Chyntia tiba di kediamannya, lalu masuk ke dalam rumah yang nampak sepi. Memperhatikan sekeliling mencari keberadaan anggota rumah, namun tak nampak seorangpun. Benar-benar sepi, sepertinya Daddy dan Mommy belum pulang dari kantor, sedangkan sang kakak sepertinya sedang berada di kampus.
Chyntia berjalan menuju sofa panjang ruang tamu, merebahkan tubuhnya di sana. Lelah sekali rasanya seharian bersekolah, tapi apa boleh buat itu adalah rutinitasnya.
"Akhirnya bisa rebahan". Gumam Chyntia berusaha melupakan segala kepenatan.
"Dedek baru pulang?". Tanya Aundry yang baru saja datang bersama Gheo-sang suami.
Chyntia yang baru saja memejamkan matanya, reflek kembali membukanya saat mendengar pertanyaan sang Mommy.
Chyntia merubah posisinya menjadi duduk. "Iya, Mom". Jawab Chyntia.
Aundry ikut duduk bergabung bersama puteri bungsunya itu, sedangkan Gheo memilih untuk bersih-bersih karena punggung dan rambutnya penuh dengan pasir.
"Daddy habis ngapain, Mom? Kok bajunya kotor gitu?". Tanya Chyntia saat melihat rambut hingga punggung Gheo penuh pasir.
"Tiduran di pantai".
"Cie berduaan ni, lagi menikmati masa-masa pacaran ni ceritanya".
"Siapa bilang cuma berdua".
"Terus yang ketiganya siapa? Setan?".
"Ghalen". Jawab Aundry santai.
"Ghalen?". Heran Chyntia.
Aundry mengangguk. "Iya, Ghalen. Sepupu kamu". Jawab Aundry.
"Enggak usah di perjelas juga, Mom. Kalo soal itu, aku juga tau kali".
Aundry terkekeh. "Iya, ya. Mommy kan cuma jawab doang".
"Aku mau jujur sama Mommy".
"Jadi dari dulu dedek boongin, Mommy gitu?".
"Ish, enggak gitu juga konsepnya".
Aundry kembali terkekeh, puterinya ini benar-benar lucu saat sudah kesal.
"Ini soal Ghya". Lanjut Chyntia.
Aundry hanya menyimak ia menunggu Chyntia melanjutkan ceritanya, tanpa ada niat memotong.
"Ghya udah tau semua, Mom. Ghya pasti bakal kasih tau Ghalen atau bahkan Melody. Cepat atau lambat mereka pasti batalin perjodohan itu". Jelas Chyntia terdengar khawatir.
"Kakak enggak percaya sama Ghya?".
Chyntia mengangguk, membuat Aundry mengulum senyum. "Ghya enggak bakal ngomong apa-apa sama Ghalen percaya sama, Mommy. Ghya, pasti mau Ghalen bahagia. Sekalipun Ghya udah tau penyakit yang di idap Alisha, Ghya pasti tetap berusaha buat private semuanya dari Ghalen atau Melody". Lanjut Aundry.
"Kenapa Mommy bisa yakin Ghya bakal private semuanya?".
"Karena mommy kenal Ghya, seperti mommy kenal kamu sama Kak Anya. Jadi wajar Mommy percaya sama Ghya, seperti Mommy percaya sama kalian".
••••••••••••••••
Braagh!.
Suara benda di banting dengan sangat keras membuat Ghyarra menghentikan rutinitas belajarnya, ia turun dari kamarnya menuju lantai bawah. Lebih tepatnya menuju sumber suara.
••••••••••••••••
"DASAR ANAK SIALAN!!! SAYA SUDAH SERING BILANG JANGAN BUAT RUMAH SAYA BERANTAKAN!!?". Bentak Arga—ayah Ghyarra, Ghalen dan Ghavin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghalendra
Ficção Geral"Senja itu duka, ia selalu pergi sebelum bumi siap menyambut malam. Senja terburu-buru pergi meninggalkan bekas luka, dalam setiap indah jingganya" -Ghalendra Orryon Dhevankha