BAB 20: Jean Kembali

508 52 50
                                    

"Jean!" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jean!" 

Seruan itu membuat kepala Jean yang awalnya tertunduk karena keramaian yang terjadi pun mendongakkan kepalanya, melihat seseorang yang telah menyerukan namanya dengan begitu kuat.

"Mami," lirihnya dengan mata yang berkaca-kaca, tak menyangka jika orang pertama yang menyambut kedatangannya adalah Linda.

Linda berlari cepat menghampiri tubuh anak yang telah lama tak ia jumpai, melepas rindu dan lara yang menyesakkan hati. Tangan itu merengkuh tubuh Jean yang kian kurus dan tampak tak bertenaga.

Setelah menempuh perjalanan laut selama hampir dua puluh jam, Jean, Andri, dan ayah Andri masih harus menempuh perjalanan darat ke rumah Jean yang memakan waktu dua jam. Namun, semua itu tak sia-sia saat Jean dapat kembali ke rumahnya.

Rumah Jean pun kini telah ramai oleh media masa yang entah tahu dari mana tentang kedatang Jean. Hingga berita tersebut kini tersebar di internet dengan headline 'Seorang Pemuda Korban Kecelakaan Pesawat yang Diduga Telah Meninggal Kembali ke Rumah dengan Selamat'

Meski begitu, beruntung Ferdi telah membaca situasi yang akan terjadi hingga beberapa anggota kepolisian turun tangan untuk membatasi pergerakan para wartawan yang semakin tak terkendali.

Jean, Andri, dan ayah Andri pun berhasil masuk ke rumah Jean dan menghindari serbuan wartawan. Sejak duduk di sofa ruang tamu, pelukan Jean dan Linda tak lepas sedikit pun, membuat Andri, ayah Andri, Ferdi, Sean, dan Kean enggan mengganggu pertemuan mengharukan tersebut.

"Terima kasih, Nak, terima kasih sudah bertahan dan pulang ke rumah." Tangisan Linda sejak tadi tak berhenti barang sedetik pun. 

Jean yang merasakan pelukan hangat Linda pun tak bisa untuk menahan tangisnya hingga kini keduanya terisak bersamaan. Ada perasaan lega yang menghampiri hati Jean mengetahui Linda senang akan kepulangannya.

Beberapa menit suasana ruang tamu hanya dipenuhi suara tangis Jean dan Linda, hingga tak lama setelahnya pelukan antara ibu dan anak itu terurai, membuat Ferdi akhirnya angkat bicara.

"Terima kasih, Pak Hendra sudah menolong dan mau mengantarkan anak saya pulang." Ferdi berkata dengan nada setenang mungkin untuk menutupi perasaan haru yang juga menerjang hatinya.

Hendra yang sebelumnya memang telah berbicara lewat telepon saat ia, Andri, dan Jean tengah dalam perjalanan dari pelabuhan menuju rumah Jean pun tersenyum dengan wajah tenangnya. "Tidak perlu sungkan, Pak Ferdi, saya senang jika akhirnya Jean dapat berkumpul kembali dengan keluarganya."

Awalnya, saat di perjalanan Jean meminta Ferdi untuk menelepon omanya, tetapi karena Oma Rena tak dapat dihubungi Jean pun memberikan nomor ponsel Ferdi yang ia hafal pada Hendra.

"Kak Sean, Kean, kenalin, ini Andri. Dia salah satu temen yang baik banget sama gue selama terdampar di pulau." Membiarkan para orang tua berbincang membahas beberapa hal, Jean pun ikut mengenalkan Andri pada dua saudaranya.

Find My Home (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang