Gatra!?

4 2 1
                                    

Saat itu Elliena sangat gemetaran,rasa takut dan pikiran negatif mulai menjalar di pikirannya.
"El"Vera mendekat lalu memeluknya.beberapa Jam berlalu matahari mulai beranjak pergi dari atas sana,jam sudah menunjukkan pukul 16.32
"El kita pulang ya"ajak Vera akan tetapi tidak mendapat jawaban dari sahabatnya.
Kemudian Angkasa memegang tangan Elliena dan mengelusnya pelan.
"El, mending sekarang kamu pulang"ujar Angkasa.akan tetapi usahanya tidak membuahkan hasil.
Vero yang tengah menatap Elliena ingin rasanya memeluk gadis itu,akan tetapi ia sadar bahwa kehadirannya mungkin membuat gadis itu risih.

Vera melirik ke arah Abangnya yang tengah menatap sahabatnya itu.Vera paham akan perasaan abangnya,ia pun mendekat ke arah Vero.
"Kak,tenangin El sana"ucap Vera
"Tapi-"
"Udah kak...sana"Vera mendorong tubuh lelaki itu
"El"panggil Vero.Elliena tetap tidak menoleh.
"Hey...?"panggil Vero lagi sembari berlutut untuk menjajarkan tubuh mereka.
"Hm"balas Elliena dingin
"Pulang sama gw mau?"tanya Vero.namun Elliena malah menolaknya dengan gelengan.
"Gw pulang sendiri aja"Elliena bangkit dari duduknya.
"Ini hampir malam El"ujar Vero
"Gw lagi pengen sendiri dulu"akhirnya merekapun membiarkan Elliena pulang sendiri.

Tapi tidak semudah itu, Elliena tetap di pantau oleh mata-mata Vero,untuk menjaganya agar aman

Tapi tidak semudah itu, Elliena tetap di pantau oleh mata-mata Vero,untuk menjaganya agar aman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Elliena berjalan sendirian,tanpa di temani siapapun.pikirannya sedang kacau saat ini.ia merasa bahwa sesuatu hilang dari kehidupannya.
Gatra(Sepupu Elliena) sedang mengendarai mobil hitam.ia tidak sengaja melihat gadis itu berjalan sendirian di malam hari.
"Lien?"Gatra segera turun dari mobilnya.menghampiri gadis itu.
"Lien?"panggil Gatra,lalu gadis itupun menoleh dengan tatapan kosong,tidak seperti biasanya yang selalu berbinar jika melihat kedatangannya.
"Tra?"sahut Elliena.
"Lo ngapain malam malam sendirian di sini Lien?"tanya Gatra.
"Lo kok bisa di sini tra?"Elliena malah balik bertanya.
"Nanti gw ceritain, sekarang kita pulang ya"bujuk Gatra.
Lalu gadis itupun menurut apa kata Gatra.merekapun pulang dengan keadaan selamat.

"Leo!"panggil Gatra dari luar
Leo pun keluar memastikan siapa yang memanggilnya tadi.
"G-gatra?"Leo sangat terkejut akan kehadirannya yang tiba tiba. tetapi Leo lebih terkejut lagi saat dirinya melihat adik kesayangannya memakai pakaian yang berantakan,terlebih ia tertidur saat Gatra menggendongnya.
"Ini Adek gw napa tra!?"tanya Leo khawatir.akan tetapi tidak di hiraukan oleh Gatra,ia segera merebahkan tubuh Elliena di tempat tidur.lalu lelaki itupun turun ke lantai bawah.
"Lo ceritain semuanya,kenapa bisa adek gw sampe gitu"ucap Leo to the point sembari menyeruput kopi.
"Gw ga tau le"jawab Gatra
"Dan Lo kenapa bisa disini"tanya Leo lagi
"Gw mau sekolah di sini"jawab Gatra.

