun mengerti akan kode Angkasa
Ia pun duduk di sebelahnya
"Apa kabar"Angkasa memulai memecahkan keheningan dia antara mereka
"Baik,kalo kamu?"Elliena balik bertanya
"Baik juga"jawab Angkasa sembari memperhatikan wajah Elliena yang sedang menatap ke arah langit
"Gimana keadaan orang tua kamu?"tanya Angkasa
"Emm baik"jawab Elliena
"Kamu yakin? Baik baik saja?"Angkasa menarik tangan Elliena dan mengusapnya lembut
"El,kalo ada apa apa cerita, jangan di pendam"ujar Angkasa ia tau betul wajah Elliena yang seperti sedang menyimpan banyak cerita"Nggak papa kok kas"Elliena menarik kembali tangannya yang di usap Angkasa
"Cerita aja sini"Angkasa merangkul pundak Elliena untuk meletakkan kepalanya di pundak Angkasa
Jantung Angkasa berdegup sangat kencang, perasaannya dari dulu sampai sekarang tidak akan pernah berubah pada Elliena
Ia sangat mencintainya tapi ia tidak memiliki keberanian untuk memilikinya
Elliena mengaggap Angkasa seperti sahabat
Sejujurnya Elliena pun merasa nyaman saat berada di dekatnya
"Mama sama papa nggak disini"Elliena mulai menceritakannya
"Ga disini gimana maksudnya?"tanya Angkasa sembari mengelus rambut Elliena
"Papa sama mama sibuk terus,nggak pernah pulang,pernah si tapi cuma buat istirahat doang,gini ya mama sama papa tu pulangnya sore nah terus mereka tidur kan terus besoknya berangkat lagi dinas"Elliena mulai sedih akan kondisi keluarganya saat ini yang di bandingkan dengan dulu
"Mungkin om Artha sama Tante Tamara lagi sibuk"Angkasa mencoba memberikan pikiran positif pada Elliena"Tapi sesibuk sibuknya papa sama mama dulu nggak sesibuk ini kas,mereka pasti menyempatkan untuk bermain, camping, piknik bersama tapi sekarang? Mereka seolah lupa dengan kehadiran aku sama bang Leo"Elliena terus terang dan menceritakan apa yang ada di hatinya saat ini
"Makin nambah kali kerjaannya"Angkasa terus saja memberikan pikiran positif pada Elliena
"Nggak kas,papa sama mama sekarang beda,bedaaaaa banget,beda jauh malah"Elliena mengeluhkan semuanya pada Angkasa
"Yaudah kamu harus sabar, mungkin aja om Artha sama Tante Tamara lagi berusaha mencari waktu untuk meluangkan waktu bersama kalian"ucap Angkasa
"Aku udah nggak percaya lagi sama mereka kas"kata Elliena sembari memilin jarinya
"Nggak percaya kenapa?"tanya Angkasa
"Dulu sebelum mereka dinas aku udah membuat perjanjian sama mereka kalo harus terus meluangkan waktunya untuk bermain sebentar 5 menit juga nggak apa apa asal bisa berkumpul seperti dulu"Elliena mulai merasakan sesak di dadanya"Kamu harus terus berpikiran positif aja yaa pasti mereka juga lagi mikirin kamu"kata Angkasa
"Mereka udah nggak sayang lagi sama aku kas"
"No,kamu nggak boleh ngomong kayak gitu,mereka itu sayang sama kamu sama bang Leo tapi mereka belum sempet aja buat ngeluangin waktunya"Angkasa menatap Elliena lekat
Elliena pun langsung memeluk Angkasa dan menangis di dalam dekapannya
Angkasa pun membalas pelukan hangat itu tak kalah erat
"Yaudah mending sekarang kita ke kantin"ajak Angkasa sembari menyeka air mata Elliena
Elliena menarik nafas dalam-dalam
Lalu bangkit dari tempat duduknya
Merekapun berjalan beriringan menuju kantin
Sesampainya di kantin banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka berdua"Mau pesan apa non? Den?"tanya bi Irma ia adalah penjaga kantin
"Kamu mau pesen apa El?"tanya Angkasa
"Apa aja boleh"jawab Elliena
"Mie ayam 2 ya Bu"pesan Angkasa
"Baik den mohon di tunggu sebentar ya"bi Irma pun masuk ke dalam warung dan membuatkan pesanan mereka
Angkasa menggenggam tangan Elliena
"Kalo ada apa apa cerita ya,kabari aku,aku pasti free buat kamu"ucap Angkasa yang di balas anggukan oleh Elliena
Beberapa menit kemudian pesanan mereka sudah jadi dan di antar kan oleh bi Irma
"Ini silahkan"ujar Bi Irma sembari meletakkan mangkuk berisi mie ayam itu
"Terimakasih Bu"ujar Elliena
"Panggil Bibi aja"kata bi Irma
Elliena pun membalasnya dengan senyuman
"Yaampun manis sekali senyuman kamuuu"puji bi Irma
"Terimakasih bi atas pujiannya,bibi juga tak kalah manis"Elliena balas memuji
"Astaga...kamu bikin bibi meleyot...jarang jarang loh ada yang muji bibi,ini mienya gratis khusus buat neng geulis"kata bi Irma sembari melontarkan senyuman"Kalo saya gratis juga kan bi"ujar salah satu siswi di belakang bangku Elliena
"Bayar lah! Masa bibi gratis-in semua lama lama bangkrut ni kantin"omel bi Irma lalu masuk kembali
Rey,Vero, Galang,Rakha,lion, Arga memasuki kantin bersama beberapa anggota lainnya
Rey melirik ke arah Elliena dan Angkasa duduk
"Bos Angkasa Udah dapat gebetan tuh"ucap Arga
"Wadoh kok kagak ngajak ngajak tu anak,wahhh parah nie kagak setia kawan"lion pun menghampirinya
"Woi berduaan Bae"lion menggebrak meja sontak hal itu membuat Elliena jadi tersedak mie
Spontan Rey pun langsung mengambil segelas air di sebelah meja Elliena, begitupun dengan apa yang Vero dan Angkasa lakukan mereka memberikan gelas berisi es tehElliena melotot melihat aksi mereka bertiga
"Anjayyy,bos bos perhatian banget si sama ceweknya Angkasa"ujar lion
"Tau noh,cewek orang di godain kek kagak ada cewek lain ae bos"timpal Arga
"Bhahaha biasa lahh si bos mah jarang terpikat sama cewek lain tapi terpikatnya sama cewek random"kata Rakha
Rey pun hanya membalas dengan tatapan tajam lantas mereka semua pun terdiam
"Cewek Lo kas?"tanya Vero
"Iya"jawab Angkasa
"Bukan"balas Elliena bersamaan
"Jadi yang bener yang mana nieh? Mau di embat noh sama si Arga"ujar lion
"Anjim lu"Arga pun memukul bahu lion pelan
"Wkwkwk udah jangan rebutan cewek"ujar Rakha"El,kamu jadian sama Angkasa?"Vero beralih pada Elliena
"Nggak"jawab Elliena
"Wkwk kagak di anggep Lo kas!!! Sabar yak prennn"lion memukul bahu Arga sembari tertawa
"Jangan mukul gw juga kale!!"Arga menghempaskan tangan lion
"Cinta bertepuk sebelah tangan nggak tuh"kompor Rakha
"Udah anjim bacot Lo pada"ujar Arga
"Weh Galang dari tadi diem diem bae napa gal? Sakit Lo?"tanya lion di akhir ketawa kecil
Yang di balas tatapan dingin oleh Galang
"Yaampun bercanda doang gal"ujar lion
"Pukul dia gal pukul!!!"kompor Arga dan Rakha
"Njir gw ada salah apa sama Lo pada tega bener Ama temen sendiri"lion berlaga seperti yang paling tersakiti
"Sejak kapan kita temenan li?"tanya Arga
"Bahahahaha!!!!"tawa Rakha
"Sumpah jahat lo pada,nyesel gw kenal Ama Lo"ujar lionKomen sama vote donggg
Biar tambah semangat nih lanjutinnyaaa😕
Kalo ngga ada yang komen
Kan jadi kurang semangat:(
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend Lover
Teen FictionCerita ini mengisahkan tentang seorang lelaki brandalan yang memiliki sifat cuek,dingin dan tegas dia sangat di takuti di negaranya,dan akan menjadi ahli waris keluarga Dirgantara -oOo- ada seorang gadis cantik yang galak dan susah di dapatkan oleh...