Sasa buat ulah

2 1 0
                                    

Setelah mengganti Pakaian Elliena langsung tidur menyusul sahabat-sahabatnya ke dalam mimpi.
//Keesokan harinya//
"Bangun..."titah Vera yang sudah selesai mandi lalu menyeruput teh hangat sembari bersender pada dinding kamar,menonton ke 2 sahabatnya yang masih terlelap.
"Bangun...kalo enggak dalam hitungan 3 kalian bakal mandi di kasur!"Vera sudah mulai kesal karna mereka tak kunjung bangun.
"Satu...dua...tig-"
"Kaborrrr!!!"sebelum Vera menyelesaikan hitungannya sahabatnya itu sudah lebih dulu berlari terbirit-birit,Vera hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku manusia aneh yang menjabat sebagai sahabatnya itu.

"Bjir masih jam 5"Aura baru melihat jam di tangannya
"Lo bangun jam segini ver?"tanya Elliena
"Hm...iya"balas Vera
"Pagi bener"ucap Aura
"Yaudah pulang Sono!"usir Vera
"Kok ngatur?"sahut Aura
"Ini rumah sapa?"Vera balik bertanya
"Katanya anggap rumah sendiri"balas Elliena
"Kapan gw ngomong gitu!?"pekik Vera
"Bener tuh katanya anggap rumah sendiri"sambung Aura
"Lo pada ga siap-siap sekolah nanti?"tanya Vera
"Lah iyaaa gw belum nata pelajaran hari ini"Aura menepuk jidatnya
"Sama"sambung Elliena
"Yaudah Lo pada balik aja kita ketemu di sekolah"tutur Vera
"Wokeyyy!!!"balas mereka berdua lalu pergi dari rumah Vera
"Bentar itu Elliena pake baju gw?"Vera hanya bisa terdiam mengingat-ingat baju yang di kenakan Elliena.

Aura dan Elliena pun kembali ke rumahnya masing-masing dan bersiap untuk Sekolah.
"Dari mana,kenapa Abang telfon sama chat ga di balas?"Leo mengintrogasi Elliena saat ia sudah sampai di depan rumah.
"Udah lah bang El mau masuk"Elliena hampir menerobos masuk tetapi di tahan oleh Leo
"Kasih tau dulu"titah Leo
"El cuma butuh waktu sendiri dulu bang,udah kan?"Elliena langsung menerobos masuk tanpa menghiraukan panggilan abangnya
Beberapa menit berlalu Elliena keluar dari kamar sembari mengenakan seragam sekolah hari ini.
"Kehilangan banget kayaknya"sindir Leo
"Mana ada"jawab Elliena ketus
Akhirnya merekapun berangkat bersama karna Leo melarang Elliena untuk mengendarai motornya melihat kondisi hati adiknya yang kurang baik.

Sesampainya di sekolah mereka di sambut dengan beberapa pertanyaan terkait kejadian rusuh kemarin
"El! Sini Lo!"panggil Sasa
Elliena pun menghampiri Sasa dan beberapa sahabatnya itu
"Hm?"balas Elliena
"Apa yang Lo lakuin sama cowok gw hah!?"Sasa menjambak rambut Elliena kuat
"Arghhh! Lepas!"Elliena menghempaskan tangan Sasa dari rambutnya kasar sehingga Sasa terpental dan jatuh ke lantai
"Wahh benar-benar Lo ya!"Mauren hendak mendorong Elliena tapi dengan cekatan Elliena menghindar alhasil Mauren lah yang tersungkur di lantai
"Awhh"ringis Mauren
"Awas aja ya Lo!"Naumi membantu Sasa dan Mauren untuk berdiri
"Urusan kita belum selesai!"ucap Sasa memperingati
"Yang bilang udah siapa?"balas Elliena lalu pergi dari sana

-oOo-

"Gimana kondisi teman saya dok?"tanya Galang
"Masih belum ada perkembangan"jawab dokter itu sembari menatap pria di depannya itu
"Berapa lama dia akan sadar dok?"tanya lion
"Jangka waktunya belum bisa di pastikan"jawab dokter itu lagi
"Lakukan yang terbaik untuk teman saya"ujar Vero
"Tentu saja,kami akan memberikan perawatan yang baik kepada pasien"ucap dokter itu lalu beranjak pergi setelah berpamitan pada pria-pria itu
"Gimana kondisinya?"tanya Arga sembari berlari kecil menghampiri teman-temannya
Namun di balas gelengan oleh lion
"Belum ada perkembangan"lanjut Galang
"kasian si bos"ucap Arga prihatin dengan kondisi Rey saat ini
"Berdoa aja yang terbaik"ujar Vero
"Pasti"jawab Arga dan lion
"Yaudah gw cabut dulu"kata Vero
"Mau kemana Lo?"tanya lion
"Gw juga perlu sekolah"jawab Vero
Mereka semua melirik ke arah pakaian yang di kenakan oleh Vero
Saat ini Vero mengkenakan jaket berwarna hitam dan celana sekolah.Vero yang menyadari akan tatapan temannya itupun membuka resleting jaketnya dan terlihatlah seragam sekolah Vero
"Oohh"semuanya mengangguk