Gatra adalah sepupunya Elliena dan leo.ibu nya Gatra adalah adik dari ibunda Elliena dan Leo.
Sebenernya Gatra sekolah di luar negeri.akan tetapi sekarang ia pindah ke sekolah Leo dan Elliena.Gatra paling mengenal siapa Elliena.
"Lo ngapain sekolah disini"Leo masih penasaran akan kedatangan sepupunya itu.
"Gw ga tau,di suruh mama"jawab Gatra.
"Berarti Lo nakal disana"ujar Leo
"Enak aja,gw disana pinter ya"Gatra membela diri
"Yain lah,hmm bagus kalo Lo mau sekolah disini,karna gw bisa serahin Elliena saat gw ga ada"ujar Leo
"Aman kalo masalah El"balas Gatra
Leo menunjuk cangkir berisi kopi dengan dagunya.memerintahkan Gatra untuk meminum kopi buatannya.lalu Gatra pun mengambil cangkir yang berisi kopi tersebut dan meneguknya.

-oOo-

"Bang Rey!"gadis kecil yang duduk di bangku kelas 1 SD pun menghampiri sang kakak yang tengah berbaring lemas.
Di sana ada beberapa anggota yang di tugaskan untuk menjaga ketuanya.
"Ini kenapa Rey bisa sampai begini?"tanya Aurora bunda Rey dengan lembut sembari menahan Isak tangis.
"Eumm gini Tante,jadi waktu kemarin ada geng yang ngajak buat tawuran di sekolah Tante"jelas Arga
"J-jadi Rey gini gara gara tawuran!?"Aurora tentu saja terkejut mendengar bahwa putranya tawuran,apalagi di sekolah.
"B-bukan gitu Tante jadi gini,waktu kita lagi istirahat tiba tiba ada sekumpulan geng motor yang datang,dan mereka menantang Rey Tante,kalo Rey ga menghadapi mereka,mereka bakal rusakin sekolah Tante"jelas lion panjang,lebar,jelas,rinci dan pokoknya gitu lah

Aurora pun menangis mendengar penjelasan dari lion,lalu Arxel (papa Rey) mengelus pundak istrinya.
"Sudah sayang..."Arxel berusaha untuk menenangkannya
"Tapi Rey? Rey mas,Rey koma"tetap dengan suara lembutnya disertai Isak tangis.
"Sial,anak beban,berani beraninya dia membuat istri saya menjadi seperti ini,liat saja nanti"batin Arxel
"Bang! Bang bangun! Abang ga kangen sama Giska? Maaf bang Giska baru bisa ketemu sama Abang, sebenernya Giska mau ke sini tapi papa selalu Nunda bang, sekarang Giska mohon sama Abang,Abang bangun ya? Liat Giska"lirih Giska sembari memegang tangan Rey.
"Nak...bangun...ini bunda sayang"ujar Aurora sembari mengelus puncak kepala putranya.

//Di dalam mimpi Rey//
"Pa?"seorang lelaki berusia 5 tahun itu memanggil nama sang ayah.
"Kamu sudah membuat keluarga saya berantakan! Apa masih belum puas kamu!? Keluarga saya menjadi tidak damai semenjak kehadiran kamu!"bentak Arxel
"M-maaf pa...maafkan Rey"ujar lelaki itu sembari menatap pria di depannya berkaca-kaca.
"Jangan pernah sebut saya dengan panggilan papa! Karna saya bukan papa kamu!"bentak Arxel lagi.
"M-maaf pa,kalau kehadiran Rey membuat papa,bunda,sama Giska terusik"
"Baru sadar kamu!? Iya!"Arxel mendorong tubuh lelaki kecil itu.
"P-pa s-sakit pa"ujar lelaki kecil itu
"Ini ga sebanding sama apa yang telah kamu lakukan pada keluarga saya!"lalu Arxel mengambil sebuah cabuk.

Plak! Plak! Plak!
Suara cambukan mengisi sebuah ruangan gelap.
"S-sakit pa,sa-kit"lirih Rey sembari memegang bekas cambukan papanya
"Sakit iya!? Hmm?"Arxel terus mencambuk lelaki itu.
"P-pa udah pa...Rey sakit"lelaki itupun akhirnya menangis.
"Kamu pikir setelah kamu menghancurkan keluarga saya,saya akan membiarkan mu hidup tenang!? Tidak akan Rey! Tidak akan!"lagi lagi sebuah cambukan melayang ke tubuh Rey.
"St-op pa...badan Rey sakit...sakit pa"ujar lelaki itu
Lalu ada seorang gadis cantik yang usianya di bawah Rey.
Ia menghampiri Rey dan duduk jongkok,untuk menyetarakan tubuh mereka.

"Rey nggak usah takut,kan ada aku"ujar gadis kecil itu
"Tapi..."
"Udah mending ikut Aleta aja"
"Terus gimana sama yang lain?"
"Memangnya mereka peduli sama Rey?"tanya gadis itu
"Kayaknya enggak ta"
"Yaudah ikut Aleta aja yah"
"Emang boleh?"
"Boleh dong"
"Yaudah aku mau"
"Rey mau?"
"Mauuu"
Lalu gadis itupun menggandeng tangan Rey untuk masuk ke sebuah cahaya putih.
"Kak Ray"panggil seorang gadis
Rey pun menoleh
"Kak...kami disini masih nungguin kakak biar sembuh"
"Tapi dunia terlalu jahat"
"Kak...kakak ga boleh pergi gitu aja,kakak harus mikirin gimana jadinya kalo kakak pergi?"ujar gadis itu,ia adalah Elliena
"Semuanya ga ada yang peduli sama Rey"ucap Aleta
"Kamu salah,disini banyak yang sayang sama kak Rey"

"Kalau Rey bertahan, apakah ada yang sayang dan peduli sama Rey?"tanya lelaki itu
"Ada kok,El bakal jadi orang pertama yang peduli sama kakak! Jadi bertahanlah kak"
"Rey? Kamu ga mau ikut leta?"
"Maaf leta, bukannya Rey nggak mau tapi,disini masih ada yang peduli sama Rey"jawab lelaki itu
"Rey ga mau temenin leta main di sana?"Aleta menunjuk sebuah cahaya putih yang di dalamnya terdapat sebuah taman yang indah.di penuhi oleh berbagai kupu-kupu dan berbagai macam bunga.
"Wahh bagus banget leta"Rey kagum akan isi di dalamnya.
"Makanya ikut leta yuk"ajaknya lagi sambil menarik tangan Rey.
Akan tetapi tangan sebelahnya di tahan oleh Elliena.

"Jangan kak...kami belum siap untuk kehilangan kakak"gadis kecil itupun menangis sesenggukan.
Lalu Rey pun menghampiri Elliena dan mengelus puncak kepalanya.
"Rey nggak akan pergi kemana pun kok"ujar Rey
"Bener kakak ga akan kemana mana?"tanya Elliena memastikan.
"Iya"Jawab Rey
"Rey...kalo Rey butuh teman curhat datang ke aku aja ya"ujar Aleta
"Maaf ya leta,Rey nggak bisa ikut leta,disini masih ada yang sayang sama Rey"
"Iya Rey gapapa,leta paham kok"
"Nanti Rey bakal nyusul leta kalo Rey udah capek sama dunia"
"Iya Rey,kalo gitu leta pergi dulu ya"
"Hati-hati leta"

Aleta pun mengangguk dan masuk ke dalam cahaya putih itu lalu cahayanya perlahan menghilang.
"Kakak bertahan ya"ucap Elliena
"Iya tenang aja"balas Rey sembari merangkul pundak Elliena.
"Ingat ya harus bertahan"
"Siap Bu bos!"
"Hehehe"
"Jangan tinggalin Rey ya"
"Iya El ga akan tinggalin Rey"
"Janji?"
"Janji!"
Lalu merekapun menyatukan jari kelingkingnya.
"Elliena tunggu di kehidupan yang nyata ya kak"
"Iya El,tunggu Rey ya"
Perlahan Elliena pun mulai memudar dan menghilang.

Gimana nie?
Seru nggak?:/

My Girlfriend Lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang