" mulut gua kebas bangsat"
"haha maaf"kekeh galen sambil mengelap sisa sperma dibibir nalen.
"Hihi miif, minimal dikasih imbalan kek"
"Mau apa?"
"Beliin iphone ya? Punya gua udah jelek" ucap nalen dengan muka dibuat semelas mungkin.
"Bukanya baru beli 5 bulan lalu? "
"kalo ga mau beliin bilang aja sih"ucap nalen kesal lalu beranjak pergi.
"ntar malem kita beli" ucapan galen membuat wajah nalen yang tadinya muram menjadi cerah.
"Beneran? "Tanya nalen antusias dan dibalas anggukan oleh galen.
Cup
" jadi makin sayang deh"ucap nalen lalu pergi dengan kegirangan meninggalkan galen yang sedang bingung apakah kodam nalen keluar? Tumben sekali anak ini menciumnya.
BRAK
"nalen! Bangsat"teriak bagas bersamaan dengan membuka pintu.
Bagas berlari menuju kamar nalen, galen yang tak tau apa' ikut menyusul bagas karna takut jika terjadi sesuatu dengan nalen.
" WOY MONYET! " teriak bagas saat memasuki kamar nalen.
"Apaan bangsat"kesal nalen karna bagas yang tiba' masuk kekamarnya dengan mengumpati dirinya.
Bukanya menjawab bagas malah memegang kedua pundak nalen, galen yang baru saja datang mengira jika bagas akan melukai nalen.
Saat galen akan memisahkan keduanya tiba' bagas memeluk nalen.
"len.. Gua jadian ama raka"ucap bagas sambil memeluk nalen.
" udah bangsat itu punya gua"dengus galen yang menyaksikan keduanya berpelukan.
"Kok bisa sat?"bingung nalen sambil melepaskan pelukanya.
" jadi... "
Flashback on
Sore hari yang cerah raka sedang jalan berdua bersama sang pacar dengan bergandengan tangan.
"Raka"
"Hey aku manggil loh"
"Ha kenapa? "
"Kamu yang kenapa?" Tanya Lina dengan menatap wajah raka yang sedang menatap sesuatu, saat Lina menatap kearah apa yang ditatap oleh raka ia jadi paham kenapa raka diam saja sedari tadi.
Ia melihat Galih yang sedang berjalan menuju pertokoan.
"Ohh ternyata ada dia"
"Kamu ngomong apa"
"Ga apa"
"Jangan salah paham dulu lin"
"Aku tau kok kalo kamu sebenernya ada perasaan sama dia"
"Ga lin, aku cuma sayang sama kam-"
"Udah deh jujur aja , aku ga masalah kalo kamu ada perasaan sama dia karna sebenernya kamu ga suka sama aku kan? "
"Ga lin" lirih raka dengan menggengam erat kedua tangan Lina.
"Kamu nerima aku cuma pingin ngehilangin perasaan kamu yang selalu beda kalo sama Galih"
"Lin.. "
"Jujur sama hati kamu kalo kamu sayang sama Galih, aku ga apa aku bahagia kalo liat kamu bahagia"
".. " raka hanya bisa menunduk karna tak sanggup melihat wajah Lina yang bergelimang air mata.
"Kamu cuma ragu kan?kamu ga takut kalo keduluan yang lain? jangan karna ada aku kamu jadi kehilangan kebahagiaanmu"
"Nyatain perasaan kamu ke dia jangan karna takut ditolak ngebuat kamu maju mundur, kamu harus yakin sama perasaan kamu"
"Terus kamu gimana lin? " lirih raka menatap kedua mata Lina yang indah.
"Aku udah bilang kalo aku bakal bahagia kalo liat kamu bahagia" raka memeluk tubuh Lina dengan erat.
"Makasih.. "
"Kamu harus berjuang aku bakal dukung paling depan! " seru Lina dengan senyumannya yang sangat manis.
Dua minggu raka memikirkan keputusan yang untuk menyatakan perasaanya kepada Galih.
Dan sekarang ia ingin menyatakan perasaan nya tapi ia terlalu gengsi untuk mengajak Galih, alhasil ia menyuruh sang mama untuk berpura-pura mengajak Galih bertemu.
Flashback off
"Pokonya ceritanya kek begitu tapi gua ngerasa bersalah ama Lina dah" Galih menundukan kepalanya sedih.
Plak
"Aduh kontol" ringis Galih karna kepalanya baru saja dipukul oleh nalen.
"Ngapain sedih dah seharusnya lu tuh seneng pea"
"Ya gua kasian bangsat ama Lina "
"Yaudah lah biarin orang itu juga di suruh Lina kan? Mending lu traktir gua"
"Gua traktir tikus bakar mao? "
"Congor lu gua bakar"
"Jangan lah anjing ntar yang sepongin punya raka siapa"
"Gua"
"Ekhem" dehem galen membuat nalen panas dingin.
"Hehe kagak becanda doang bang"nalen hanya cengengesan saat menyadari apa yang tadi ia ucapkan.
"Pokoknya lu harus traktir gua di warung mbak sari, lu udah janji! "
"Iya dah serah lu"
Kringgg
Kringggg"Ehh ayang bebeb nelpon" pamer Galih sambil menunjukan nomor yang menelponnya lalu pergi dari kamar nalen.
ᜊᜊᜊ
"Udah lama nunggu? "Tanya galih kepada raka, tadi raka menelfon galih untuk mengajaknya keluar.
"Ga" jawab raka sambil memakaikan helm di kepala galih.
"Ayo naik"ucap rak adanya dibalas anggukan oleh galih.
Kini keduanya sudah berada diatas motor dengan kecepatan sedang tak biasanya memang , karna raka ingin menikmati hembusan angin malam.
" mau kemana ka? "
"Ntar juga lu tau"
"Ck! Tinggal kasih tau susah bener"
"Sttt mending lu pegangan" tangan kiri raka menarik tangan galih untuk melikarkan kedua tanganya dipinggang miliknya.
"ga ma-" ucapan galih terpotong karna ia hampir terjungkal kebelakang, pasalnya raka menancap gas membuat galih mau tak mau harus melikarkan tangannya dipinggang raka.
"monyet! "Dengus galih
"Salah siapa disuruh pegangan ga mau"
_______________768________________
TBC.maap lama upnya soalnya ketua lagi sibuk 😃
gapapa deh klo visualnya galen dikatain kaya duda anak satu, yang penting berotot awww 😍Vote 130 lanjut chap 17 :')
VOTE YA BNGST JANGN JADI SIDERRR😍
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis × bad boy
RandomB×B bagi yang HOMOPHOBIC harap minggir ini lapak b×b ⚠untuk para bocil harap minggir dulu yaa 🙇♀️🙇♀️ ⚠ kalo ga suka gausa dibaca!! ⚠ kalo suka divote ya (^v^)