-oOo-

"El!"panggil Vera
"Iya ver"jawab Elliena
"Lo liat si Aura ga?"tanya Vera
"Gw belum ketemu dia"jawab Elliena
"Lah sama,kemana ya tu anak,masa iya belum sampai, padahal dia bilang udah otw dari 10 menit yang lalu"jelas Vera
"Kalo soal itu gw juga ga tau ver"Elliena hanya menggeleng
"Lo mau langsung masuk kelas?"tanya Vera
"Lo sendiri?"Elliena balik bertanya
"Gw nunggu Aura"jawab Vera
"Yaudah gw juga"kata Elliena
Mereka menunggu di depan kelas tetapi Aura tak kunjung datang sehingga bel sekolah pun berbunyi menandakan jam pertama akan segera di mulai
"Masa Aura ga sekolah?"tanya Vera
"Kita masuk dulu"ajak Elliena
"Yaudah deh"Vera dan Elliena pun duduk di meja masing-masing
Beberapa jam berlalu sehingga jam istirahat pun tiba
"Berarti bener si Aura ga sekolah"ujar Vera menghampiri Elliena begitu Bu Rahma keluar kelas
"Sabar ver,nanti kita bahas di kantin gw beresin buku dulu"Elliena tengah membereskan buku yang terdapat di meja
"Cepetan"ujar Vera
"Iya bawel"balas Elliena sembari menutup resleting tasnya
"Yaudah yok!"Vera langsung menarik tangan Elliena menuju kantin
"Buk,Kami pesen mie ayam 2"Vera memesan makanan sedangkan Elliena sedang mengirim pesan kepada seseorang


Elliena:Ra,Lo ga sekolah?
Aura: enggak El
Elliena:tumben kenapa?
Aura:sebenernya tadi gw udah di perjalanan tapi...
Elliena:tapi?
Aura:ada yang nyerempet gw El
Elliena:hah?
Aura:iya dan sekarang gw lagi di RS
Elliena:Lo baik-baik aja kan?
Aura: untungnya gw gapapa si El
Elliena:tunggu gw di sana

Elliena pun mematikan layar ponselnya dan segera mengambil jaket di senderan belakang kursi
"El Lo mau kemana!?"Vera hendak menyusul namun langkahnya terhenti saat Elliena berbalik dan menaruh telunjuknya di bibir yang berarti dia harus diam
Lalu Vera pun hanya bisa mengangguk
Elliena berencana bolos sekolah,iya sudah sangat hafal jalan rahasia para anggota geng elang hitam jika ingin bolos,jadi Elliena melewati jalan itu dan akhirnya ia sampai di belakang sekolah dan langsung menaiki taksi yang sudah ia pesan tadi
"Pak ke RS Yudistira"perintah Elliena
"Baik"jawab sopir taksi lalu mengemudikan mobilnya, setelah menghabiskan beberapa menit untuk sampai akhirnya ia sudah berada di depan RS Yudistira.tanpa pikir panjang ia pun memasuki RS itu dan bertanya kepada resepsionis.
"Permisi mbak,ruangan pasien atas nama Aura Syakila Az-Zahra di mana ya?"tanya Elliena
"Anda siapa pasien?"tanya resepsionis
"Saya teman pasien"jawab Elliena
"Jadi kamar teman saya di mana ya mbak?"ulang Elliena
"Ada di lantai dua kamar nomor 105"jawab resepsionis itu
"Baik mbak terimakasih"ucap Elliena yang di balas anggukan dan senyuman oleh resepsionis itu.

Elliena pun segera menghampiri lift dan masuk ke dalam,setelah 3 menit Elliena pun sampai di lantai 2.sekarang ia sedang mencari kamar nomor 105
"Nah ini"akhirnya Elliena menemukan kamar yang sedang ia cari lalu ia pun masuk ke dalam kamar tersebut
Di sana ia bisa melihat keadaan sahabatnya yang sedang di perban di area kepala
"Ra...apa yang terjadi?"tanya Elliena
"Yah seperti yang gw bicarakan tadi El,gw di serempet"jawab Aura
"Lo inget plat nomor kendaraan itu?"tanya Elliena lagi
"Sayangnya enggak El"jawab Aura
"Yaudah sekarang Lo istirahat ya,biar gw yang izinin Lo ke guru nanti"ucap Elliena
"Makasih ya El"kata Aura
"Sama-sama Ra"balas Elliena
"Berani banget nyentuh sahabat gw,liat aja hidup Lo ga akan lama lagi"batin Elliena dalam hati
"El...hallo?"Aura menggoyang-goyangkan tangannya di depan wajah Elliena
"Eh iya?"balas Elliena
"Kok bengong?"tanya Aura
"Gapapa kok"jawab Elliena
"Ooh"
"Iya"

"Btw Lo udah makan belum?"tanya Aura
"Lo yang sakit kok gw yang Lo tanyain si Ra?"
"Iyaaa takutnya Lo Belum makan"
"Emang kenapa?"
"Kalo belum makan bareng"
"Yaudah,bentar ya gw beliin makanan dulu"
"Ga ngerepotin El?"
"Enggak lah"
"Makasih sekali lagi ya El"
"Udah deh makasih Mulu"
"Hehe iya,gw beruntung punya sahabat kayak Lo"ujar Aura yang di balas senyuman tipis oleh Elliena
"Keknya Lo ga ikhlas senyum ke gw"Aura menyipitkan matanya
"Yaudah si"balas Elliena
"Yaudah deh sana beliin gw makanan yang enak ya"perintah Aura
"Sabar El...untung Lo sakit Ra"ujar Elliena
"Hahaha"Aura hanya bisa tertawa melihat ekspresi sahabatnya itu

Komen dong...
Semangatin gitu
Biar makin happy juga melanjutkan ceritanya

My Girlfriend Lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang